Accidental Of Love

Accidental Of Love Eps. 44

"Kondisi anda sudah stabil" kata seorang dokter yang sedang memeriksa Hyo Rin.

"Kalau begitu, apa saya suda bisa pulang sekarang, dok?" Tanya Hyo Rin penuh harap.

"Ya. Anda bisa pulang hari ini, Nyonya Hyo Rin." Jawab dokter itu sambil tersenyum.

"Terimakasih banyak dokter" kata Hyo Rin bersemangat.

"Sama-sama. Kalau begitu saya pamit dulu" pamit dokter itu, lalu keluar dari ruang rawat Hyo Rin.

Hyo Rin pun segera merapikan barang-barangnya, untuk dibawa pulang. Entah kenapa, tiba-tiba saja, dia teringat akan suaminya. Hyo Rin pun keluar, dan berjalan menuju ruang rawat Ji Hwon untuk melihat kondisi suaminya.

Hyo Rin mengintip melalui kaca transparan dipintu kamar Ji Hwon. Disana dia melihat Ji Hwon sedang berjalan ke arah kamar mandi, namun sepertinya suaminya itu sangat kesusahan dalam berjalan.

Dan betapa terkejutnya Hyo Rin, saat melihat Ji Hwon yang sepertinya akan terjatuh. Dengan cepat, Hyo Rin membuka pintu kamar Ji Hwon, dan menghampiri pria itu, sambil menahan tubuh pria itu yang akan terjatuh.

"Apa yang kau lakukan hah?! Kenapa tidak meminta bantuan perawat disini?!" Bentak Hyo Rin pada Ji Hwon.

Ji Hwon sedikit terkejut dengan Hyo Rin yang tiba-tiba masuk kekamarnya. Tapi itu tak berlangsung lama, saat dia menyadari posisi Hyo Rin sekarang yang seperti memeluknya. Hal itu berhasil membuat Ji Hwon tersenyum kecil.

"Aku hanya ingin kekamar mandi saja, karena istriku sudah tidak ingin lagi merawatku yang sudah seperti ini, jadi akhirnya aku melakukannya sendiri" kata Ji Hwon dengan nada menyindir.

"Apa maksudmu aku tidak mau merawatmu?" Ucap Hyo Rin tak terima.

"Apa sekarang kau sedang mengaku sebagai istriku?" Tanya Ji Hwon dengan tatapan menggoda.

Hyo Rin sontak memukul pelan tangan Ji Hwon, sambil memalingkan wajahnya yang sudah merah seperti kepiting rebus sekarang ini.

"Apa yang sebenarnya kau katakan Kim Hyo Rin" batin Hyo Rin merutuki dirinya sendiri.

"Apa kau sudah benar-benar menandatangani surat perceraian kita yang kuberikan waktu itu?" Tanya Hyo Rin judes.

"Jadi, apa selama ini kau berpikir aku belum menandatanganinya?" Balas Ji Hwon menantang.

Mendengar jawaban yang diberikan oleh Ji Hwon, Hyo Rin kemudian langsung melepaskan pegangannya pada Ji Hwon, lalu berbalik hendak keluar dari ruangan Ji Hwon. Baru beberapa langkah, Ji Hwon tiba-tiba saja menahan tangannya, dan memeluknya dari belakang.

"Sebegitu inginnya kah kau menjadi istriku?" Bisik Ji Hwon tepat ditelinga Hyo Rin.

Bulu kuduk Hyo Rin meremang mendengar bisikan Ji Hwon. Ditambah lagi hembusan nafas Ji Hwon yang tepat mengenai lehernya.

"Tidak, tidak! Sadarlah Hyo Rin!" Hyo Rin kembali membatin untuk mengingatkan dirinya sendiri.

"Lepaskan aku" kata Hyo Rin sambil berusaha lebih kuat untuk melepaskan diri dari pelukkan Ji Hwon yang semakin erat.

"Maaf, aku salah. Tak bisakah kau lebih tenang menghadapi orang yang sedang sakit?" Ucap Ji Hwon, lalu memutar tubuh Hyo Rin agar dapat menghadapnya.

Pandangan Ji Hwon berubah serius. Dia memegang kedua lengan Hyo Rin dengan lembut, sambil sedikit membungkukkan tubuhnya agar dapat sejajar dengan tinggi Hyo Rin.

"Maafkan aku. Aku sudah membuatmu sedih belakangan ini, tapi percayalah Hyo Rin. Aku sama sekali tidak memiliki hubungan apapun dengan Se Rah. Aku diam selama ini, bukan berarti aku membenarkan gosip itu. Aku hanya merasa tidak enak dengan paman Han, yang memintaku untuk membantu Se Rah, jadi aku membiarkannya memanfaatkanku untuk karirnya" jelas Ji Hwon dengan serius.