Accidental Of Love Eps. 43

11 3 0
                                    

Mendengar ada yang ribut-ribut di depan kamar Ji Hwon, Se Rah kemudian segera keluar, untuk melihat siapa yang membuat keributan.

“ada apa kau kesini? Apa kau senang melihatnya terbaring kaku seperti itu di kamarnya?” tanya serah tidak senang saat melihat ternyata Hyo Rin yang datang.

“Apa maksudmu Se Rah? Apa kau tau siapa yang lebih berhak untuk berada di sampingnya saat ini?” kata Hyo Rin tegas.

“Tentu saja aku tahu, karena itu aku mencegahmu untuk berada di dekatnya.” jawab Se rah sengit. 

“apa kau sadar dengan ucapanmu saat ini? Apa kau lupa, kalau akulah satu-satunya istri Ji Hwon yang sah! Seharusnya aku yang melarangmu bertemu dengannya bukan sebaliknya.” Teriak Hyo Rin pada Se Rah karena tak dapat menahan rasa cemasnya untuk bertemu dengan suaminya itu.

Namun Se Rah sepertinya tidak begitu memperdulikannya. Dia kemudian segera berbalik dan akan kembali masuk ke ruangan Ji Hwon lagi.

“HAN SE RAH...!!” Teriak Hyo Rin Kencang yang seketika itu juga membuat langkah kaki Se Rah terhenti dan kembali menoleh pada Hyo Rin.

“INGAT kata-katu ku, aku mungkin tidak dapat menahannya untuk tetap berada disisiku saat ini, tapi percayalah cintaku dapat membuatnya bertahan melalui semua ini. Dan Kau! Kau tidak akan pernah dapat mencegah hal itu. “ kata Hyo Rin penuh penekanan sambil menarik nafasnya dalam-dalam.

Mendengar hal itu, Se Rah sepertinya tak dapat menahan dirinya yang sudah terbakar api cemburu itu. Dia kemudian menatap Hyo Rin dengan  tajam dan segera berjalan ke arah Hyo Rin.

“TUTUP MULUTMU JALANG!” Bentak Se Rah berapi-api, dengan tangan yang sudah melayang bersiap menampar Hyo Rin.

Plaka

Bunyi tamparannya begitu kuat. Tapi jika kalian berpikir bahwa Hyo Rin lah yang terkena tamparan itu, maka kalian salah. Karena yang terkena tamparan itu adalah Se Rah.

“HAN SE RAH! JAGA TANGANMU, DARI MENANTUKU!” Bentak ibu Ji Hwon yang tadi menampar Se Rah.

“Eomma..?” ucap Hyo Rin yang terkejut melihat ibunya itu yang tiba-tiba saja menampar Serah dan disaksikan juga oleh semua keluarganya juga yang telah datang untuk melihat keadaan Ji Hwon.

“Ayo Hyo Rin, kita masuk” ucap ibu Ji Hwon sambil menarik tangan Hyo Rin dan melewati Serah sembari menabrak bahu wanita itu.

“eomoni, apa yang kalian lakukan padaku? Aku hanya berusaha membantu Ji Hwon agar menjauh dari wanita yang selalu membawa malapetaka, dalam hidup Ji Hwon.” kata Se Rah yang juga sudah meninggikan suaranya pada ibu Ji Hwon.

"Jaga nada bicaramu pada eomma-ku, nona Se Rah" peringat Do Hyun sambil menatap tajam Se Rah.

“Baiklah Se Rah, kita lihat seberapa besar malapetaka yang akan di bawah wanita ini pada Ji Hwon. Apa Ji Hwon akan tiba-tiba meninggal, atau sebaliknya, ia akan sadar dari komanya.” bisik kakak Ji Hwon saat melewati Se Rah.

“MINGGIR..!!” lanjut kakaknya mengancam para penjaga yang berdiri di depan kamar Ji Hwon itu.

Hyo Rin masuk kedalam kamar rawat Ji Hwon. Hatinya begitu sakit saat melihat Ji Hwon yang masih terbaring diranjang. Dia kemudian berjalan, dan duduk disamping brankar Ji Hwon.

"Hei... Ji Hwon... Kumohon bangunlah. Aku tidak bisa melihatmu seperti ini. K-kau belum menjelaskan a-apapun padaku kan. K-karena itu bangunlah, dan jelaskan semua yang terjadi, padaku. Kumohon bangunlah." Hyo Rin memegang tangan Ji Hwon sambil berkata dengan air mata yang sudah mengalir deras dari matanya.

Keluarganya pun tak kuasa melihat Ji Hwon dan Hyo Rin yang seperti itu. Tapi mereka berusaha tetap menguatkan Hyo Rin agar tidak terlalu frustasi dan cemas.

Beberapa menit berlalu, Hyo Rin yang tidak pernah melepaskan tangannya dari tangan Ji Hwon itu tiba-tiba merasakan pergerakan tangan Ji Hwon. Dia segera memberhentikan tangisannya.

“Eomma, tolong panggilkan dokter, sepertinya Ji Hwon mulai sadar. Aku merasakan tangannya tadi bergerak" ucap Hyo Rin yang sudah berdiri dan berusaha melihat reaksi Ji Hwon lagi.

Ibu Ji Hwon pun segera memanggilkan dokter. Sementara itu, Ji Hwon perlahan mulai mengerjapkan matanya. Dokter yang baru saja sampai segera memeriksa Ji Hwon.

“syukurlah dia sudah melewati masa kritisnya." Ucap sang dokter sambil tersenyum tenang ke arah keluarga Ji Hwon yang terlihat tegang itu.

Mendengar hal itu Hyo Rin tubuh Hyo Rin tersa lemas dan hampir saja jatuh karena sedari tadi dia mencoba untuk tetap berdiri tegak. Untung saja ada Do Hyun yang menahan tubunya.

“Nunna, kau tidak apa-apa?“ tanya Do Hyun yang sambil menahan kakak iparnya itu.

Hyo Rin kemudian menaruh satu jarinya kedepan mulutnya seolah memberi kode pada do hyun untuk diam. Dan dia pun segera keluar kembali ke kamarnya setelah memastikan Ji Hwon sudah baik-baik saja.

“bagaimana keadaan Hyo Rin?” tanya Ji Hwon sambil memaksakan untuk bangun.

“Oppa apa yang kau lakukan?” tanya Se Rah kesal sambil menahan tangan Ji Hwon, namun tangannya langsung ditepis oleh Ji Hwon.

"nunna bagaimana Hyo Rin?" tanya Ji Hwon lagi pada kakanya yang kebetulan sudah ada di sampingnya.

“ah kau tenang saja, Hyo Rin baik-baik saja. Tadi dia terus berada di sampingmu dan tidak pernah melepaskan tanganmu. Tapi sepertinya dia masih shock dengan apa yang terjadi padamu. Jadi biarkan saja dulu dia menenangkan dirinya sendiri" kata kakak Ji Hwon menenangkan.

Kakak Ji Hwon kemudian segera membalikan badannya ke arah Serah yang tepat berada di sampingnya dan segera menarik tangannya Se Rah agar keluar dari ruangan Ji Hwon.

“Hei kamu wanita pendatang..!! Ayo ikut aku keluar, sepertinya tidak ada yang mengharapkan keberadaanmu di sini.“ ucap kakak Ji Hwon pada Se Rah sambil menariknya keluar ruangan.

“Sudah liat seberapa kuatnya Hyo Rin mengusir mala petaka dalam hidup Ji Hwon? Kau sudah menyaksikan sendiri tadi. Jadi ku harap kamu berhenti mengganggu kehidupan Ji Hwon dan Hyo Rin. Karena sampai kapanpun Ji Hwon tidak akan pernah melirikmu sebagai seorang wanita. Karena di matanya satu-satunya wanitanya hanyalah Hyo Rin. ISTRINYA." Kata kakak Ji Hwon lagi sambil menekankan kata istri.

Karena kesal dengan perlakuan Ji Hwon dan keluarganya padanya, Se Rah yang kebetulan melihat Hyo Rin yang sedang berjalan menuju kamarnya, langsung mengerjarnya. Kakak Ji Hwon yang masih melihat aksi Se Rah itu kemudian segera mengejar Se Rah.

"Han Se Rah Cukup!" Bentak kakak Ji Hwon karena tak sempat menahan Se Rah yang menghampiri Hyo Rin.

“Hei Kim Hyo Rin, tak bisakah kau meninggalkan Ji Hwon saja?” ucap Se Rah kasar, sambil menarik tangan Hyo Rin yang sedang menangis ke arahnya.

Melihat aksi se rah yang begitu berani berkata seperti itu padanya, Hyo Rin pun balas menatap Se Rah tajam dan juga membalas ucapan Se Rah dengan berani.

“Ya. Aku Bisa! Apapun dapat ku lakukan untuknya sekalipun aku harus merasakan luka untuk kesekian kalinya. Akan ku ijinkan diriku terluka lagi. Meskipun harus melewati sakit yang teramat dalam, dalam hidupku aku akan terus mencintainya dengan caraku sendiri." Ucap Hyo Rin tegas.

Se Rah tak bisa berkata apa-apa lagi. Tangannya mengepal kuat mendengar jawaban dari Hyo Rin. Sedangkan Hyo Rin, setelah mengatakan itu, dia segera bergegas kembali ke kamarnya. Baru beberapa langkah, Hyo Rin tiba-tiba berhenti dan kembali menoleh kearah Se Rah.

“Ah, satu hal lagi.. Sebelum kau meminta lebih, cobalah untuk memberi lebih. Dengan begitu, kau akan melihat hasilnya sendiri. Karena berbicara mengenai cinta bukanlah seberapa banyak kamu menerima, tapi bagaimana cara kamu memberi.” ucap Hyo Rin sebelum benar-benar masuk kekamarnya.

Kakaknya yang melihat hal itu kemudian hanya bisa menepuk-nepuk punggung Se Rah dan kemudian juga ikut meninggalkannya.

“Sepertinya Hyo Rin jauh lebih Kuat jika sudah menyangkut soal Ji Hwon." gumam kakaknya pada dirinya sendiri sambil tersenyum bahagia melihat aksi Hyo Rin itu.

"Akhhhh sial!" Teriak Se Rah kesal, saat dia sudah sendiri dilorong rumah sakit itu.

Accidental Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang