Accidental Of Love Eps. 24

36 3 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

Sedari tadi, Ji Hwon tak pernah sedetikpun beranjak dari ruang operasi Hyo Rin, ditemani oleh seluruh keluarganya. Dia terus merapalkan doa kepada Tuhan, agar operasi Hyo Rin bisa berjalan lancar.

"Tuhan kumohon, selamatkan istriku." Doa Ji Hwon didalam hatinya.

Beberapa jam kemudian, seorang dokter keluar dari ruang operasi Hyo Rin. Ji Hwon yang sadar akan itu, dengan segera menghampiri sang dokter.

"Dok, bagaimana keadaan Hyo Rin? Dia selamat kan dok? Tolong katakan sesuatu dok"  Ji Hwon menyerbu dokter itu dengan berbagai pertanyaan.

"Tenang dulu Ji Hwon" kata kakak Ji Hwon menenangkan Ji Hwon.

"Kita harus bersyukur karena pasien berhasil melewati masa kritisnya. Saat ini kita tinggal menunggu dia sadar, setelah itu baru kami akan mengecek lagi bagaimana keadaannya. Sebentar lagi pasien akan dipindahkan keruang rawatnya" kata dokter itu, lalu pamit pergi meninggalkan mereka.

Ji Hwon beserta seluruh keluarganya yang berada di sana sontak menghembuskan nafas mereka lega. Setidaknya, Hyo Rin sudah melewati masa kritisnya.

Saking leganya, tubuh Ji Hwon sampai ambruk ke lantai, untung saja adiknya berhasil menahan tubuhnya, sehingga dia tidak jadi jatuh.

"Ji Hwon, lebih baik kau istirahat dulu. Kau terlihat tidak sehat sekarang" suruh kakak Ji Hwon khawatir dengan kondisi adiknya.

"Tidak. Aku akan menjaga Hyo Rin di sini. Kalian pulanglah, kasihan nenek dan ibu, mereka pasti  lelah seharian ini. Ye Jun juga pasti masih shock, lebih baik nunna menjaganya, kasihan dia" kata Ji Hwon, memang tadi Ye Jun dan Nari sempat mereka titipkan kepelayan mereka, sebelum mengantar Hyo Rin ke rumah sakit.

Keluarga Ji Hwon akhirnya menghela nafas pasrah. Lebih baik mereka mengikuti kemauan Ji Hwon, karena Ji Hwon adalah orang yang sangat keras kepala.

"Ya sudah, kau juga harus menjaga kesehatanmu disini. Kami pergi dulu" kata nenek Ji Hwon sambil mengusap kepala Ji Hwon, setelah itu mereka pergi dari rumah sakit itu.

***

Sudah dua hari ini Ji Hwon menemani Hyo Rin di rumah sakit, namun Hyo Rin belum juga sadar. Dari kemarin, Ji Hwon selalu membersihkan tubuh Hyo Rin dengan handuk kecil dan air hangat. Ji Hwon berharap agar saat istrinya itu sadar, dia bisa merasa sedikit segar.

Tidak lama kemudian, keluarganya datang dan membawa makanan untuk Ji Hwon, namun tak ada satupun yang disentuh oleh Ji Hwon. Tangisnya kembali pecah dipelukan ibunya.

"Eomma, sampai kapan Hyo Rin akan tertidur seperti ini? Aku tidak sanggup melihatnya seperti ini eomma" kata Ji Hwon disela-sela tangisannya.

Ibu Ji Hwon yang melihat bagaimana rapuhnya putranya itu, hanya bisa balas memeluk Ji Hwon, sambil terus menguatkan sang anak.

Ji Hwon kemudian kembali menatap Hyo Rin yang masih terbaring, sambil terus menangis. Dia memegang erat sebelah tangan Hyo Rin dan sesekali mengecupnya, seolah menyalurkan tenaganya kepada Hyo Rin, berharap Hyo Rin kembali sadar.

 Dia memegang erat sebelah tangan Hyo Rin dan sesekali mengecupnya, seolah menyalurkan tenaganya kepada Hyo Rin, berharap Hyo Rin kembali sadar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aktivitasnya terhenti, saat merasakan pergerakan kecil dari jari Hyo Rin. Ji Hwon kemudian melepaskan genggaman tangannya dari Hyo Rin, untuk melihat apa jari Hyo Rin akan kembali bergerak. Dan benar saja, jari wanita itu kembali bergerak.

Melihat hal itu, Ji Hwon segera menekan tombol di atas ranjang Hyo Rin untuk memanggil dokter. Keluarga Ji Hwon yang melihat itu, juga segera mendekat ke arah Hyo Rin dengan khawatir.

Tidak lama kemudian, dokter datang untuk memeriksa Hyo Rin. Hyo Rin sudah sadar, namun matanya masih terasa berat untuk dibuka, sehingga dia masih terus memejamkan matanya.

"Pasien sudah berhasil melewati masa kritisnya. Dia hanya perlu dirawat beberapa hari lagi, untuk memulihkan kondisinya" kata dokter itu, saat sudah selesai memeriksa Hyo Rin.

Hyo Rin membuka matanya perlahan, bertepatan setelah dokter keluar dari ruangannya. Ji Hwon yang melihat Hyo Rin sudah sadar merasa senang sekaligus lega. Dia berusaha menahan tangisannya agar Hyo Rin tak mendengarnya, dan juga memalingkan wajahnya agar tidak melihat wajah Hyo Rin.

Ji Hwon baru saja akan keluar dari ruangan Hyo Rin, namun tangannya segera ditahan oleh Hyo Rin. Ji Hwon merasa terkejut, namun dia belum juga menatap Hyo Rin, karena masih kesal dengan istrinya itu, saat dia mengingat bagaimana Hyo Rin menghadang mobil yang menabraknya waktu itu.

"Bisakah kau menemaniku disini saja?" Tanya Hyo Rin pelan.

Hyo Rin kemudian kembali memejamkan matanya. Hyo Rin jelas menyadari, kalau suaminya terlihat sangat kacau saat ini.

Ji Hwon yang mendengar permintaan istrinya itu, hanya menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya kasar, namun tetap tidak bergerak dari tempatnya berdiri.

"Bisakah kau mengusap-usap tanganku? Badanku masih terasa sakit, tapi aku masih ingin beristirahat sebentar lagi" tanya Hyo Rin lagi, sambil membalikan badannya ke arah Ji Hwon, lalu kembali tertidur.

Beberapa jam setelah ia tertidur, Hyo Rin pun kembali bangun, kali ini dia  sudah sedikit lebih kuat dari sebelumnya. Keluarganya yang melihat itu, segera menghampiri Hyo Rin.

"Bagaimana kondisimu sekarang nak? Apa sudah lebih baik?" Tanya ibu mertuanya, dan hanya dibalas dengan anggukan kecil dari Hyo Rin.

Ibunya kemudian membantu Hyo Rin agar bisa duduk bersandar di tempat tidurnya. Hyo Rin kembali melihat ke arah Ji Hwon, yang masih mengusap tangannya, namun sama sekali tidak menatapnya.

"Apa kau masih marah padaku? Mengapa dari tadi kau tidak melihatku sama sekali?" Tanya Hyo Rin dengan pelan.

"Aku keluar sebentar" kata Ji Hwon, lalu segera berdiri dan melepaskan genggaman tangannya dari Hyo Rin.

"AAAKHHH" Tiba-tiba saja Hyo Rin berteriak kesakitan sambil memegang tangannya, membuat langkah Ji Hwon terhenti, dan segera berbalik melihat Hyo Rin.

"Apa kau baik-baik saja? Apa yang sakit?" Tanya kakak Ji Hwon khawatir.

Hyo Rin kemudian menatap kakak iparnya itu, sambil mengedipkan matanya, seolah memberi kode kepada kakaknya, sama seperti yang biasa Ji Hwon lakukan. Kakaknya yang paham dengan kode Hyo Rin, berdecak sebal sambil tertawa kecil.

"Hei Ji Hwon, apa kau tidak kasihan meninggalkan istrimu? Dia sedang sakit sekarang. Bukannya kau kemarin yang menangis kencang, memohon kepada ibu dan dokter untuk menyelamatkan Hyo Rin? Kenapa sekarang kau akan pergi?" Kata kakak Ji Hwon, sambil berakting kesal.

"Apa kau baik-baik saja? Maaf aku tidak sengaja melepas tanganmu tadi. Apa perlu kupanggil dokter lagi?" Kata Ji Hwon yang merasa bersalah.

"Tidak perlu, asal kau tidak marah lagi, dan menemaniku disini, kurasa aku akan jauh lebih baik" kata Hyo Rin sambil tersenyum.

"Baiklah kalau begitu. Kau juga tidak boleh banyak pikiran, karena kau baru saja dioperasi. Aku akan menemanimu disini" kata Ji Hwon dengan lembut.

Hyo Rin tersenyum senang karena Ji Hwon yang sudah tidak marah lagi padanya. Sedangkan Ji Hwon juga merasa senang karena Hyo Rin yang sudah bisa kembali  tersenyum.

To Be Continued.

Accidental Of LoveWhere stories live. Discover now