Be With You

97 4 0
                                    

"Aku tertawa tanpa alasan bila berada di sisimu. Bahkan selama hari menyedihkan, aku tak ingin menangis. Bila ku tutup mataku dan menunggu, Dapatkah kita bersama?"

Happy Reading
.
.
.
.

Begitu Ji-Hwon keluar dari kamar Hyo-Rin, dia dengan cepat berlari kearah rooftop rumah sakit itu. Begitu sampai, dengan nafas yang terengah-engah, Ji-Hwon memegang dadanya sendiri. Jantungnya serasa ingin meledak saat bersama Hyo-Rin tadi.

Ji-Hwon merasa bingung dengan dirinya sendiri yang bisa merasa sangat nyaman saat bersama dengan Hyo-Rin. Padahal baru beberapa jam yang lalu sejak pertemuannya dengan gadis itu, namun sudah memberikan dampak yang besar bagi dirinya.

Disisi lain, Hyo-Rin yang kini sedang sendiri diruang rawatnya memegang perutnya yang terasa begitu mulas mulai dari saat dirinya yang ditinggal berdua dengan Ji-Hwon oleh keluarganya. Dia tidak bisa mengendalikan perasaanya saat melihat sikap Ji-Hwon yang menurutnya begitu romantis. 

Kembali lagi ke Ji-Hwon. Setelah pria itu berhasil menenangkan debaran dijantungnya dia memutuskan untuk kembali kekamar Hyo-Rin. Dia tersenyum begitu melihat wanitanya itu sudah terlelap tidur. Tunggu tunggu, sejak kapan Ji-Hwon mulai mencap Hyo-Rin sebagai wanitanya?. Sudahlah daripada memusingkan itu, Ji-Hwon memutuskan untuk tidur dikursi samping tempat tidur Hyo-Rin. Pria itu tertidur sambil memegang erat telapak tangan Hyo-Rin.

Keesokan harinya Hyo-Rin terbangun saat merasakan ada beban berat yang menimpa tangannya. Dia terkejut begitu melihat Ji-Hwon yang sedang tertidur. Merasakan ada pergerakan dari tempat tidur, Ji-Hwon perlahan mulai membuka matanya.

"Kau sudah bangun dari tadi?" Tanya Ji-Hwon setelah meregangkan tubuhnya sebentar.

"Hm tidak juga. Ngomong-ngomong kapan aku bisa pulang?" Kata Hyo Rin.

"Apa kau sudah merasa benar-benar pulih?" Ji-Hwon bertanya lagi.

"Ya. Aku sudah merasa jauh lebih baik sekarang. Jadi bisakah kita pulang hari ini?" Bujuk Hyo-Rin pada Ji-Hwon.

"Baiklah kalau begitu. Aku akan menanyakan pada dokter dulu, kalau dia sudah mengizinkanmu pulang, maka kita akan pulang siang ini juga." Putus Ji-Hwon.

Setelah mendapat persetujuan dari dokter, akhirnya Ji-Hwon dan Hyo-Rin memutuskan untuk pulang hari ini juga.

Ketika mereka akan keluar dari rumah sakit, para reporter yang berada di rumah sakit ini sejak semalam langsung berlari kearah mereka berdua. Untung saja para pengawal yang ditugaskan oleh Ji-Hwon dengan cepat menghalangi mereka semua. Ji-Hwon langsung merangkul Hyo-Rin yang berjalan disampingnya lalu menutupi wajah Hyo-Rin dengan tubuhnya, setelah itu mereka berdua masuk kedalam mobil Ji-Hwon.

Begitu mereka sampai didepan rumah Hyo-Rin, Ji-Hwon langsung menggandeng tangan Hyo-Rin dan membawanya masuk kedalam. Hyo-Rin yang menyadari perlakuan Ji-Hwon berusaha menyembunyikan rona merah dipipinya.

Saat mereka masuk kedalam, kedatangan mereka langsung disambut dengan hangat oleh keluarga Hyo-Rin. Kedua orang tua Hyo-Rin meminta Ji-Hwon untuk menginap dirumah ini selama dia masih di Indonesia.

"Nak Ji-Hwon, menginaplah disini selama kau masih berada di Indonesia" ucap ayah Hyo-Rin pada Ji-Hwon.

Mendengar kata-kata ayahnya itu, Hyo-Rin sontak saja menoleh kearah ayahnya itu dengan pandangan terkejut. Dia jelas tidak ingin Ji-Hwon tinggal disini, selain karena tidak ingin terlibat masalah lagi, keberadaan Ji-Hwon disisinya juga tidak baik untuk kesehatan jantungnya, walaupun tak bisa dipungkiri bahwa Hyo-Rin senang berada dekat dengan pria itu.

Accidental Of LoveWhere stories live. Discover now