Bagian 25

21 13 1
                                    

HAPPY READING!

°°°°°°°°°
.

Manda dan Lia mengajak Salma kekantin, setelah pelajaran Sejahnya tadi. Sangat membosankan. Salma menguap berkali - kali dikelas, hingga ditegur oleh dua orang sahabtnya. Dan sampailah mereka dikantin yang rame.

Entah mengapa hubungan Nathan dengan Salma merenggang, sungguh hal yang tidak ia tahu.

"Sal, kayaknya lo kecapean deh akhir - akhir ini"ujar Lia, memberikan seborol aqua.

"Mungkin. Gue kurang tidur aja"jelas Salma. Ia lalu meneguk airbyang diambilkan Lia.

"Lo..., pms ya Sal?"ucap Manda. Mendengar kalimat Manda yang berhati - hati, Salma nampak tersenyum tipis."Heee, iya. Baru aja kemarin malem".

"Jangan buat diri lo bad mood pas pms, karena itu nggak enak banget"tutur Lia.

"Iya. Udah gue coba"

"Banyakin minum air, biar semangat!"tambah Manda.

"Korang memang budak baik, sayang opah, akak"jahilnya menirukan upin - ipin.

"Heeyyy.., aku masih muda taw. Seenak jidatnya kau panggil opah, nak kena tabok mauu??"Lia ikut memerankan Opahnya.

Manda tak mau kalah dengan dua sahabatnya,"Akak nak pesan bakso, korang nak apa? Biar akak pesankan!"serunya gembira.

Mereka lantas tertawa setelah memerankan cerita upin - ipin, ala - ala aja. Fix, mereka sahabat paling peka yang Salma miliki. Jauh dari sana, seorang wanita tersenyum smirk melihat ke arah Salma, tanpa ia sadari. Tapi satu hal, seorang pria juga mengawasi Salma bersamaan dengan wanita itu, enggak sadar juga dia kalo lagi ngintai satu orang yang sama.

"Tunggu tanggal kehancuran lo, Salma"gummanya dan lergi meninggalkan kantin. Kakinya melangkah ke kelas, namun bukan kelasnya melainkan kelas seseorang akan bersekongkol dengannya."Hai, udah dateng aja lo. Dari mana?"gadis yang datang dari kelas langsung bersuara.

"Ngintai mangsa, nggak bakal gue biarin sampe lolos"

"Wuiii, seniat itu lo mau ngehancurin dia? Sebenarnya lo ada maslaah apa sama dia?"tanyanya kembali.

"Perebut gebetan orang"

"Lah.., sama dong kasusnya sama gue. Makin asik nih kalo kayak gini"

"Udah siap kan semua rencanya?"

"Udah di keep semua, tinggal jalanin aja"

"Bagus, gue mau pergi. Kalo butuh gue, telfon aja"

"Siip"

~

Salma duduk Lesehan di balkom rumahnya. Tangannya memegang pulpen, dan terdapat satu lembar kertas kosong. Dibawah langit yang cerah, disebuah jalan yang menjadi alas terjadinya saksi bisu antara hidup dan mati. Tangannya mulai menulis beberapa rangkaian kata, untuk mengisi kegabutannya.

"Salma, kamu lagi sibuk nak?"tanya mamanya dari depan pintu.

Salma bangkit dan langsung membuka pintu kamarnya,"kenapa ma?"

"Temenin mama ke super market yuk, mau belanja bulanan"

"Iya ma, aku siap - siap dulu"

Salma kembali masuk kekamarnya, ia meraih hoodie polos berwarna ungu muda didalam lemarinya. Dan ia melangkah keluar, menemui mamanya.

"Ma, mama ada liat topi yang warna putih itu gak? Tulisan Nike gitu"'

"Oh itu, ada di kamar mama. Pas kamu nyuruh si bibi nyuci, tau - tauny dibawa kekamar mama, mama lupa bawa kekamar kamu"

Love Story ✓Where stories live. Discover now