Bagian 24

35 19 10
                                    

"Terlalu abstrak untuk dijelaskan, jadi cukup nikmati yang sudah terjadi secara tidak langsung kamu akan mengerti"

HAPPY READING!

°°°°°°°°°

Dengan langkah yang teratur, seorang gadis melangkah menuju tangga yang mengarah naik ke gedung atas. Rooftoof. Gadis itu pergi ke rooftoof setelah mendapat pesan singkat dari seorang pria. Matanya terus melihat sekitar, ia tidak boleh jengah sedikitpun.

Salma sampai di atas rooftoof, kedatangannya tidak mampu didengar oleh pria yang membelakanginya saat ini."A-ada apa?"ujar Salma yang naru saja sampai.

"Oh. Lo udah dateng"serunya ber-oh ria.

"Gue cuma pengen ngingetin sama lo. Dari awal gue udah punya firasat sama seseorang, atau mungkin emang bener"

"Maksud lo apa sebenernya kak?"

"Gini. Gue udah kenal lo sejak lama, bahkan dari saat lo datang ke sekolah ini. Gue yakin, lo bukan baru pertama kalinya masuk sekolah SMA. Dari awal itu, gue udah merhatiin lo sampe sekarang"

"Kak lo tau semuanya dari dia?"

"Iya bener"

Ambara berjalan mendekati gadis yang sedang menatapnya."Tentu. Gue yakin lo nggak akan pernah lupa sama siapa yang udah ngebuat semuanya diluar kepala". Salm hanya terdiam ditempaatnya, lebih baik ia mendengarkan cerita dari kakelnya ini sebelum ia banyak menyela.

"Ada apa sebenarnya?"

"Gue jelasin sekarang, lo nggak akan pernah percaya sama apa yang gue ucapin sekarang. Dia kembali, dia yang udah ngebuat semuanya berantakan. Dia kembali."

Salma merasa sekujur tubuhnya seperti dihantam petir yang menggelegar."Gue nggak akan pernah nyangka ini sebelumnya. Tapi setelah gue ngeliat dia langsung, ternyata bener. Selama ini gue kira dia udah pergi dan nggak akan pernah kembali"

"Dimana dia?"

"Disini"

Yang menjawab bukanlah pria itu, namun kedatangan seorang wanita yang entah dari mana."L-lo.."

"Ternyata lo udah berubah ya, nggak kayak dulu. Gue nggak nyangka"ujar seoang wanita. Ia berjalan mendekat ke arah Salma dan Ambara."Jangan bilang lo lupa sama gue"ujarnya penuh nada yang seringaian.

"Jangan melangkah lebih dari itu!"dengan tiba - tiba. Salma mengehela nafas kasar.

"Kenapa? Lo kira gue bakalan nurut? Ya enggaklah, gue bukan babu yang mau nurutin mau lo!"

"Cukup. Nggak ada apa - apa lagi yang harus lo lakuin"kali ini Ambara melangkah sedikit lebih didepan Salma.

"Lo nggak usah ikut campur"

Ambara berusaha menahan emosi yang sudah bergejolak"Lo bakalan berurusan sama gue kalo lo berani nyentuh Salma"

"Wah, wah, lo udah punya pelindung sekarang. Gue harap lo nggak bakalan kecewa ada dipihak dia"

Wanita itu melangkah mundur dan meninggalkan keduanya dengan suasana hening.

"Pengecut?!"erang Salma saat wanita itu pergi. Salma merasakan kepalanya hampir pecah mengingat semuanya.

Ambara mengelus punggus Salma dengan lembut, pelan."jangan buat diri lo terhasut sama orang licik kayak dia, i know everything will to be okay"

"Seyakin itukah?"

Ambara mengehela nafas pendek dan membuangnya."lo cuma harus berpikir semuanya akan baik - baik aja, dengan itu gue yakin lo nggak selemah yang orang lain pikirin tentang lo"

Love Story ✓Where stories live. Discover now