1. Salma Anatasia

271 110 54
                                    


HAPPY READING!

°°°°°°°°°


Seorang gadis cantik yang sefang tertidur, perlahan menggeliat bangun

Fajar sudah mulai terbit dan memasuki celah - celah kamar gadis itu. Seperti biasa, ia bangun dengan senyum yang terukir di bibirnya. Beginilah hari - harinya, selalu mandiri walaupun terkadang ia merasa kesepian karena rindu akan kedua sosok orang tuanya yang pergi keluar kota karena ada pekerjaan.

Gadis itu tersadar dari lamunannya, karena ia harus menjalani kegiatan sehari - harinya. Yang menjadi istimewa kali ini menurutnya adalah, dia telah lulus SMP pekan lalu dan tentunya sekarang menjalani kegiatan yang baru yaitu di lingkungan SMA-nya.

Buru - buru ia bangun dan merapikan selimutnya yang tidak terlalu berantakan dan bergegas menuju kamar mandi. Tak mau berlama - lama, sekarang ia sudah selesai memakai seragamnya dan menuju meja makan.

Memang dia tidak tinggal bersama orang tuanya tapi bukan berarti ia tinggal sendiri, melainkan bersama kakak laki - lakinya, pembantu, sopirnya dan tukang kebun dirumahnya yang selalu menjaganya agar tidak merasa kesepian.

Tapi setelah kakaknya lulus SMA, dia memilih kuliah dikota impiannya. Wajar saja jika ia berhasil kuliah di Universitas yang ada di Korea Selatan, karena banyak prestasi yang diperolehnya.

Walaupun ia tidak tinggal bersama ayah-ibunya bukan berarti juga mereka tidak menyayanginya hanya saja mereka sedang sibuk, walaupun sibuk mereka tetap mengirim uang kepada anaknya setiap bulannya. Bisa dibilang kehidupan gadis itu berkecukupan atau bisa disebut mewah tapi, mereka sama sekali tidak berniat sombong kepada siapapun.

06.30

Sarapan sudah dihidangkan di meja makan hanya menunggu seorang gadis yang akan sarapan.

"Non, sarapan dulu. Bibi udah siapin, entar keburu dingin nggak enak." Seru bi Wati kepada seorang gadis majikannya.

Setelah beberapa menit, gadis itu menjawab, "Iyaa bi, sekarang aku turun." Katanya sambil berjalan menuruni anak tangga.

"Morning bii, The Most Beautiful comeback..." Ucapnya sembari tersenyum kepada pembantunya itu

"Iya atuh non. Ada - ada aja, bibi kebelakang dulu ya non, mau cuci piring sama nyuruh pak Dika buat siap - siap nganterin non kesekolah." Ia tertawa pelan karena melihat anak majikannya yang bobroknya minta ampun itu.

Memang pembantu beserta sopir juga tukang kebunnya tinggal dirumah itu karena perintah ayahnya agar mudah mengawasi anaknya.

"Iya bi, suruh pak Dika jangan lama - lama ya, aku mau berangkat lebih pagi sekarang karena sekarang hari pertama aku masuk sekolah SMA." Ucapnya sembari mengambil sarapan.

"Eh, iya non. Semangat hari pertamanya!" Ucapnya sembari melirik gadis itu.

"E-eh, iya bi makasi." Ia terlihat tersenyum malu dengan ucapan bi Wati. Matanya hampir tak terlihat kala ia tersenyum.


^^^

Jangan tanya dimana anak gadis itu sekolah karena ia sudah merencanakannya sejak SMP. Kebetulan ayahnya memiliki gedung sekolah untuk anak SMA yang berjarak beberapa km dari rumahnya.

Gedung sekolah menjulang tinggi bertingkat tiga. Halamannya nampak sangat bersih dan indah tak kalah indah juga dengan ruangan kelas yang bersih.

Saat gadis itu turun dari mobilnya, semua sorot mata terfokus kearahnya.  Menampakkan seorang gadis yang turun dari mobil dengan rambut yang di urai dan diberi aksesoris bando berwarna biru polos. Ia sengaja memakai baju sedikit lebih besar dari badannya karena ia tidak ingin menjadi bahan obrolan di sekolahnya.

Love Story ✓Where stories live. Discover now