2. Kembali bertemu

59.5K 3.4K 36
                                    

Happy reading !

.

.

"OKE JADI PERTAMA, KALIAN HARUS KUMPULIN SEMUA TANDA TANGAN OSIS!! BATAS WAKTUNYA BESOK PAGI!" Alya dkk hanya bisa melongo mendengarnya, baru aja masuk udah diminta tanda tangan? Mereka saja tidak kenal dengan osis-osis itu.

"Pssttt, eh cara kita nyari osisnya gimana? Kan kita belom kenal anjrit." Tanya Lyani sambil menatap teman-temannya bergantian.

"Ya tanyalah anjir, punya mulut tuh digunain! Jangan malah dijadiin pajangan, heran gue mah sama lo." Sinis Nayra.

"Santai aja napa si, Nayy! Lo emosi mulu dah perasaan daritadi." Ujar Fiona sambil mengusap bahu gadis itu, berusaha untuk menenangkan.

"Maaf kak, cara kita tau dia osis atau bukan, gimana?" Tanya Safira dengan lembut dan diakhiri dengan senyum manis di akhir kalimat.

"Pertanyaan bagus! Di almamater nanti ada tulisan 'Osis Cakrawala' kalian cari aja, gak jauh-jauh dari sekitaran lapangan kok, semangat semua!" Semua siswa dan siswi mengangguk paham lalu beranjak dari tempat duduknya untuk mencari osis yang harus mereka minta tanda tangannya.

~~~

Laki-laki dengan tatapan datarnya kini sedang berjalan dengan santai menuju kamar mandi, tak sengaja dirinya bertubrukan dengan gadis bertubuh mungil hingga membuat gadis itu terjatuh.

"ADUH!! ALYA UDAH 2 KALI JATUH HARI INI!!! YA AMPUN GAK KASIHAN APA SAMA ROK ALYA?!" Alya mendongakan kepalanya saat ingin mencari tau siapa lagi laki-laki yang bertabrakan dengannya saat ini?

"E - eh kamu! Hehe ketemu lagi kitaa," Mata Alya tak sengaja melihat kearah nametag laki-laki tampan di hadapannya, seketika senyum Alya merekah.

"Ardana.. Jadi nama pangeran ini Ardana!" Batin Alya saat mengetahui nama laki-laki yang ia kagumi, meskipun baru sehari.

Ardana langsung saja berjalan melewatinya tanpa sepatah kata yang keluar dari bibir tebal laki-laki itu, Alya yang tersadar dari lamunannya pun segera menyusul Ardana untuk mengajaknya berkenalan, siapa tau abis kenalan bisa jadian.

"KAK! Kita belum kenalan loh!" Alya mengulurkan tangannya sambil tersenyum manis namun tak ditanggapi oleh Ardana.

"Ishh yaudah deh! Padahal tangan aku gak kotor," Alya menurunkan kembali tangannya lalu mendongak. "Nama aku Alya, nama kakak Ardana 'kan?" Tanya Alya, Ardana menaikkan alisnya sebelah. Alya yang paham langsung saja menjelaskan.

"Itu, Alya lihat di nametag kakak!" Ardana langsung melihat ke arah nametag nya lalu mengangguk dan meneruskan jalan.

Awalnya ingin Alya ikutin lagi, tapi pas Ardana masuk ke dalam toilet pria, niat itu segera ia urungkan. Bisa berabe kalo Alya masuk toilet cowok, apalagi alasannya cuma mau kenalan.

Akhirnya Alya berjalan ke tribun, dimana teman-temannya menunggu disana. Tribun cukup ramai saat itu, mungkin yang lain juga ingin meminta tanda tangan osis.

"Kakak osisnya kaya seleb, dikerubungin minta tanda tangan gitu. Alya kapan ya dimintain tanda tangan?" Batin Alya saat melihat betapa ramainya kondisi tribun saat ini.

"ALYAA!!! GILA LO KE KAMAR MANDI LAMA BANGET, BERSEMEDI LO?!" Teriak Fiona, Alya yang mendengarnya langsung membulatkan mata lalu berlari kecil menghampiri teman-temannya.

ARDANA (END) Where stories live. Discover now