V. Is That True?

1.9K 160 3
                                    

Aslan dan Lui percaya, wanita yang mereka temui waktu itu merupakan Alessia. Wajahnya sangat mirip, bahkan suaranya juga. Tidak mungkin hanya kebetulan mirip, bukan? Katanya manusia mempunyai tujuh kembaran di dunia ini yang tidak satu DNA, diperkuat dengan ditemukannya beberapa orang yang berwajah hampir mirip.

Namun, Aslan dan serigalanya yakin. Ciri-ciri wanita itu sama persis dengan Alessia. Jikalau wanita itu Alessia, kenapa lupa dengan Aslan?

Aslan mengusap wajahnya gusar. Selama satu minggu ini dia selalu datang ke supermarket itu. Saking frustrasinya, dia sampai meminta file data record CCTV supermarket tersebut. Aslan rela merogoh uang sebanyak mungkin, jika itu salah satu jalan untuknya menemukan keberadaan Alessia.

Terbayang dalam benaknya ketika pertama kali dia bertemu dengan Alessia. Dia ditampar oleh pujaan hatinya itu. Bila diingat-ingat, Alessia memang seperti itu, songong dan judes pada orang yang baru dikenal atau orang yang tidak dikenalinya.

Sekarang Alessia sedang apa?
Ada di mana?
Sudah makan belum?
Tidur nyenyak atau tidak?
Bagaimana dengan sekolahnya?
Apakah sudah lulus?

Aslan selalu bertanya-tanya, dia khawatir dengan keadaan Alessia. Aslan selalu berdoa pada Moon Goddess untuk selalu menjaga Alessia, hingga Aslan menemukan pujaan hatinya itu.

Aslan janji, dia akan menjaga hatinya untuk Alessia. Hanya Alessia yang dapat memilikinya dan Alessia yang akan mendapatkan cinta darinya.

"Alpha." Dean menepuk pundak Aslan pelan. Aslan terlonjak kaget, dia menoleh ke arah Dean.

"Kenapa?"

Dean menghela napas panjang. Benar dugaannya, Aslan tidak mendengarkan ucapannya. Padahal dari tadi dia bicara sampai rahangnya sakit. Sudah biasa. Dean terbiasa diabaikan oleh Alpha-nya itu. Dean sabar. Penghargaan orang penyabar sedunia sepertinya sangat layak untuk diberikan kepada Dean Edgar.

"Saya hanya ingin mengingatkan. Anda jangan pergi untuk beberapa hari ke depan, sampai kita dapat menemukan sumber penyebab dari permasalahan yang terjadi di pack." Dean telah mempersingkat ucapannya. Padahal seharusnya lebih panjang dari ini.

Aslan memperhatikan para warrior dan warga pack yang bahu-membahu menurunkan kayu mahoni dari truk. Saat ini mereka sedang merenovasi sebuah sekolah taman kanak-kanak.

Dalam lima hari ini terdapat kejadian aneh yang menimpa pack. Banyak hewan peliharaan yang mati mendadak. Belum ditemukan apa penyebabnya. Jikalau disebabkan oleh air atau perubahan cuaca, sepertinya tidak mungkin. Tahun-tahun sebelumnya tidak pernah ada kejadian seperti ini.

"Saya hanya takut terjadi sesuatu pada Anda, Alpha." Dean menatap Aslan khawatir. Dean tahu apa yang ada dalam pikiran Aslan. Dean sedikit percaya dengan perkataan Aslan mengenai Alessia. Jikalau benar wanita itu ialah Alessia. Dean merasa senang. Dean tidak perlu lagi melihat wajah murung Alpha-nya. "Percayakan semuanya pada takdir. Jodoh tidak akan ke mana, Alpha."

Aslan perlahan tersenyum kecil mendengar dukungan Dean. Aslan tidak boleh mencampur adukan antara masalah pribadi dengan pack. Dia harus fokus menyelesaikan masalah yang terjadi di pack, ini semua demi kenyamanan dan ketenteraman warga. Masalah Alessia, benar kata Dean, jodoh tidak akan ke mana. Aslan percaya, jikalau Alessia masih hidup, pasti mereka akan kembali dipertemukan kapan pun dan di mana pun itu.

You Are Mine, My Luna (TAMAT)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ