XL. Think About Her

289 32 3
                                    

Dua hari sudah Alessia diculik. Keberadaan Alessia belum ditemukan. Para warrior telah dikerahkan untuk mencari ke seluruh penjuru negeri.

Mereka tidak bisa meminta bantuan polisi. Jikalau polisi ke TKP, itu berbahaya. Identitas mereka sebagai werewolf, yang dengan susah payahnya mereka sembunyikan selama ratusan tahun ini, akan terbongkar.

Dahulu saat Alessia menghilang terbawa arus sungai, mereka tidak meminta bantuan polisi. Mereka bekerja sendiri. Ternyata Alessia ditolong dan tinggal bersama para rogue. Lalu sekarang Alessia ada di mana?

Aslan memejamkan matanya seraya memijit kulit kepalanya. Dia frustrasi. Siapa yang tidak akan merasa gila kalau orang yang paling dicintai, kembali menghilang dalam dekapannya?

Aslan sudah puas merutuki dan membodoh-bodohi dirinya sendiri. Lagi-lagi karena kecerobohan dan ketidakwaspadaannya, Alessia diculik. Sekarang waktunya Aslan berpikir tentang pujaan hatinya itu. Siapa yang menculik Alessia? Dibawa ke mana kiranya Alessia? Kenapa Alessia diculik?!

Alessia tidak membawa ponsel. Padahal Aslan selalu mengingatkan Alessia untuk membawa ponsel. Alessia memang berbeda dari kebanyakan orang. Zaman sekarang, tidak ada yang bisa hidup tanpa ponsel.

Andai Aslan dan Alessia sudah menikah. Mereka dapat berkomunikasi jarak jauh atau menurut bangsa werewolf disebut dengan mindlink.

Aslan memandangi foto Alessia yang sedang tersenyum di bingkai foto yang terdapat di atas meja kerjanya. Apa yang harus Aslan lakukan, agar ke depannya Alessia tidak hilang lagi? Apakah Aslan harus selalu mengikuti ke mana pun Alessia pergi dan juga sebaliknya?

Aslan mendesah pelan. Dia terpaksa memakan makanan yang disuguhkan oleh mamanya, Jovelyn. Aslan sadar. Kalau dia tidak makan, dia akan jatuh sakit dan itu akan merepotkan semua orang.

Sekarang Alessia sedang apa? Apakah sudah makan? Apakah Alessia baik-baik saja?

“Pelan-pelan, Aslan."

Jovelyn menegur Aslan supaya makan pelan-pelan, sebab anaknya itu makan seperti orang kesurupan. Tanpa dikunyah, langsung ditelan. Jovelyn harus banyak bersyukur, setidaknya Aslan mau makan, minum, dan tidur. Aslan kembali seperti saat sebelum bertemu dan bersama Alessia, yaitu dingin dan irit bicara. Dean yang sering menjadi korban kemarahan Aslan, karena Dean selalu mengawasi dan memantau Aslan. Dean hanya khawatir Aslan akan melakukan hal buruk terhadap dirinya sendiri.

Aslan menenggak minuman dengan tidak sabar. Dia ingin kembali merenung untuk berpikir kiranya di mana Alessia sekarang.

Jovelyn menghela napas panjang melihat tingkah anak semata wayangnya itu. Jovelyn dapat merasakan apa yang Aslan rasakan. Dahulu dia juga pernah diposisi Aslan. Darius, suaminya, pernah diculik oleh beberapa ilmuwan yang ingin meneliti dari mana asalnya serigala yang ada dalam tubuh mereka dan cara kerja mereka bertukar tubuh dengan serigala yang mereka miliki.

"Terima kasih, Ma," kata Aslan, matanya bersitatap dengan mata mamanya itu. "Nanti malam, aku akan ke ruang makan. Jadi, Mama tidak perlu lagi membawa makanan untukku."

Jovelyn mengulas senyuman lebar. Akhirnya, Aslan mau menggerakkan tubuhnya ke ruang makan. "Semangat, Sayang. Mama yakin, Alessia akan baik-baik saja. Moon Goddess dan Varya, mereka akan selalu bersama dan melindungi Alessia."

Aslan tersenyum samar. Benar kata Jovelyn. Moon Goddess, akan selalu bersama mereka. Moon Goddess tidak akan pernah memalingkan wajahnya dari makhluk ciptaannya. Aslan harus percaya itu.

"Aslan, ajak aku bicara, kau dari kemarin mengacuhkanku. Kita bisa memecahkan masalah ini bersama." Lui merengek. Dia kesal sekali diabaikan oleh Aslan. Mulut Lui pegal sebab dari kemarin mengoceh sendirian.

You Are Mine, My Luna (TAMAT)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن