XXII. Never Give Up

501 50 1
                                    

Seperti yang telah dijadwalkan. Alpha Juan, Beta Dolgan, dan kepala warrior Viko dari Nimbus Pack datang ke Meteor Pack. Setelah sebelumnya Aslan dan Dean yang berkunjung ke Nimbus Pack. Mereka masih membicarakan persoalan yang menyangkut hewan milik para warga yang tewas secara mendadak akibat makanan mereka diberi racun. Dolgan menjadi salah satu yang mengalaminya, dua anjing kesayangannya tewas karena racun tersebut.

Entah kenapa mereka kompak menyelidiki permasalahan ini. Padahal bisa saja memang itu hanya kesengajaan dari pelakunya yang bukan lain adalah pemilik toko makanan hewan tersebut. Mendengar konferensi pers pihak kepolisian yang mengatakan bahwasanya pelaku melakukan perbuatan tidak berperikehewanan itu dilatar belakangi karena benci pada hewan. Sebab anaknya meninggal diserang oleh anjing peliharaannya sendiri.

Warrior dari Meteor Pack dan Nimbus Pack bekerja sama menyelidiki latar belakang pelaku dan ditemukanlah hal-hal yang mencurigakan. Semakin penasaranlah mereka untuk mencari tahu kebenarannya. Meskipun nantinya berujung sia-sia, setidaknya mereka sudah mencoba.

Aslan, Dean, dan Sage duduk berseberangan dengan Juan, Dolgan, dan Viko yang dibatasi oleh meja yang di atasnya telah dipenuh dengan berkas-berkas, makanan, dan minuman.

"Sudah lama, ya, tidak ke sini." Juan menyapu pandang ruang kerja Aslan yang dindingnya berwarna putih. Di sisi kanan dan kiri terdapat lemari berisi ratusan buku yang menempel dengan dinding. Ada televisi di sebelah kanan pintu. Di belakang meja kerja Aslan, dindingnya terpasang sebuah lukisan yang melukiskan seekor serigala yang berdiri di atas batu seraya memandangi bulan, serigala itu di kelilingi oleh serigala lainnya yang juga melakukan hal yang sama—memandangi rembulan. Sofa yang mereka duduki berwarna putih, Juan merasa takut kalau-kalau dia mengotori sofa tersebut.

"Itu karena Anda malas untuk ke mana-mana," kata Aslan sarkatik.

Juan terkekeh. "Jujur, saya malas ke sini karena jauh sekali. Nimbus Pack berada di utara, Meteor Pack di selatan. Saya kalau ke sini, seperti sedang mengelilingi negara ini."

"Saya juga merasakan hal yang sama, kalau ke Nimbus Pack." Aslan sewot.

Juan tertawa renyah. Aslan memang mudah sekali terpancing emosinya.

Juan itu susah diajak bicara serius dan suka cengengesan, tidak seperti Dolgan yang pembawaannya serius. Orang-orang tidak akan ada yang percaya kalau Juan merupakan seorang Alpha. Banyak yang mengira, Dolgan lah Alpha-nya.

Dari semua Alpha yang ada di negara ini, Aslan yang umurnya paling muda dan baru enam tahun menjadi Alpha. Sedangkan Alpha dari pack lainnya, sudah menjadi Alpha lebih dari sepuluh tahun. Bukan hanya Aslan, Dean yang juga seumuran dengannya, otomatis merupakan Beta yang paling termuda.

"Jadi informasi apa yang kalian dapatkan tentang pelaku?" tanya Aslan pada Sage dan Viko.

Sage memulai presentasinya untuk memaparkan semua informasi yang telah mereka kumpulkan selama satu bulan. Tidak seperti presentasi pada umumnya yang menggunakan proyektor dan berdiri di depan audien. Sage hanya mengandalkan kertas catatan dan duduk di tempatnya.

"Dia tidak berasal dari negara ini. Dia pernah menikah dengan seorang wanita yang kata temannya merupakan warga asli negara ini. Mereka menikah selama kurang lebih dua tahun dan tidak memiliki anak. Maka dari itu, mereka mengangkat anak sekitar enam bulan yang lalu. Kata teman si pelaku, setelah anaknya meninggal diserang anjing peliharaannya, istrinya pergi dari rumah."

"Dia berasal dari mana?" tanya Dolgan.

"Irlandia. Datang ke negara ini sekitar tiga tahun yang lalu," jawab Sage.

"Sudah mencari tahu tentang istrinya?" tanya Aslan.

"Kami sedang mencari tahunya, Alpha, tapi susah sekali. Karena tetangga sekitar tidak mengenal istrinya, dia jarang keluar rumah. Keluar hanya untuk belanja ke supermarket. Bahkan teman-teman si pelaku tidak pernah melihat wajah istrinya si pelaku ini." Wajah Viko tampak frustrasi.

You Are Mine, My Luna (TAMAT)Where stories live. Discover now