"Tarik Mal!" teriak Doni.

"Udah Don!" balas Jamal menutuk patok menggunakan kayu.

Gilang mencari keberadaan Ica, gadis itu terlihat sibuk menegakkan tenda bersama teman-teman yang lain. Gilang berjalan mendekat.
"Ada yang kesulitan?" tanya Gilang dengan tangan dimasukan ke saku celana.

"KAK BANTUIN, SUSAH BANGET."

"SINI KAK SINI BANTUIN!"

Gilang tersenyum miring, ia membantu anggota perempuan yang kesulitan menegakkan tenda.

Doni meliat itu dari jauh mencibir, kita lihat apa yang akan Gilang lakukan selanjutnya? Ia terkekeh dengan rencana cemerlang dikepalanya, ia berjalan menghampiri kelompok Ica. Doni berdiri disamping gadis itu.

"Ca!" seru Doni membuat Ica tersentak.

"Eh, kak Doni kenapa?"

"Liat tuh kelakuan Gilang, sini lo sini! Gue pengen bikin dia kaya cacing kepanasan liat lo sama gue," ucap Doni terkekeh.

Ica mengerutkan keningnya, tapi tak ayal ia mendekat ke arah Doni. "Mau ngapain emang?" bisik Ica.

"Udah lo deket gue gini aja dia pasti langsung nyamperin! Tuh... Tuh... Belum kering gue ngomong, kesini kan tu orang." ujar Doni menunduk pura-pura tidak melihat Gilang.

Ica menoleh kebelakang, benar yang dikatakan Doni. Gilang berjalan ke arahnya dengan tatapan datar. Apa laki-laki itu sedang cemburu?

"Minggir lo! Ngapain modus deket-deket cewek gue," cetus Gilang mendorong Doni menyingkir.

"Eh busett! Gue ini membantu bukannya modus," balas Doni memutar bola matanya.

Gilang melirik Doni sinis, pandangannya beralih menatap Ica yang juga balas menatapnya.
"Kalo ada apa-apa bilang ke gue, jangan ke yang lain!"

Ica mengangguk kecil, perlakuan Gilang barusan tak luput dari penglihatan teman-teman sekelompoknya. Ica mendesah panjang setelah selesai menegakkan tenda.
"Makasih kak," ucap Ica tulus.

Gilang membalas dengan deheman, tidak ada senyuman yang terpancar dari wajah laki-laki itu.
"Kak, marah ya?" tanya Ica memegang lengan Gilang.

Gilang menggeleng, ia berbalik memunggungi Ica melihat ke arah kelompok lain.

Ica memberengut, tidak marah tapi tidak mau bicara. "Kalo gak marah, kenapa munggungin Ica?"

Gilang menghela nafas pelan, ia memutar tubuhnya menghadap Ica, mensejajarkan wajahnya dengan wajah imut Ica.
"Maaf sayang!" bisik Gilang mengusap rambut Ica.

Ica tersenyum, tangannya tanpa dikomando menarik hidung mancung Gilang hingga laki-laki itu meringis.

__

Udara diranca upas mulai terasa dingin, Gilang mengeratkan jaketnya. Ia merogoh ponsel disaku celana dan mengecek ada atau tidak notifikasi masuk dari Ica. Nihil, mungkin Ica tidak sempat membuka ponsel karena padatnya kegiatan hari ini. Gilang melihat anggota osis yang lain sedang berusaha membuat api unggun dengan kayu yang diperoleh dari warung terdekat.

Gilang berjalan menghampiri mereka, "Mulai jam 8 kan?" tanya Gilang pada Guntur yang sedang membuka tali pengikat kayu.

"Iya lang, kumpulin sekarang aja anak-anak. Bentar lagi beres ini," jawab Guntur.

"Oke!"

Gilang mengambil megaphone yang berada di atas kursi. Api unggun sudah berkobar menyala-nyala. Gilang menghampiri Pak Imam, Guru agama di Sekolahnya.
"Pak, mulai aja ya? Biar gak kemaleman."

"Iya Lang."

Gilang mengangguk, "SELURUH SISWA-SISWI HARAP BERKUMPUL MENGITARI API UNGGUN!"

Ica yang mendengar suara Gilang menggerutu pelan, untung saja ia sudah selesai makan malam.
"San, tungguin gue!" ucap Ica membuka koper mencari jepit rambut dan jaket tebal.

"Buruan!"

Ica dengan cepat memakai jaketnya, "Udah yuk."

Ica dan Santi keluar dari tenda mendekati api unggun, Ica memekik senang. ini pengalaman pertama baginya mengikuti kemah, jadi harap maklum jika ia senorak ini.
"Bagus banget," cetus Ica memegang tangan Santi.

"Heh, malu diliatin orang!" bisik Santi tersenyum tak enak pada orang-orang yang melihat ke arah mereka.

"Yee, gue baru pertama kalinya tau ikut kemah begini," Beritahu Ica pada Santi.

"Emang di Sekolah lo gak ada acara begini?" tanya Santi.

"Ada, tapi gue gak berani ikut," balas Ica menatap lurus api unggun.

"SILAHKAN MENEMPATI TEMPAT DUDUK YANG TELAH DISEDIAKAN!"

Ica menatap sekeliling, semua orang mengambil tempat duduk lesehan beralaskan terpal yang dibentang mengitari Api unggun. Ia menarik tangan Santi untuk bergabung bersama teman-teman yang lain.

_____
Vote dan komen ya! Bila perlu share ke temen-temen yang lain hehe.

GILANG FALLS [COMPLETED]✔️Where stories live. Discover now