12 : Pacaran Ulang

51 15 8
                                    

Happy Reading ❣️

Sore harinya Farel dengan sengaja  datang ke rumah Shilla entah apa tujuannya pun ia tak tahu, ataukah... Rindu? Saat memasuki pekarangan rumah gadis itu dahinya mengernyit melihat sebuah motor matic terparkir di depan rumah gadis itu. Kemudian Farel memencet bel dan menunggu gadis itu keluar.

Beberapa detik setelahnya pintu dibuka memunculkan seorang gadis manis mengenakan pakaian santai dengan rambut yang di kucir kuda tampak terkejut melihat tamu yang datang.

"Kakak ngapain ke sini?" Tanya Shila heran melihat kedatangan Farel.

Farel mengernyit, "emang gak boleh main ke rumah pacaran?" Shila menunduk malu.

"Itu motor siapa?" Tanya Farel menunjuk motor matic itu.

Shila mendongak, "Itu tukang, buat benerin kaca jendela kamar aku" Farel hanya manggut-manggut paham.

Karena semalam dia pergi dengan Farel dan pulang malam, maka hari ini Shila memanggil tukang untuk mengganti kaca jendelanya yang pecah, sebelum Ari pulang.

Dua orang lelaki paruh baya datang dari arah samping rumah, membawa tangga serta perkakas lainnya.

"Kaca nya sudah kami ganti neng" ujar salah satu lelaki itu.

"Oh iya berapa jadi biayanya?" Tanya Shila merogoh saku celananya.

"Dua ratus ribu"

Shila memberikan dua lembar uang berwarna merah itu. "Nih pak"

"Makasih ya neng"

Setelahnya kedua orang itu pergi dengan berboncengan menaiki motor matic itu.

"Duduk dulu kak" Shila mempersilahkan Farel untuk duduk di kursi panjang depan rumahnya.

Kini keduanya duduk bersebelahan tanpa ada kalimat yang keluar dari mulut keduanya, hening.

Shila yang menetralkan rasa debaran jantungnya yang selalu berdegup kencang setiap kali bersama Farel.

Dan Farel yang selalu berkutat dengan pikirannya mengenai gadis disebelahnya ini.

"Bokap Lo masih belum pulang?" Tanya Farel memecahkan keheningan. Shila mendongak menatap Farel, lantas menggeleng sebagai jawaban.

"Aku mau ambil minum dulu ya"

"Eh gak usah" Farel mencekal lengan Shila dan gadis itu kembali duduk.

"Kenapa?"

"Disini aja temenin gue"

Shila menunduk malu merasakan desiran aneh. Sama juga dengan Farel yang mengatakan kalimat itu.

Farel berdeham menetralkan suaranya, lantas memiringkan duduknya menatap gadis lugu itu.

"Gue mau ngomong"

Farel mengangkat dagu gadis itu dengan telunjuknya, mengarahkannya menatap dirinya. Shila menelan salivanya dengan susah payah, melihat pahatan wajah tampan Farel yang kini jelas di depan matanya.

Farel harus melakukan ini, meyakinkan Farhan bahwa dirinya tidak main-main dengan gadis ini.

"Rasanya gak adil kalo gue klaim Lo gitu aja" Farel menghembuskan nafasnya, "jadi gue mau tanya soal perasaan Lo ke gue"

Mendengar kalimat itu jantung Shila berdegup kencang. Memang pertanyaan ini yang Shila tunggu dari Farel, mengenai bagaimana perasaannya kepada cowok itu. Tapi.. entahlah Shila gugup dibuatnya.

"Jadi? Em apa Lo juga suka sama gue?" Farel menggenggam kedua tangan Shila yang terasa dingin, gadis itu sedang gugup.

"Jawab" dengan malu Shila mengangguk mengiyakan, dia tidak munafik untuk tidak suka dengan cowok tampan di depannya ini.

𝐑𝐄𝐕𝐄𝐍𝐆𝐄𝐅𝐔𝐋𝐋 𝐋𝐎𝐕𝐄 Where stories live. Discover now