EPILOGUE

1.8K 135 20
                                    


.
.
.
.
.
Nah VOMENT YA
.
.
.

Nah VOMENT YA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Kau yakin akan pergi?"

"Tentu saja!"

"Ayo lah jangan pergi!"

"Ck!!"

"Kau tidak mencintainya?"

"Tidak!!"

"Aishh kenapa?!"

"Sudahlah!! Aku ingin pergi!"

"Eh!! Jangan pergi!! Jangan tinggalkan dia!"




Bocah lelaki berusia sepuluh tahun itu berdecak,ia membalikkan badan dan menatap saudara kembar nya yang berbeda gender.

"Ini sudah mendung! Eomma pasti khawatir."

"karena mendung,dia tidak boleh ditinggalkan!"tukas bocah perempuan itu, menunjuk seekor kucing yang berada di dalam kardus yang terletak tak jauh dari mereka berdua.

"Oh Seyoun!"

"Oh Sejun!"

Sejun menghela napas mendekati kardus berisi seekor anak kucing dengan hoverboard nya yang melayang 30 centi dari permukaan tanah.Ia melongok mengintip anak kucing yang menatapnya iba,lalu menghela napas lagi,"kita kan sudah punya Vivi,Monsieur,dan Deonjang."

"Tapi kondisinya memprihatinkan,"keluh Seyoun,turun dari hoverboardnya dan mendekati kembarannya yang lahir sepuluh menit lebih dulu daripada dirinya, "oppa~"

Sejun mendelik mendorong kepala kembarannya, "jangan melakukan hal menjijikkan! Aku tidak tergugah!"

"Juseyo~"

"Kau ini! Kau saja masih sering kesal kalau di suruh memberi makan Vivi, Monsieur dan Deonjang,sok keren sekali menambah peliharaan,"cibir Sejun.

Seyoun bersungut,"aku tidak akan memelihara nya."

"Lalu?"

"Kita bawa ke rumah,lalu minta tolong pada eomma dan appa,agar menghubungi pusat perlindungan hewan."

Sejun bergumam panjang,mengelus ujung alisnya, kebiasaan nya dan Seyoun kalau sedang berpikir, "yah,kalau begitu,apa boleh buat,"gumam Sejun mengundang pekikan senang dari kembarannya.

FereWhere stories live. Discover now