19

1K 157 37
                                    

.
.
.
.
.
.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Seharusnya,waktu empat hari yang mereka habiskan bersama dengan menginap di rumah mendiang kakek Park bisa membuat hubungan mereka lebih membaik, nyatanya tidak.Justru mereka berdua semakin canggung dan renggang,apalagi setelah pertanyaan Cheonsa yang terlontar waktu itu.

Berakhir dengan Cheonsa yang mengatakan "Lupakan!"  lalu gadis itu kembali fokus menonton drama, berusaha acuh pada Sehun yang termenung diam,memikirkan pertanyaannya.

Sehun menghentikan laju mobilnya,lalu melirik istrinya sekilas,"ingin belanja bulanan?"

Cheonsa menggeleng,"langsung pulang saja,itu bisa dilakukan besok atau lusa."

Menuruti perintah istrinya,Sehun kembali menjalankan mobil menuju rumah mereka.Setelah puas menginap di rumah mendiang kakek Park, akhirnya mereka memutuskan untuk segera pulang di pagi hari.Bukan tanpa sebab,Cheonsa tak ingin berlama-lama di rumah yang penuh akan kenangan indahnya bersama sang kakek.

Ia tak ingin menambah beban kesedihan lagi,cukup karena kehidupan pernikahannya saja yang makin runyam,yang menjadi alasan mendung di hatinya datang.

Cheonsa memilih untuk memperhatikan jalanan, merutuki dirinya sendiri yang sudah bertanya suatu hal yang membuat keadaan mereka lebih canggung.

Jujur,sebenarnya ia cukup sakit saat melihat Sehun yang tidak menjawab pertanyaannya kemarin,tentu saja,Oh Sehun mencintai Lalisa memangnya dia siapa yang berharap untuk dicintai lelaki tampan nyaris sempurna seperti Oh Sehun.

Hujan mendadak turun,membuat suasana menjadi tambah kelabu,terlebih untuk Cheonsa.

Ditemani sebuah musik bergenre mellow yang mengalun dari radio mobil,perasaannya makin tidak karuan.

Sekelibat bayangan tentang Oxford dan keluarga angkat yang memang terpilih untuk merawat Cheonsa saat melakukan studi disana,terlintas,kakek menikahkan ia dan Sehun karena kekhawatiran,namun saat ini,ketika kakeknya sudah meninggal,tentu tak ada lagi yang mengkhawatirinya.

Apa Cheonsa bisa meminta cerai?

Berusaha menahan helaan napasnya,agar Sehun tak curiga.Cheonsa menggigit bibirnya.

Selama ini,ia selalu mengharapkan sebuah akhir yang bahagia dalam hidupnya,meskipun ia tak pernah membayangkan kehidupan pernikahannya saat SMA dulu,tentu saja ia tak pernah menginginkan sebuah perceraian terjadi di kehidupan pernikahannya.Ia ingin menua bersama seseorang yang ia cintai dan mencintainya balik.

FereWhere stories live. Discover now