21

1.1K 182 23
                                    

.
.
.
.
.
.

Taehyung mengulas senyum,ketika dirasa bahunya menjadi bantalan bagi kepala Cheonsa yang tertidur di sampingnya

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Taehyung mengulas senyum,ketika dirasa bahunya menjadi bantalan bagi kepala Cheonsa yang tertidur di sampingnya.Jemarinya menyela masuk ke jemari gadis tersebut menggenggam lembut dan berusaha agar tidak membuat Cheonsa terbangun.

Saat ini,mereka tengah berada di dalam bus menuju rumah Cheonsa,awalnya gadis itu menolak tawaran Taehyung yang bersedia mengawalnya pulang,tapi Taehyung dengan sikap keras kepalanya membuat Cheonsa mengiyakan dengan syarat,tidak mengantarnya sampai rumah.

Tentu saja Taehyung menyetujui hal tersebut,sedari dulu,salah satu keinginannya adalah pulang bersama gadis yang ia sukai dengan menaiki bus,jadi ia bisa melakukan hal romantis meskipun kecil.Seperti saat ini.

Katakanlah Taehyung mencuri sebuah kesempatan dalam kesempitan,toh ia sendiri tidak peduli.Kecuali kalau Cheonsa merasa tidak nyaman akan hal yang tengah ia lakukan,seperti terbangun dari tidur misalnya,dan menatapnya nyalang.

Merasa hampir dekat dengan halte yang menjadi tujuan mereka,Taehyung melepas genggamannya, lalu menepuk pipi Cheonsa,"ya! Kita sudah hampir sampai!"

Tak ada respon,gadis itu masih terlelap.Mungkin bahunya empuk dan nyaman.

Kali ini,Taehyung tidak menepuk pipi Cheonsa,namun menjepit hidung mungil tersebut dengan tangannya.

Dan berhasil.

Kedua mata yang tadinya tertutup itu kini memunculkan sepasang iris berwarna gelap pekat.Bodohnya Taehyung,bukannya ia melepas jepitan di hidung Cheonsa,lelaki itu malah hanyut dan tenggelam dalam manik indah yang membuatnya lupa akan alam sadar.

Cheonsa menyingkirkan tangan Taehyung dari hidungnya,lalu mendesis,"kau ingin membunuhku?!"

"Tadi kau tidur seperti orang mati,aku tahu bahuku ini lebar,empuk,wangi dan nyaman.Tapi sebentar lagi kita sudah hampir sampai,kau tidak mau kan kalau kita terlewat dari tujuan hanya karena kau yang tertidur pulas di bahuku,"kilahnya disertai nada narsis yang begitu kentara.

"Dasar narsis!"

Lelaki pemilik senyum kotak yang mampu membuat kaum hawa terpincut karenanya,hanya bisa terkekeh, lalu menarik Cheonsa ketika bus mereka sudah berhenti di halte yang menjadi tujuan.

"Jangan mengikutiku sampai rumah!"itu kalimat pertama yang terlontar dari mulut Cheonsa setelah mereka turun dari bus.

"Iya,"Taehyung memutar bola matanya,"aku kan bilang,aku ini sibuk,untuk apa aku melakukan hal kurang kerjaan seperti itu."

FereOù les histoires vivent. Découvrez maintenant