24

1.1K 187 20
                                    


.
.
.
.
.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






Semenjak kejadian dimana mereka berdua menangis sembari berpelukan,keadaan keduanya menjadi canggung.Sudah dua hari semenjak kejadian itu, mereka saling diam.Padahal seharusnya hubungan mereka membaik, bukan?

Maka dari itu ia sengaja membuat sandwich dan berakhir dengan bersembunyi di balik meja pantry, karena ragu yang mendera,padahal tadi keberaniannya muncul untuk berbaikan dengan Cheonsa.

Kepalanya menyembul dari meja pantry,mengintip Cheonsa yang duduk di sofa dan sibuk membaca sebuah ensiklopedia.Di tangan Sehun,terdapat sebuah piring berisi sandwich yang ia buat.Lelaki itu sudah bertekad untuk memperbaiki hubungan mereka berdua,maka dari itu ia mengenyahkan semua pikiran negatif dari otaknya.

Sehun melipir mendekati Cheonsa,lalu dengan tenang duduk di samping istrinya.Ia menyodorkan piring tersebut.

Menghentikan aktivitasnya,Cheonsa mengalihkan pandangannya kearah piring berisi sandwich dan wajah Sehun,satu alisnya tanpa sadar terangkat.

"Aku membuat ini untukmu."

Bukannya mengambil piring tersebut,Cheonsa malah melontarkan pertanyaan,"kenapa mendadak membuat sandwich untukku?"

Sehun menggaruk rambutnya yang tidak gatal, bingung harus menjawab apa,"aku...aku itu untuk ya untuk—itu,"ucapan Sehun kelewat belepotan dan membingungkan,"untuk...maaf."

Terdiam agak lama,Cheonsa menutup buku yang ia baca,lalu meletakkannya diatas meja,lalu mengambil alih piring tersebut dan mengambil sepotong sandwich,"berhentilah untuk meminta maaf,aku sudah memaafkanmu,aku selalu memaafkanmu Oh Sehun."

Tuturnya tak lupa diakhir kalimat memberikan seulas senyum kecil.

Tapi ucapan Cheonsa tetap tak bisa membuat Sehun merasa baik-baik saja,setelah apa yang dilakukan lelaki itu padanya,"tapi tetap saja,aku merasa bersalah dan begitulah."

Mengunyah sandwich yang Sehun buat,Cheonsa menggeleng atas ucapan lelaki itu,"berhentilah merasa seperti itu,aku sudah baik-baik saja."

"Ta-tapi kau menangis setelah kita melakukan itu,aku jadi tambah merasa bersalah."

Melahap potongan kecil dari sandwich yang ia makan, Cheonsa berdehem lalu ia menunduk,"maaf."

"Kenapa kau meminta maaf?!"

"Seharusnya aku tidak menangis,aku hanya—kau tahu,berita tentangmu dan Lalisa tersebar waktu itu,yang mana katanya kau membawa gadis itu ke apartemen,lalu setelahnya kau pulang dan kita melakukan itu,dan aku merasa seperti dipermainkan."

"Ma-maaf sungguh aku be—"

Cheonsa segera memotong ucapan Sehun,"tidak masalah,itu bukan sebuah dosa,lagipun seharusnya aku memang tidak mempercayai apa yang diberitakan media."

FereWhere stories live. Discover now