Una masih berada di apartemen Mingyu. Ia sebenarnya menunggu Jeff menjemputnya, namun ia tahu bahwa sepupunya itu pasti sedang asik bersama dengan sahabatnya itu.
"Jeff, kapan jemput?" Tanya Mingyu.
"Gatau, dia mah lagi asik sama Jiho."
"Jiho? Selyn Fashion?"
Una menganggukan kepalanya menjawab pertanyaan dari Mingyu.
"Sejak kapan deket?" Tanya Mingyu, heran.
"Baru-baru ini, pas Jeff ikutan bangun panti sama trionya dulu."
"Oh yang sama keluarga Raden itu?"
"Kok lo tau?"
"Iyalah, orang gue nonton beritanya. Keluarga Raden ga bakal bisa luput dari wartawan."
Una hanya mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti.
"Lo ga ngeliat ada Jeka? Kan di sana ada Jeka tau."
"Lah? Trionya sama Jeka toh. Kok kayak di sembunyiin gitu sih? Kagak ada juga di berita malah di bilangin kalo satu lagi itu rahasia."
Una menggendikan bahunya acuh. Membiarkan sahabatnya berspekulasi sendiri.
"Mau makan ga lo?"
"Ma– Bentar." Una menghentikan ucapannya dan melihat pop up notifikasi ponselnya.
Reflek, ia membolakan matanya.
"Anjir! Gue kena jackpot, Ming. Parah banget, gue beruntung!" Seru Una dengan senang.
"Apa sih?"
"Nomornya padahal baru gue save tadi pagi, eh udah di chat aja." Una berseri-seri membuatnya bertambah semakin cantik.
"Siapa sih?"
"Jeka."
Una menyodorkan ponselnya dan memperlihatkan sesuatu kepada Mingyu.
"Anjir lah. Balas cepetan!"
Akhirnya Una benar-benar membalas chat Jeka dan berakhir dengan Una yang terburu-buru memakai sepatunya serta merapikan barangnya.
"Weits, santay aja mbak. Dia nya belom dateng kali." Sahut Mingyu.
"Ih biarin! Ayok anter gue."
Mingyu hanya bisa memasrahkan dirinya yang di tarik oleh Una.
Akhirnya mereka berdua pergi menuju suatu tempat dan trnyata itu adalah café milik kakaknya Jiho.
"Gue balik nih?" Tanya Mingyu kepada Una yang tengah sibuk membuka seatbeltnya.
"Iya, doa in aja semoga Jeka mau nganterin gue balik. sekalian modus. Dadah Mingyu!" Una dengan ganasnya membuka pintu mobil sahabatnya itu dan menutup denga agak kencang. Mingyu hanya menghela napasnya dan berlalu pergi sambil memandang sedikit sendu ke arah Una.
YOU ARE READING
Jauh ; j.jk x j.eh
FanfictionIslam? Agama yang sangat jauh dari pikiran Eunha, karena ketatnya peraturan. Tapi, akankah pemikiran itu bisa berubah? ⠀⠀"Sejauh-jauhnya jarak adalah ketika aku sedang berdo'a di Katedral dan kamu tengah bersujud di Istiqlal." -Laluna, sang gadis. [...