Ica sudah selesai makan, ia membawa piring ke wastafel untuk dicuci dan juga sayur untuk dimasukkan dalam kulkas.

"Ica ke kamar ya," ujar Ica mencomot sepotong bolu basah.

Kakek dan Nenek tersenyum melihat tingkah cucu mereka.
__

Gilang melempar tas asal, ia masuk ke kamar mandi untuk mencuci wajah. Gilang keluar kamar setelah berganti pakaian.

Rumahnya terlihat sepi, hanya ada Gilang dan juga pembantu. Ibu dan ayahnya sedang berpergian keluar kota, menyambangi Neneknya yang sedang sakit.

Gilang membuka kulkas, mengambil sebotol air minum, dan mengenggaknya hingga tersisa setengah.

"Bi, Gilang laper! Bibi masak apa?" tanya Gilang mendudukkan diri di kursi.

"Ikan mujaer di sambal bang, sama tempe tahu goreng."

Semua hidangan yang disebutkan Bi lastri, kini tersaji dimeja makan, Gilang hanya tinggal makan. Setelah selesai makan, Gilang kedatangan tamu, ada Surya, Doni dan juga Jamal.

"Sepi amat Lang?" celetuk Doni.

"Ayah sama ibu keluar kota," jawab Gilang berjalan menuju kamar disusul ketiga temannya.
Mereka berempat duduk berpencar, ada yang disofa dan ada juga yang diranjang kamar Gilang. Jamal membuka tas dan mengeluarkan beberapa snack yang ia bawa dari rumah.

"Wegalaseh, coba pas sekolah lo bawa ginian Mal?" ucap Doni membuka satu snack.

"Bangkrut bisa-bisa aku Don," sahut Jamal.

Doni terkekeh, ia menyandarkan tubuhnya disofa sambil mengunyah snack.

"Mal, lempar satu," ujar Surya yang terlentang diranjang Gilang.

Jamal melepar snack tepat mengenai wajah Surya membuat Doni tersedak karena makan sambil tertawa.

"Mampus lo, mampus," ujar Surya pada Doni.

Gilang tidak terganggu oleh kegaduhan yang buat ketiga temannya, ia sibuk menatap layar ponsel, bermain game.

"Anjir," umpat Gilang melempar ponselnya ke ranjang.

Ketiga temannya refleks menoleh ke arah gilang. Gilang menatap malas layar ponsel yang menampilkan nama Serli. Serli adalah Siswi jurusan Ipa yang selalu mengganggu dirinya. Tidak disekolah, dirumah pun Gilang masih diteror.

"Mbak Serli tuh yang nelpon," ucap Jamal melirik Gilang.

"Ambil aja buat lo!" seru Gilang mematikan panggilan dari Serli. Gilang mendengus kesal karena kalah bermain game Mobile Legend. Semua ini gara-gara Serli, batin Gilang.
__

Semilir angin menerbangkan halai demi helai rambut Ica, ia sedang duduk diteras rumah dengan sebuah gitar dipangkuannya. Ica tidak pandai bermain gitar, bahkan ini kali pertamanya memegang benda yang menghasilkan nada indah ketika dipetik.

Ica menemukan benda ini tergantung di dinding gudang. saat Ica bertanya siapa pemilik gitar ini, Nenek bilang gitar ini milik Kakek yang tidak pernah digunakan lagi. dan Ica berinisiatif untuk belajar memainkannya.

"Susah banget," gerutu Ica mengotak-atik senar gitar.

Ica menghembuskan nafas lelah menatap daun mangga yang bergoyang ditiup angin. Ia meletakkan gitar di meja, dan mengambil ponsel disaku celananya.

Tidak ada yang menarik dari isi ponsel Ica, ia hanya menscroll laman instagram dari atas sampai paling bawah.

Ting!

Sebuah notifikasi masuk diponselnya, Ica mengerutkan keningnya.

Gilangabi starting following you.

Gilang siapa ini? batin Ica. Ica membuka profil yang mempunyai nama persis seperti Ketua Osis di sekolahnya. Matanya membulat ketika tidak menemukan satupun petunjuk, feed instagram Gilangabi hanya berisi satu poto, dan poto itu berupa poto pemandangan pantai.

Ica menggelengkan kepala tak habis pikir, untuk apa membuat Instagram jika tidak di isi apapun. Contohnya saja instagram milik Gilangabi tersebut, beda halnya dengan akun media sosial Ica, Instagramnya memiliki ribuan Followers. Ica juga kerap berbagi kegiatannya sehari-hari, seperti memasak dan bermake up.

Dua hal tersebut sudah menjadi hoby Ica sejak kelas 8 SMP, ia sangat menyukai make up dan memasak. Menurut Ica, bermake up juga memiliki arti tersendiri, ia bisa bebas mengekspresikan diri dan juga melatih kesabaran. Karena, untuk menghasilkan make up yang bagus dan rapi membutuhkan waktu yang cukup lama.

Ting!

Bunyi notifikasi masuk membuat lamunan Ica buyar.

Gilangabi : Ica?

Ica mengernyit bingung, mengapa Akun Instagram Gilangabi mengetahui nama panggilannya, padahal Ica tidak menuliskan nama panggilan diprofil Instagramnya.

Ica membalas Direct Mesage dari Gilangabi untuk mengurangi rasa penasarannya.

Anisalstr : Iya?

Ica menunggu balasan sambil memutar-mutar ponselnya.
__

Gilang tekekeh menyaksikan Video berdurasi 17 detik diponsel miliknya. Ia tidak sengaja menemukan akun Instagram milik Ica ketika membuka akun Sekolah yang ia pegang. Karena Gilang penasaran, ia kembali login ke akun miliknya dan mengetikkan nama instagram Ica dikolom pencarian.

Beruntungnya akun Ica tidak diprivate, anak itu juga memiliki banyak followers. Ada beberapa Video yang berhasil membuat Gilang tertawa geli. Seperti Video Ica yang sedang menggoreng Ikan menggunakan tutup panci sebagai penghalang wajah agar tidak kecipratan minyak goreng.

_____

Vote dan Comment jika suka🤗

GILANG FALLS [COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang