Mendung

1.7K 121 0
                                    

Beberapa tahun sebelumnya

Gadis itu menangis sesenggukan didepan makam kedua orang tuanya. Dia tidak menyangka pagi itu hari terakhir dirinya bertemu dengan kedua orang tuanya. Mereka berangkat bersama ketempat bekerja menggunakan sepeda motor sementara dirinya dirumah membersihkan rumah karena tak ada jadwal kuliah.

Sore itu ketika dirinya mengerjakan tugas kuliah dikamar tiba-tiba dikejutkan oleh kabar kedua orang tuanya mengalami kecelakaan. Jalan licin disuasana sore yang gerimis membuat motor mereka terpeleset dan masuk jurang. Nyawa keduanya tidak bisa diselamatkan.

Kini didepan makam keduanya,Irna hanya bisa tertunduk menangis menahan kesedihannya, memikirkan masa depannya serta memikirkan setelah ini akan bagaimana hidupnya.

Bibinya, keluarganya satu-satunya yang masih tersisa merangkul pundaknya sambil sesekali menyeka air matanya. Sementara pamannya berdiri disebelah mereka sambil sesekali mengangguk pada para pelayat yang berpamitan pulang.

Disuasana mendung pagi itu akhirnya dengan berat hati Irna meninggalkan makam kedua orang tuanya setelah hari menjelang siang.

Ditengah perjalanan keluar makam Irna menoleh, menatap makam itu dengan sendu. Mungkin setelah ini ia akan lama tidak mengunjungi mereka.

*****

Siang itu Irna berkemas kemas, setelah berdiskusi panjang, akhirnya Irna bersedia ikut paman dan bibinya ke Jakarta dan bekerja di sana karena kebetulan majikan bibinya memerlukan pembantu baru.

Paman dan bibinya sudah bekerja sebagai sopir dan pembantu dirumah majikannya itu selama puluhan tahun. Untuk sementara ia berhenti kuliah. Saat ini ia baru semester empat. Irna bertekad ketika sudah punya cukup uang dari hasil bekerja nya nanti, ia akan meneruskan kuliahnya.

Kata bibinya, majikannya disana sangat baik, gajinya juga lumayan tinggi. Irna berfikir jika nanti gajinya setahun sudah cukup untuk pendaftaran kuliah, dia akan kembali meneruskan kuliahnya diibukota.

Irna tersenyum miris, hidupnya dibolak balik seketika bagai rollercoaster. Sebelum meninggal keduanya orang tuanya begitu memanjakan dirinya walau mereka harus bekerja keras. Kendati demikian tidak menjadikan Irna anak yang malas. Irna sangat berbakti pada kedua orang tuanya.

Irna menghembuskan nafas kasar. Sekarang saatnya untuk bangkit. Irna tidak ingin terpuruk terlalu lama.

Hanya semangat yang dia punya. Irna tidak bisa menyerah sekarang. Cita citanya masih panjang. Dia ingin berjuang. Meskipun berat, Irna yakin suatu saat kehidupan akan berbalik mendukungnya.

Edelweiss (TAMAT)Where stories live. Discover now