Part 17

876 93 2
                                    

"Apa yang kau katakan Fran?" Nyonya Nina berkata lirih seolah tak percaya dengan apa yang didengarnya. Matanya menatap nanar pada putra kesayangannya itu. Putra yang selama ini dibanggakan olehnya. Pemuda patuh dan berprestasi yang tidak pernah berbuat ulah selama ini justru melemparkan kotoran kewajahnya.

"Maafkan aku ma." jawaban lirih Efran menambah murka ibunya.

"Jadi kau benar-benar melakukan perbuatan bejat itu?"

"Maaf."

Suara lirih Efran semakin membuat dada Nina naik turun penuh amarah, tapi ia berusaha menahannya mengingat itu kesalahan putra kesayangannya. Dan beberapa menit kemudian setelah suasana dipenuhi keheningan, Nina terpikirkan sesuatu yang menurutnya masuk akal.

"Kenapa kau tidak melawan saat Efran memperkosamu padahal dia dalam kondisi mabuk?, tenaganya jelas pasti berkurang. Kenapa kau juga tidak memberontak dan menghentikannya?, apa kau sengaja menjebak putraku supaya dia merasa bersalah dan akhirnya bertanggungjawab?" Perkataan kejam nyonya Nina dan mata yang memincing kearahnya membuat mata Irna berkaca-kaca.

"Tenaga tuan Efran sangat kuat Nyonya, dan saya kehabisan tenaga karena menopang berat tubuhnya dalam keadaan mabuk kedalam kamar, saya sudah memberontak Nyonya, saya sudah berusaha sekuat tenaga, tapi saya tetap tidak bisa melawannya." jawaban lirih Irna disambut dengusan sinis dari Nyonya Nina.

"Huh, kau pikir aku percaya pada bualanmu. Katakan saja kau ingin merubah hidupmu. Kau pasti bosan hidup susah dan bekerja keras disini, makanya kau mengambil kesempatan ketika Efran mabuk. Cih, sungguh memuakkan."

"Cukup Nyonya!!
Tidak pantas Nyonya menyalahkan sepihak apa yang terjadi pada Irna, karena kenyataannya perbuatan bejat itu dilakukan oleh putra anda." Harumi berseru tidak terima ketika Irna terus disalahkan. Efran yang memperkosa, kenapa keponakannya justru dituduh dengan tuduhan keji seperti itu.

"Kau terlalu percaya diri Harumi. Baiklah, sekarang aku akan bertanya sendiri pada putraku, karena aku yakin, gadis itu pasti punya rencana licik untuk menjeratnya."

Entahlah, apa yang ada dipikiran Nina saat ini, yang jelas semua kejadian ini tidak boleh bocor keluar. Apa yang akan dikatakan teman-temannya, kolega suaminya, keluarga besar mereka, apabila mereka tahu putranya menghamili pembantu, mau ditaruh dimana mukanya. Putra yang selama ini ia banggakan, akan dicemooh besar-besaran.

"Fran, katakan pada mereka semua, kau pasti sedikit ingat kejadian itu. Gadis itu mengantarmu kekamar dan berkata kau memaksanya, kau pasti ingat kalau gadis itu memberontak kan, kau yakin kau memperkosanya, karena mama yakin gadis itu menikmati apa yang kau lakukan. Katakan Fran, katakan pada mereka semua kejadian yang sebenarnya."

Perkataan tajam Nina disambut dengan isak tangis Irna dan Harumi. Bagaimana mungkin Nyonya mereka yang baik berubah menjadi begitu kejam. Perkataan-perkataan tajamnya bagaikan iblis yang tidak punya hati.

Nina sendiri sebenarnya juga heran dengan sikap kejamnya. Tapi apa boleh buat, kemungkinan itu tetap ada bukan. Putranya tampan dan kaya raya, kecil kemungkinan gadis itu menolak ketika Efran menyentuhnya. Gadis sialan itu pasti menjebak putranya, itu keyakinannya.

"Katakan Fran, jangan diam saja!!"

Melihat keterdiaman Efran membuat Nina semakin gusar, dia berharap putranya itu sadar kalau ia dijebak.

Efran sendiri merasa dilema, ia takut jika mengakui yang sebenarnya, keluarganya akan murka padanya. Tapi ia juga tidak tega menimpakan semua kesalahan pada gadis yang sebenarnya sama sekali tidak bersalah. Efran merenung sampai terdengar suara ibunya yang lebih mirip sebuah bentakan.

"Irna memberontak ma, dan aku mengikatnya" Akhirnya jawaban jujur keluar dari mulutnya. Entah apa yang akan terjadi setelah ini, Efran belum ingin memikirkannya. Pikirannya masih buntu oleh suatu kenyataan tentang anak yang ada didalam perut Irna.

Sementara Nina memejamkan matanya mendengar kenyataan mengerikan yang diucapkan putranya. Ya Tuhan, rasanya ia ingin mati saja.Putra kebanggaannya benar-benar melemparkan kotoran kewajahnya. Apa yang akan ia dan Adrian katakan pada keluarga besar mereka, teman-teman mereka.Ya Tuhan, ia berharap ini hanya mimpi.

Tapi ini tidak bisa dibiarkan. Kejadian ini harus tertutup rapat serapat-rapatnya dan tidak boleh tercium keluar.

Nina berfikir cepat. Jika Adrian sampai mendengar ini, suaminya itu pasti akan menuntut Efran bertanggungjawab atas apa yang dilakukannya. Dan gadis itu, heh. Gadis sialan itu pasti akan bertepuk tangan karena rencananya menjerat putranya akhirnya berhasil.

Dan sebelum semua itu terjadi, ia harus melakukan sesuatu. Ayolah, disaat seperti ini jangan sampai otaknya buntu.

"Baiklah, karena putraku yang bersalah, aku akui tuduhanku kelewatan. Tapi Irna, skandal ini jangan sampai bocor keluar. Aku tidak akan membiarkannya, dengan cara apapun aku akan menutupinya".

Nina memandang Efran yang kini menatap ke arahnya dengan tatapan sayu, kemudian ia beralih pada Irna dan Harumi yang masih saling berpelukan sambil menangis. Terakhir, ia menatap Roni yang tampak kebingungan.

Hanya orang-orang ini yang tahu. Dan tidak boleh ada yang tahu lagi. Mungkin satu orang lagi yang akan mengetahuinya jika rencananya gagal, yaitu Dodi si satpam.

Nina berfikir cepat, tidak ada waktu sekarang. Bayangan mempunyai menantu seorang pembantu menghantui kepalanya. Sekarang ia harus bertindak cepat untuk menutupi semua skandal menjijikkan ini.

"Baiklah, aku sudah mengambil keputusan. Ini kecelakaan, dan semua tidak bisa dikembalikan. Dan kujelaskan sekali lagi padamu Irna, Efran tidak mungkin bertanggungjawab atas kehamilanmu. Jadi, aku harus mengambil langkah lain."

"Apa maksud mama?"

Efran yang sedari tadi diam akhirnya membuka mulutnya, ia mulai merasa tidak nyaman dengan tatapan dan kata-kata ibunya.

Irna yang berada dipelukan Harumi menatap bingung pada majikan perempuannya itu.

"Anak itu tidak boleh lahir"  Kata-kata dingin yang keluar dari mulut Nyonya Nina sontak membuat semua orang menatap tak percaya pada wanita anggun itu.

"Apa maksud Nyonya?" tanya Irna dengan mata berkaca-kaca.
.
"Kau harus menggugurkan janin itu sebelum semua orang tahu. Aku akan mengurus dan membiayai semuanya agar berjalan rapi dan lancar. Dan kalian semua harus tutup mulut atau aku akan menjebloskan kalian ke penjara jika kalian berani buka mulut" Perkataan tajam dan pandangan mengintimidasi dari Nina membungkam semua orang. Tapi sedetik kemudian Harumi membuka mulutnya.

"Apa maksud nyonya?
Kami tidak berbuat kejahatan kenapa kami dipenjara. Yang seharusnya dipenjara itu putra nyonya, dia sudah merusak keponakan saya."

"Heh. tidak akan ada yang percaya fakta itu jika uang yang berbicara Harumi. Aku bisa menutup pihak manapun yang berani ikut campur. Kalian hanya akan mempermalukan diri sendiri, bahkan akan dianggap tidak tahu diri karena memeras kami."

Efran menatap tak percaya pada ibunya. Ia benar-benar tidak yakin jika wanita itu benar-benar ibunya, kenapa bisa berubah sampai sekejam itu. Tapi ia juga tidak bisa berbuat banyak karena ia sendiripun masih bingung jika harus bertanggungjawab. Ia sama sekali tidak mencintai Irna dan ia tidak mengharapkan perempuan manapun yang akan mendampingi hidupnya kecuali Zivanna.
.
"Saya tidak mau nyonya, anak ini tidak bersalah, saya tidak mau membunuhnya hanya karena tidak ada yang menginginkannya, dia tidak bersalah,dan saya juga tidak mau jadi seorang pembunuh." Perkataan lirih Irna membuat Nyonya Nina murka.
.
"Baiklah, jika kau tidak mau membunuh janin itu, kau harus pergi dari sini!!"

"Tapi nyonya,bayi itu cucu nyonya" Harumi menyahut sembari menitikkan air mata.

"Aku tidak mau punya cucu dari rahim seorang pembantu, dan ingat Irna, kau harus keluar dari rumah ini seorang diri. Paman dan bibimu akan aku jadikan jaminan agar kau tetap tutup mulut. Jika kau membuka mulut sedikit saja, aku akan menjebloskan kalian semua ke penjara dengan tuduhan pencurian,dan jangan lupa bea siswa anakmu Harumi, aku akan mencabutnya hingga ia akan ikut kalian menjadi gelandangan."

Ancaman tegas Nyonya Nina membungkam semua orang.

21082021

Edelweiss (TAMAT)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora