CHAPTER 14

1.9K 165 20
                                    

Mohon Vote Sebelum membaca gaes...
.
.
.
.

Happy Reading ☺☺😘

💙

Seorang pemuda berpostur tinggi nan tampan berada diruang tamu mansion keluarga Lee, ia sangat merindukan seorang kakak perempuannya.
Ia baru sampai kemaren sore di Seoul setelah melakukan penerbangan jarak jauh Chicago - Seoul. Ia duduk diatas sofa dan memainkan ponselnya menunggu seseorang yang sangat ia rindukan.

Jimin memasuki ruang tamu, betapa terkejutnya ia melihat adik satu-satunya datang menemuinya. Jimin sangat senang karena akhirnya eomma dan nam dongsaengnya telah pulang ke Seoul.

"Omo Jyani yaa" ucap jimin senang

"Jimin nuna" ucap Jyani senang dan memeluk kakak perempuannya

"Kapan kau sampai Jyani?, kenapa kau mengundurkan waktu pulangmu?, padahal aku tak sabar ingin bertemu denganmu dan kau bertemu keponakanmu langsung" ucap Jimin

"Maaf nuna, Ada hal yang harus aku lakukan setelah setahun selesai kuliah" ucap jyani tersenyum

"Keponakanku mana nuna? Kok di mansionmu sangat sepi. Bubu mana? aku ingin bermain dengannya nuna" ucapnya lagi

"Bubu dan anak kembarku ada ditaman belakang mansion kebetulan kami sedang piknik kecil-kecilan dan barbeque sosis dan steak sapi di taman belakang" ucap Jimin

"Waw.... Aku datang diwaktu yang tepat" ucap Jyani berbinar bahagia

"Eomma eodiseo?" tanya Jimin

"Eomma ada di mansion nuna, dia kelelahan tadinya inginku ajak nuna, karena kulihat eomma sangat lelah jadi ku biarkan eomma istirahat" ucap Jyani

"Appa tadi pergi ke Busan untuk memantau perkembangan perusahaannya di Busan. Tadinya aku ingin ikut, tapi karena Busan itu jauh sekali aku memutuskan untuk pergi ke mansion mu" ucapnya lagi panjang lebar

"Aku sangat merindukan appa. Kasihan appa jarang ada di mansion selalu meeting bersama kliennya di Busan, Daegu, Ilsan dan kadang memantau perkembangan perusahaannya. Kasihan appa aku takut appa jatuh sakit karena kelelahan dan sudah lama aku tak mengunjungi mansion" ucap jimin panjang lebar

"Tenang nuna aku akan mengantikan tugas appa di perusahaan agar appa bisa menikmati masa tuanya" ucap Jyani

"Kau adik dan anak yang baik" ucap Jimin mengusap surai Jyani

Jimin tak pernah pulang ke rumah orang tuanya, bukan karena Jimin enggan pulang kerumah orang tuanya tapi karena di sana appanya jarang ada di mansion. Appanya selalu meeting di Luar Kota atau di Luar Negeri. Jika Jimin merindukan orangtuanya, ia menelepon orangtuanya lewat telepon biasa atau video call.

"Nuna, katamu kau sedang pesta BBQ aku sudah lapar sekali nuna, dan aku sangat merindukan keponakanku" ucap Jyani mengerucutkan bibirnya.

"Rupanya adik nuna lapar yasudah yuk kita taman belakang kajja" ucap Jimin Mereka meninggalkan ruang tamu dan berjalan menuju taman belakang.

Sesampainya di taman belakang jyani melihat bubu sedang bermain dengan skuternya dengan memakai helm, pelindung lutut, dan Sepatu roda.

"Bubu" panggil Jyani dan Taeyong langsung melihat kearah Jyani dan jyani langsung menggendong Taeyong

"Annyeong Bubu-ya" sapa jyani menggunakan bahasa isyarat

"Annyeong Jyani samchon, samchon kapan sampai di Seoul? dimana halmeoni?" tanya Taeyong

BISU (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang