CHAPTER 48

1.5K 107 6
                                    

Vote sebelum membaca!

🌱

Dokyeom dan Nyonya Lee sekarang sudah berada didepan ruang UGD rumah sakit. Ia masih shock ketika mendapatkan kabar dari seorang karyawannya bahwa anak sulungnya, Taeyong mengalami kecelakaan tabrak lari.

"Bunda, mereka lama sekali. Dokyeom takut Bunda"

"Kita berdo'a nak, agar Bubu hyung baik-baik saja"

"Jimin bagaimana keadaan Taeyong?"

"Entahlah oppa. Sudah satu jam belum ada satupun dokter yang keluar"

"Semoga Taeyong baik-baik saja, Jimin"

Cklek...

Pintu UGD terbuka,

"Bagaimana keadaan anak saya dokter?" tanya Tuan Lee

"Kondisi pasien saat ini koma. Akibat dari benturan yang sangat keras di kepalanya"

"Bubu hyung hiks..."

"Kami akan memindahkan anak Nyonya dan Tuan ke ruang ICU, saya permisi"

•••

Nyonya Lee dan Dokyeom tak henti-hentinya mengeluarkan airmatanya. Mereka saat ini hanya melihat Taeyong dari balik kaca ICU. Tuan Lee juga meneteskan airmatanya melihat kondisi Taeyong saat ini.

Kondisi Taeyong saat ini jauh dari kata baik. Tubuhnya dipenuhi dengan alat-alat medis dan juga kabel. Dimulutnya terdapat selang ventilator untuk membantunya bernafas. Benturan keras dikepalanya membuat Taeyong mengalami koma.

"Jimin, ayo kita pulang. Besok pagi kita kesini lagi menjenguk Bubu"

"Ne Oppa"

•••

Pagi harinya setelah sarapan, Jimin langsung pergi ke rumah sakit untuk menjenguk anak sulungnya diantar oleh Yoon ahjussi. Tuan Lee ingin sekali ia menjenguk akan sulungnya, tetapi jadwalnya hari ini sangat padat. Tuan Lee hari ini harus meeting di 3 tempat, Gangnam Myeondong, dan Hongdae. Dan itu tak bisa diwakili. Sedangkan anak kembarnya hari ini sekolah dan ada jadwal ulangan harian, dan juga sepulang sekolah mereka ada jadwal les sampai malam.

Mereka sudah sampai di parkiran rumah sakit Haesung.

"Ahjussi pulang saja, nanti saya akan menghubungi ahjussi untuk menjemput saya"

"Baik Nyonya"

Nyonya Lee keluar dari mobil dan memasuki gedung rumah sakit sedangkan Yoon ahjussi kembali ke mansion.

Nyonya Lee berjalan dengan gontai menuju brangkar anak sulungnya, Lee Taeyong. Tak lupa pula memakai pakaian steril sebelum memasuki ruang ICU.

"Bubu," Nyonya Lee menggenggam tangan Taeyong yang terlilit jarum infus. Nyonya Lee menangis dan menciumi tangan anaknya.

"Bangun nak, jangan menakut-nakuti Bunda"

•••

Yuta menunggu kedatangan Taeyong di luar kelas. Ia sudah tiga puluh menit berada disana.

BISU (END) ✔Where stories live. Discover now