CHAPTER 3

4.4K 294 11
                                    


Tidak terasa waktu telah berlalu tahun berganti tahun bulan berganti bulan anak imut dan lucu itu telah tumbuh menjadi anak yang periang dan aktif. Wajahnya mewarisi kedua orang tuanya semakin tampan bak pangeran Lee Taeyong anak yg dilahirkan nyonya Lee 3 tahun yang lalu.

" Sayang, bangun nak sudah pagi waktunya bangun, mandi dan sarapan" sambil mengelus punggung sang putera.

" Bubu sayangnya bunda, bangun nak" ujarnya lagi sambil tersenyum

Tak lama maniknya perlahan-lahan terbuka kemudian tersenyum ke arah bundannya yang ada disamping nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tak lama maniknya perlahan-lahan terbuka kemudian tersenyum ke arah bundannya yang ada disamping nya.
Kemudian tangannya memeluk sang bunda dengan erat dan dibalas pelukan oleh bundanya
Dan mulutnya terbuka ingin mengatakan sesuatu.

" a.. a... a... " hanya itu kata yg terucap dari bibir mungil lee taeyong.

" Ayo kita mandi jagoan bunda" ujar nyonya lee

Nyonya lee menahan sesak di dadanya maniknya mengeluarkan liquid bening setetes demi setetes hatinya hancur mengingat penuturan dari sang dokter spesialis anak 3 tahun yang lalu.

FLASHBACK

" Dokter anak saya kenapa tidak bersuara ketika menangis dokter?, apa terjadi sesuatu sama anak saya dokter?, tolong dokter hiks... saya mohon dokter, tolong anak saya" ujar nyonya lee sambil terisak di kamar rawatnya

" tenang, sayang anak pasti kita baik-baik saja" ujar tuan lee menenangkan sang istri

" Harap Tenang tuan dan nyonya kami akan melakukan beberapa tes kepada anak tuan dan nyonya dikarenakan anak tuan dan nyonya lahir prematur" ujar sang dokter

Beberapa hari setelah bayi mungil melakukan serangkaian tes hasilnya telah keluar nyonya dan tuan lee sedang berada di ruang dokter anak yang menangani anaknya.

" Dari serangkaian tes yang telah kami lakukan anak tuan dan nyonya mengalami tuna wicara" ujar sang dokter

Bagai tersambar petir disiang bolong mendengar penuturan dari dokter anak membuat hati nyonya dan tuan lee sakit dan sesak, anak pertama mereka memiliki kekurangan fisik. Ingin rasanya menyalahkan takdir, menyalahkan tuhan kenapa sekali nya mereka memiliki seorang anak memiliki kekurangan fisik tuna wicara?.

Tapi percuma mereka menyalahkan takdir atau tuhan mungkin ini ujian yg tuhan berikan untuk hambanya. Hambanya pasti mampu melewati ini semua.

FLASHBACK OFF

Setelah taeyong selesai mandi nyonya lee memakaikan baju taeyong bergambar pororo selesai pakai baju, rapih, dan Wangi kemudian nyonya lee dan anaknya bergegas kebawah untuk sarapan menyusul tuan lee yang sudah di ruang makan terlebih dahulu.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BISU (END) ✔Where stories live. Discover now