Johnny sangat khawatir.

Namun, yang lebih penting dari semua itu adalah bagaimana caranya ia bisa melepaskan diri dari kutukan ini?





**





Setelah mengatakan bahwa ia lah yang akan menggantikan Johnny, tanpa mendengar apapun lagi Jaehyun berniat untuk segera pergi. Yang tentu saja langsung ditahan oleh ayahnya sendiri.

"Jaehyun-ah, kau harus menjelaskan dulu apa yang sebenarnya sudah terjadi."

Jaehyun menahan gemetar, ia tak ingin menunjukkan kelemahan. Dengan tegar, ia berusaha menjelaskan.

"Manusia itu salah melempar kutukan, kurasa ... itu ditujukan untuk leader pack BlueMoon, tapi ..." Jaehyun menatap ayahnya, terbersit raut kecewa di mata cokelatnya. Jaehyun merasa matanya kembali memanas. Ia tidak bisa berhenti memikirkan Johnny sekarang ini. Rasanya kepalanya hanya berisikan nama Johnny. Ia ingin pria itu kembali. "-ayah, mungkin aku sudah tak lagi seperti dulu, tapi ... ijinkan aku memperbaiki ini."

Mungkin dengan ini, ia bisa mencari solusi. Mungkin dengan ini ia bisa meminta mereka semua pergi mencari obat untuk mengembalikan Johnny.

Ayahnya tampak tak setuju. Saat membuka kembali mind-link yang sempat ia block, Jaehyun bisa mendengar ketidak-senangan ayahnya tentang perubahan yang ia alami. Juga tentang kecerobohan yang ia buat hanya demi Johnny.

Ia alpha, tapi tak memiliki jiwanya. Ia terlalu tergesa-gesa dan tak menggunakan logika. Terlalu impulsif dan naif. Kini satu-satunya yang bisa membuatnya berdiri sudah mati. Hidup, tapi mati.

"Aku tidak bisa memberikan keinginanmu itu, Jaehyunie. Biarkan orang lain yang mengurus ini. Pulanglah ...."

Jaehyun menatap ayahnya, lalu ibunya, selanjutnya ia pun memandang penuh permohonan kepada para Elder di sana. Namun, tiada lagi raut ramah seperti yang selalu ia dapat di masa lalu. Ia seperti terbuang, sepenuhnya tak berguna.

Ah, masih ada satu yang membalas tatapannya dengan lembut dan senyum hangat. Elder Jungwoo. Jaehyun menundukkan kepalanya.

"Elder ..."

"Angkat kepalamu. Bukankah seorang alpha seharusnya begitu?"

Jaehyun semakin merasa terlecehkan. Ia pikir Jungwoo berbeda. Jaehyun merasa begitu kecil sekarang. Bahkan ia mulai terintimidasi dengan seorang Elder.

"Jaehyun-ah, apa kau melihat alpha Johnny di dalam pikiranmu?"

Dengan ragu, Jaehyun mengangguk.

"Bagaimana sekarang?"

Jaehyun menunduk, mencoba memanggil Johnny. Namun, belum sempat ia mendapat jawaban, suara sang Elder kembali menyapa.

"Mereka terhubung, " ucap Jungwoo. Dengan suara lembutnya membuat semua yang hadir menatapnya, "Aku tahu ini aneh. Tapi, tidak akan menjadi masalah bukan jika kita mempunyai dua alpha?"

Dua alpha?

"M-maksud anda?"

Jaehyun menoleh, itu adalah suara ayah Johnny.

Two Alpha✅Where stories live. Discover now