Dua Puluh Enam

2.8K 308 60
                                    

Aku akan terus menemanimu.
Aku akan terus menjagamu.
Karna kamu adikku.

----------

Dion pulang ke rumah dengan hati berbunga-bunga. Hari paling indah dalam hidupnya. Kesuraman hatinya seolah langsung hilang begitu mengenal sosok Dian, mengenal keluarganya. Juga dekat dengan keluarganya.

Namun, semua itu mendadak kembali hilang. Begitu Dion menemukan sosok wanita paruh baya tengah berdiri membentak adiknya.

Tangan itu hampir melayang di pipi putih Mili. Namun, Dion mencekalnya.

"Jangan pernah sentuh adik Saya," ucap Dion datar nan menusuk.

Cristin.

Orang itu adalah Mama Dion juga Mili, matanya menatap Dion tajam. Langsung saja ia menepis tangan Dion yang tengah mencekalnya.

"Mana Papa kamu," tanyanya.

"Papa nggak ada," balas Dion.

"Halah, pasti lagi sibuk ngurusin isteri muda," kata Cristin.

"Papa bukan Mama, Papa bukan Mama yang setelah ninggalin kita bertiga langsung pergi cari keluarga baru," kata Dion.

Hatinya kembali kacau.

"Jaga omongan kamu ya Dion, apa kamu tahu kehidupan Papa kamu di luar sana? Papa kamu kerja jarang pulang sampai lupa rumah kan, itu yang katamu orang yang paling dibanggakan?" Balas Cristin.

Kuku Dion memutih menahan amarah.

"Ngapain kesini? Katanya udah nggak mau nginjek kaki disini lagi?" Tanya Dion mengalihkan topik.

Matanya berkaca-kaca, bukan karena ingin menangis. Ia hanya menahan amarah saja.

"Mama mau ambil Mili," balas Cristin.

"Mili bukan anak Anda, dia beban buat Anda," kata Dion.

Mili masih sesenggukan menangis.

"MILI ITU ANAK MAMA JUGA!!" Teriak Cristin yang lebih tepatnya membentak.

Mili ketakutan. Dion yang menyadari itu langsung membawa Mili dalam dekapannya.

"Gapapa udah, ada Abang yang akan selalu jagain Mili. Mili tenang ya, jangan nangis," kata Dion berbisik, dengan sesekali mengecup Mili.

"Dion nggak akan biarin Mili ikut Anda," kata Dion menatap Cristin penuh amarah.

"Kamu gabisa ngelarang Mama, Dion. Mili anak Mama juga, biar kamu yang ikut Papa. Mili biar sama Mama," kata Cristin.

"Oh nggak, Dion sama Mili hidup sendiri. Papa cuma ngasih uang untuk kebutuhan kita berdua, Mili sama Dion yang ngerawat diri sendiri. Tanpa adanya orangtua," kata Dion menekankan kata orangtua.

Sosok humoris Dion mendadak menghilang, hanya Dion dengan sisi berbeda yang ada saat ini.

"Berani kamu ngomong kaya gitu sama Mama?" Tanya Cristin.

"Ma, Dion boleh tanya sama Mama?" Balas Dion balik bertanya.

Cristin diam.

"Kalau misalkan Mili nanti nikah, atau Dion nikah muda, Mama boleh?" Tanya Dion.

"Kamu pikir nikah itu gampang? Kamu kira kalau udah jadi orangtua itu gampang? Jadi orangtua itu bukan pekerjaan sekali Dion. Itu pekerjaan seumur hidup," balas Cristin.

"Oh ya?"

"Ya."

"Kenapa Mama ninggalin Mili sama Dion?" Tanya Dion.

Crazy Boyfriend [Completed✔]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ