Tiga Puluh Dua

2.8K 290 37
                                    

Malam menyapa.

Kunjungan kampus sudah mereka lakukan, tinggal satu kampus lagi yang akan menjadi tujuan mereka.

Saat ini, saatnya istirahat, rombongan SMA Trisakti memilih hotel bintang 3 yang terletak di Malioboro untuk mereka jadikan tempat istirahat selama di Jogja.

Kamar Dian dan Dion bersebelahan, sebuah keberuntungan bagi mereka.

Satu kamar ditempati dua orang, dan Sheva harus mengucapkan sayonara sementara waktu pada Dion dan Ravli.

"Ravli, renang yuk?" Ajak Dion yang sudah menenteng ban bebeknya. Dirinya benar-benar membawa ban bebek.

"Lo gila? Jam segini renang?" Tanya Ravli yang tengah asik pada game online nya.

"Masih jam tujuh ih," balas Dion.

"Tanggung Dion," kata Ravli.

"Nanti Dion pinjemin celana kolornya Dion," kata Dion membujuk.

"Gue udah bawa," balas Ravli.

"Punya Dion beda, glow in the dark," kata Dion memamerkan.

"Celana lo ada lampunya?" Kekeh Ravli.

"Ya enggak lah, tapi bagus tahu... Kalau dipake ditempat yang gelap bisa jadi glowing," kata Dion sembari membayangkan betapa indahnya celana kolor miliknya itu jika dipakai dalam tempat gelap.

"Apa bagusnya sih celana kolor lo?" Tanya Ravli.

"Bagus tahu, makanya ayo renang," balas Dion merengek.

"Ajak Dian sama Nayla tapi," kata Ravli.

"Ravli aja deh ya yang ngajak, Dion lagi ga pake baju gini," kata Dion.

Dion memang sedang bertelanjang dada, ditambah dirinya sedang memakai celana kolor bergambar Spongebob, kebanggaannya.

"Pake dulu sana," kata Ravli.

"Nanti ujung-ujungnya dicopot lagi," kata Dion.

"Ya serah lo gimana caranya, pokoknya kalau cewek gue nggak ikut. Gue juga nggak ikut," balas Ravli.

"Wahh, keji," ucap Dion.

Akhirnya Dion menyelempangkan ban bebek itu di tubuhnya hingga menutupi sebagian tubuh atasnya.

"Yaudah, Dion ajak dulu," kata Dion. Ravli hanya berdehem tanpa mengalihkan pandangannya dari game nya.

"Sekalian ajak Sheva ya sayang," kata Ravli.

"Oke Yang," balas Dion meninggalkan kamar.

Setres!

Dion sadari tadi mengetok pintu kamar Sheva, tidak kunjung dibuka. Masa iya jam segini sudah tidur.

Ceklekk!

Pintu kamar terbuka. Sosok Vano --partner tidur Sheva-- yang membukakan pintu.

"Anjir, lo pake beginian mau kemana?" Tanya Vano menatap Dion dari atas ke bawah.

"Mau renang dong," balas Dion.

"Lo dari rumah bawa ban bebek?" Tanya Vano.

Dion mengangguk.

"Disini juga ada ban karet kali Yon," kata Vano.

"Tapi nggak ada yang bebek," kata Dion.

"Serah lo aja deh, mau ngapain btw?"

"Sheva ada?" Tanya Dion.

"Lagi semedi dia," balas Vano.

"Lah?"

Crazy Boyfriend [Completed✔]Where stories live. Discover now