Lima Puluh Empat

2.3K 240 27
                                    

Aku menemukanmu, dengan dia. Dan kamu nampak bahagia.
-Dian.

----------

Sudah sebulan Dian menjalani kehidupannya sebagai mahasiswi dengan sendiri, tanpa Dion lagi disini.

Perlahan, Dian mulai mengikhlaskan Dion, baginya sekarang. Yang terbaik untuk Dion itu adalah kebahagiaan untuknya.

"Dian, lo harus lihat ini harus. Eh salah njir, lo harus denger ini, harus," kata Nayla heboh.

Dian yang tengah membaca buku akhirnya terpaksa mengalah dan mendengarkan apa yang akan temannya itu sampaikan.

Dian dan Nayla satu sekolah lagi, beruntung memang. Hanya berbeda fakultas saja.

"Apa sih Nay?" Tanya Dian.

"Ini soal Dion," balas Nayla.

"Hmm, Nay. Gue kan udah pernah bilang sama lo, kalau gue udah ikhlasin perasaan gue," kata Dian.

"Ih ini tuh penting Dian. Lo tahu nggak sih, ternyata selama ini Dion ada di Bogor," kata Nayla.

"Lo tahu darimana?" Tanya Dian.

"Jadi, salah satu temen SMA kita kan ada tuh yang pindah ke Bogor. Dan dia nggak sengaja lihat Dion lagi jalan sama Arsya, ke Alfamart gitu," balas Nayla.

"Mereka udah nikah ya?" Tanya Dian mulai penasaran.

"Belum deh kayaknya," balas Nayla.

"Terus, yang harus gue lakuin sekarang apa?" Tanyanya.

"Ya susul dong Dian, kan lo dulu pengen banget tuh ketemu Dion," balas Nayla.

"Gue nggak yakin Nay, gue takut kejadian dulu keulang lagi. Nanti kalau ketahuan malah Dion nya dibawa kabur ke luar negeri," kata Dian.

"Iya juga ya, tapi untuk kali ini gue yakin bakal aman, kita nanti disana beberapa hari aja. Sekalian liburan gitu," kata Nayla.

"Boleh deh. Tapi, kuliah gimana?" Tanya Dian.

"Gue ada ide nih, jadi nanti kita kesana ajak Ravli sama Sheva juga. Terus urusan kuliah nih, kita bisa lah ambil cuti beberapa hari gitu. Lagipula kita beda fakultas kan, aman lah," balas Nayla.

Sedikit informasi saja, Nayla dan Ravli sudah bertunangan. Sedangkan Sheva, masih setia dengan pasangan SMA nya dulu. Namun, mereka sekarang ini tengah LDR. Jakarta-Surabaya.

"Oke," kata Dian setuju.

"Mau berangkat kapan?" Tanyanya.

"Umm, lusa, besok kita urusan izin sama beli beberapa bekal," balas Nayla.

Dian hanya mengangguk saja, jujur ia juga sangat ingin bertemu Dion. Namun, rasa was-was dan ketidakyakinannya, membuat dirinya ragu untuk bertemu.

###

"Dian, inget. Disana nanti, jangan nangis terus, bilang apa yang perlu kamu bilang. Kalau udah, langsung pulang, oke?"

Crazy Boyfriend [Completed✔]Where stories live. Discover now