Crazy Boyfriend [Completed✔]

Tiga Puluh Tujuh

Sederhana saja Dian, aku dan kamu terus bersama.-Dion.

--------------

"Masa tadi gue beli kripik belut, pas gue makan asin banget."

"Lah gue, beli kaos pas ditanya harganya 55, giliran dibayar malah naik jadi 60."

"Lah Dion, beli celana kolor Spongebob tapi nggak dibolehin sama Abang penjualnya."

Sheva, Ravli, dan Dion sedari tadi mengajukan keluhannya. Merasa tidak puas dengan apa yang mereka beli.

"Terus, akhirnya lo kagak jadi beli tu celana?" Tanya Nayla.

"Enggak, akhirnya Dion beli celana kolor gambar bebek," balas Dion.

"Hidup lo kayaknya nggak bisa jauh dari celana kolor sama bebek ya Dion," kata Sheva.

"Kenapa dulu pas lo beli peliharaan nggak beli bebek aja?" Lanjutnya.

"Oh iya ya, kenapa dulu kita nggak beli bebek aja ya, Dian?" Tanya Dion pada Dian.

"Ya mana gue tahu, kan pas beli lo pengennya kucing sama kelinci," balas Dian.

"Gitu ya?" Tanya Dion.

"Iyaaaa," balas Dian berusaha sabar.

"Lo makin kesana bukannya makin pinter, malah makin bego aja sih?" Geram Ravli.

"Alhamdulillah," kata Dion berucap syukur.

"Lo dikatain bego, bukannya marah malah ngucap Alhamdulillah gitu?" Tanya Dian.

"Dian, apapun itu, kita harus terus bersyukur," balas Dion.

"Wahhhh, Dion. Udah jadi bijak," kata Ravli sembari bertepuk tangan kagum.

"Iya, soalnya tadi habis jalan sama Arsya," balas Dian.

"Ha? Demi apa lo jalan sama Arsya?" Tanya Sheva tak percaya.

"Demi ban bebeknya Dion balik lagi," balas Dion polos.

"Gue serius njir," geram Sheva.

"Ya tadi sih si Arsya terang-terangan ngajak jalan Dion. Eh nggak tahunya sama si Dion diajak jalan beneran, tapi cuma jalan muterin pohon sekali doang," kekeh Dian kala penjelasan.

"Cara Dion menghadapi pelakor emang beda," kata Nayla terkagum-kagum.

"Cara lo emang lain dari yang lain Yon, kagum gue. Kalau gini kan, hubungan kalian jadi aman tanpa adanya gangguan dari pelakor," kata Sheva.