40

1.8K 256 11
                                    

Author POV

Tiga hari setelah pertemuan Yangyang dan juga Hendery.

Sekarang Hendery lagi nonton kartun pagi di tv bareng sama Naya. Mereka duduk sebelahan di sofa sambil nungguin ibu masak sarapan.

Tangan Naya dengan ganas masuk ke dalam kemasan chitato yang ada di tangan Hendery.

"Heh heh sante kali Dek tangannya. Lagian lo bukannya bantu mama masak malah nonton kartun. Atau gak belajar aja sana! UTBK seminggu lagi. Belajar biar lulus di UI," ucap Hendery sambil mendorong Naya untuk menjauh.

"Lama-lama kayak Yangyang abang mah," cibir Naya terus bangun dan berjalan ke tangga. Tapi suara hp di dekat sana menghentikan langkahnya. Naya membatalkan niatnya untuk naik dan mencari sumber suara. Dia mencoba masuk ke dalam toilet kecil yang ada di bawah tangga.

Dan benar aja, hp abangnya yang ditaruh di atasnya kloset duduk berbunyi.

(Di bagian deket tempat flush itu, tau kan ya?)

Naya mengambil hp tersebut sambil mengomel tentang kebiasaan Hendery yang suka lupa tempat hpnya.

Yangyang is calling...

Kening cewek berambut panjang itu mengerut. Dia baru tau abangnya masih kontakan sama Yangyang. Naya keluar dari toilet dan menghampiri Hendery yang lagi ngakak nontonin spongebob.

"Bang! Nih, Yangyang nelpon," ucap Naya tanpa ekspresi lalu menyerahkan hp Hendery ke pemiliknya. Hendery membulatkan matanya dan buru-buru merebut hpnya dari Naya.

Naya cuma geleng-geleng terus kembali naik tangga. Tapi beberapa detik setelahnya, perintah Hendery membuatnya kembali menoleh.

"Dek! Cepet ganti baju terus ikut gue!"

"Emangnya mau kemana, Der?" tanya mama dari dua anak itu bingung pas liat anak sulungnya memakai jaket dengan tergesa-gesa.

"Urusan anak muda, Ma. Dery sama Naya pergi sebentar," jawab Hendery. Naya masih bengong di tangga. Mau ngapain? Ketemu Yangyang? Begitulah pikiran cewek itu.

Hendery gregetan ngeliat Naya yang masih diem aja.

"Lo harus ikut gue, Dek," ujar Hendery dengan nada memaksa.

"Kenapa sih? Mau ngajak aku ketemuan sama Yangyang?" tanya Naya heran. Hendery berdecak.

"Kalo kita gak cepet berangkat, gue jamin lo bakal nyesel, Dek. Lo gak akan ketemu Yangyang untuk setahun atau bahkan tiga tahun kedepan!" terang Hendery. Naya masih diem mencerna kata-kata abangnya.

"H-hah?"

"Mantan lo dipaksa kuliah di Jerman. Udah jangan hah hoh mulu! Cepetan Naya!" Pikiran Naya justru makin ngeblank. Tapi dengan cepat cewek itu menyadarkan diri dan langsung ganti baju di kamarnya.

Setelah pamit ke orangtua mereka, dua kakak beradik itu langsung menaiki motor Hendery. Cowok itu mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Untung saja jalanan masih lumayan sepi.

Waktu boarding pesawat Yangyang satu jam lagi. Hanya saja yang menjadi masalah ada jarak rumah mereka ke bandara itu jauh. Sekitar satu jam sepuluh menit jika ditempuh dengan kecepatan rata-rata.

Hendery hanya tidak mau adiknya sakit hati dan menderita. Benar-benar kakak yang baik bukan?

Sekitar 45 menit kemudian, motor hitam itu sampai di bandara. Naya berusaha mengisi pikirannya yang sejak tadi kosong. Ia masih shock dengan semua ini. Kenapa semuanya begitu tiba-tiba? Kenapa Yangyang tidak menjelaskan ini padanya?

Sepuluh menit mencari kesana kemari namun tidak membuahkan hasil. Hendery berkali-kali menelpon Yangyang namun tidak diangkat.

Naya terus berlari tanpa arah. Napas cewek itu memendek. Dadanya sesak. Naya gak sanggup kalau dia gak dapat kesempatan untuk mengucapkan perpisahan setidaknya. Matanya menyisir seluruh arah namun tak juga menemukan sosok yang dicarinya.

Air mata Naya itu mulai turun karena putus asa. Cewek itu berjongkok sambil memeluk lutut.

Dia sama Hendery udah kepisah, biar bisa cepet nemuin katanya.

Tiba-tiba aja dua pasang kaki menapak di hadapannya. Naya kenal sepatu itu, dengan cepat cewek itu mendongak. Tangisnya pecah.

Di hadapannya berdirilah Yangyang sambil menatapnya dengan senyum tulus. Naya berdiri dan langsung memeluk cowok itu. Menangis tanpa suara di dada bidang Yangyang. Naya bener-bener mengira dia udah terlambat.

"Maaf, Nay." Tangan besar Yangyang mengusap punggung Naya yang memeluknya erat tanpa mengatakan apapun.

Dari jauh Hendery hanya bisa memandang keduanya sambil tersenyum kecil.

"Kenapa gak bilang hah? Kenapa sembunyiin semuanya sendiri?" omel Naya sambil melepaskan pelukannya. Wajah cewek itu memerah terlebih hidungnya. Yangyang tersenyum gemas lalu mencubit hidung Naya.

"Maaf aku selalu kekanakan selama jadi pacar kamu. Maaf juga karena gak pernah bisa selesain masalah dengan baik. Jaga diri baik-baik ya. Jangan sampai sakit," pesan Yangyang sambil mengacak rambut Naya.

Naya memukul lengan Yangyang dengan kesal. "Lo juga jaga diri di sana!"

"Gak mau pake aku kamu lagi?" tanya Yangyang sambil cemberut. Naya mengelap air matanya dengan kasar terus geleng.

"Kan udah gak pacaran lagi," jawab cewek itu sambil nunduk dan mainin jarinya. Yangyang senyum lebar lalu mengeluarkan permen kis dari kantong celananya.

"Nih."

"Apa?" tanya Naya.

"Baca belakangnya."

Naya membalik kemasan permen kis berwarna merah itu. Membaca bagian belakangnya lalu tersenyum kecil.

Pacaran yuk

Begitulah tulisan yang tertera di belakang kemasan permen tersebut. Naya mendongakkan kepalanya dan menemukan Yangyang sedang menaik-naikkan alisnya.

"Gimana? Mau kan? Tunggu aku balik dari Jerman," tanya Yangyang harap-harap cemas. Takut kalo Naya bakal nolak dia kali ini. Naya menggeleng sambil menunduk.

"GAK MAU?" pekik Yangyang gak percaya.

"Yaudah aku mau boarding aja," ucap Yangyang lalu berjalan menjauh dengan perasaan campur aduk.

"Eh jangan dong. Aku bakal nunggu. Yang penting jangan kelamaan, ntar aku keburu digebet sama orang," ujar Naya sambil tersenyum lebar. Yangyang berbalik dengan senyum lebar menunjukkan gigi putihnya.

"TUNGGU AKU YA!" teriak Yangyang senang. Naya mengangguk.

"Safe flight ya!" Yangyang mengangguk dan kembali untuk memeluk Naya sebelum berjalan ke arah gate 8, jalur untuk boarding ke pesawatnya.

Hendery benar-benar bahagia jika adiknya bahagia.

TBC

Eheyy aku double apdet
Ini panjang banget wokwok
Maap aja kalo chapter ini agak cringy :b

Jangan lupa vote komennya ya gais🧘
Mwah untuk kalian semua😭❤️👌

Btw maap karena apdet tengah malem gini huhu:b

Childish ; Liu Yangyang [✓]Where stories live. Discover now