25

2.1K 322 26
                                    

Gue jalan berdampingan sama Yangyang sambil melihat-melihat keramaian yang ada. Saya panggilkan becak, kereta tak berkuda—nggak nggak. Tiba-tiba flashback ama lagu paporit pas masih ingusan.

Gue sama Yangyang melihat-lihat wahana yang ada. Tadi masuknya pake kartu punya Yangyang. Lagian gratis juga, soalnya dia punya kartu Dufan yang gratis dalam setahun sampai masa berlakunya habis. Padahal gue juga punya kartunya sih. Tapi dia bilang dia bawa dua kartu, jadi yaudahlah.

"Mau naik itu gak?" tawar Yangyang sambil menunjuk wahana Halilintar. Bukan Atta gledek ya kawan kawan. Semacam roler koster gitu lah.

Gue melihat ke arah yang ditunjuk Yangyang. Anjir. Belum naik aja udah naik-turun perut gue. Dulu gue pernah naik itu sih sama Bang Dery. Gue gak berani buka mata pas keretanya meluncur. Besoknya gue langsung demam.

"Takut," cicit gue. Yangyang noleh dan cubit pipi gue. "Jangan takut gitu. Malah imut jadinya," ucap dia terus narik tangan gue sambil lari menuju Halilintar. Jangan kirain gue pergi ke petir ya^—^

"IH JANGAN, BEGO!!!" GAK BERANII!" pekik gue heboh. Untuk beberapa saat gue gak peduli apa kata orang-orang. Sedangkan Yangyang tetep narik tangan gue sambil ketawa kenceng.

Sampai di antrian dia masih menggenggam tangan gue biar gak kabur. "Lepasin ih! Aku mau ke wahana lain aja!" ucap gue sampai-sampai orang di depan gue menoleh. Dan ternyata,

"Kak Dejun?" gumam gue. Yangyang yang tadi ketawa langsung diem dan noleh ke depan. Aduh, pacar ketemu mantan.

Hmmm~

Kak Dejun bareng sama Kak Yuqi. Kak Yuqi juga ikut noleh dan senyum tipis ke gue. Sedangkan Kak Dejun, mukanya datar.

Kayak gini,

°__°

Eh, itu datar gak sih? Anggep aja gitu.

"Eh, Naya?" Yangyang menarik gue untuk sedikit mendekat ke dia. Padahal Kak Dejun gak ngapa-ngapain, cuma nyapa. Tapi dengan muka datar.

"Ini mantan kamu dulu kan, Jun? Ya ampun cantiknya... Naya kan?" tanya Kak Yuqi dengan semangat. Gue senyum dan ngangguk.

"Mau naik halilintar juga?" tanya Kak Yuqi lagi. "Iya, Kak."

Pantes aja sih Kak Dejun lebih milih Kak Yuqi. Udah cantik, friendly, terus sering senyum lagi. Kak Dejun dan Kak Yuqi balik hadep depan lagi.

Yangyang perasaan makin erat aja megang tangan gue. Gue noleh ke dia dan liat muka dia kusut banget. Dengan setengah berbisik, gue bertanya, "Kenapa?"

Yangyang geleng-geleng doang.

Masa iya dia cemburu? Anjay begituan doang padahal. Lagian udah berapa kali gue bilang kalo gue udah gak punya perasaan ke Kak Dejun.

"Marah?" bisik gue lagi. Dia ngelepas tangan gue dan membuang pandangan ke lain arah. Tapi gue bisa lihat dengan jelas dia mengangguk.

"Jangan marah dong, Mas pacar." Lagi-lagi gue berbisik. Takut didenger Kak Dejun ataupun Kak Yuqi soalnya. Padahal disini ramai karena banyak suara teriakan orang-orang yang lagi naik wahana.

Yangyang noleh ke gue dengan tatapan melas. "Kenapa lagi?" tanya gue sinis.

"Habis ini traktir es krim!"

Tuhkan, kumat lagi.

***
Apakah ini makin membosankan??? :">
ayo komen dong komen dong komen dong para manusia manusia yang mampir🦍

Apa aja deh tidak what what, kusuka dengan komenan klean👌

👇👇👇

—Kolom komen—

🧟❤️❤️

Childish ; Liu Yangyang [✓]Where stories live. Discover now