8

4.4K 595 16
                                    

"Yaudah deh, Tante. Udah hampir jam 9, Yangyang mau pulang dulu. Tante sama Naya juga pasti mau istirahat." Gue ikut berdiri pas Yangyang berdiri dan pamit ke mama. Mama senyum.

"Iya, takutnya nanti kamu ngantuk dan gak fokus nyetirnya. Hati-hati ya." Yangyang mengikuti mama yang berjalan mendahuluinya menuju pintu depan, untuk mengantar Yangyang. Gue jalan di samping Yangyang.

Gue dan mama melambaikan tangan dari pintu depan. Mama tetap di posisinya sedangkan gue berjalan ke gerbang, sekalian mau kunci pintu gerbang.

"Hati-hati ya, Yang!" Yangyang menurunkan jendela mobilnya dan senyum manis ke gue.

"Langsung tidur ya. Minum air putih jangan lupa. Besok aku mau jemput Bunda sama Ayah di bandara. Jadi kita gak bisa jalan-jalan," ucap Yangyang yang gue balas dengan anggukan.

"Salamin ke ortu kamu ya," balas gue.

"Tenang aja, nanti aku bilang ada salam dari calon menantu." Yangyang bilang kayak gitu sambil ngakak. Gue cemberut. Walaupun dalam hati mah udah gak karuan ini.

"Bodoamat! Udah sana pulang!" usir gue. Dia mengucapkan salam sebelum pergi dengan mobil putihnya yang gue jawab dalam hati. Gue mengunci gerbang dan masuk ke rumah. Mama udah masuk duluan.

Jadi tadi tuh, Yangyang ngobrol-ngobrol sama mama lama banget. Sampai gue ngerasa dikacangin. Mereka tuh cocok banget, pengen rasanya gue nikahin aja mama sama Yangyang. Tapi nanti gue yang nangis di pojokan kalo gitu. Meratapi nasib gue yang ditikung sama mama sendiri.

Pas sampai di rumah gue tadi mungkin sekitar jam 7. Hampir 2 jam Yangyang diem di rumah gue. Sekalian tadi sholat isya berjamaah di rumah gue bareng mama juga. Haduh, udah cocok jadi calon imamku. Doain aja.

Terus setelah itu kita ngobrol sambil makan martabak. Gak tau kenapa gue laper lagi padahal udah makan soto, jadi gue yang paling banyak makan martabaknya. Dua kotak martabaknya habis. Yang punya gue sama mama dan punya Yangyang. Hehe.

Seperti suruhan Yangyang, gue langsung masuk ke kamar setelah meminum segelas air hangat dari dapur. Tentunya setelah ngucapin selamat malam juga ke mama. Gue tidur di lantai atas. Sedangkan mama di lantai bawah. Di atas ada dua kamar doang, tapi luas. Kalo di bawah banyak ruangan. Gak banyak-banyak amat sih.

Mama tidur sendiri karena papa belum pulang dari dinasnya di Bandung. Katanya sih hari Selasa pulang.

Kalo di atas biasanya gue tidur sama Bang Hendery. Maksud gue tidur sama-sama di atas ya, beda kamar. Tapi karena kuliah di Bandung, dan pulang setiap akhir semesternya doang, gue jadi tidur sendiri.

Gue mulai memejamkan mata. Berusaha biar bisa tidur. Tapi kok gue gak tidur-tidur sih? Kesel ih. Berkali-kali gue ubah posisi untuk mencari yang ternyaman, tapi sama aja. Tetep gak bisa tidur. Gue bangun. Hampir 45 menit gue pejamin mata tapi gak bisa tidur.

***












Jangan lupa vote sama komennya ya :>

Childish ; Liu Yangyang [✓]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon