23

2.1K 316 10
                                    

Yangyang mengabari gue via chat kalo dia udah sampai di Jakarta beberapa jam yang lalu. Gue nyuruh dia istirahat aja, karena pasti capek habis perjalanan dari Jerman ke Indonesia. Gue gak se-egois itu dengan maksa Yangyang ke rumah gue cuma karena rasa kangen.

Akhirnya gue lagi-lagi melakukan rutinitas yang sering gue lakukan sejak hari terakhir ujian—berbaring di kasur sambil nonton 5 minutes craft. Tontonan gue dari masa pacaran sama Kak Dejun dulu.

Hidup gue rasanya semakin monoton. Tidur, sholat, makan, main hp, dan kadang belajar. Itu doang isinya hidup gue.

Harusnya untuk saat ini yang gue lakukan adalah belajar SBM. Tapi gak tau gimana tubuh gue bener-bener males buat bergerak. Pengennya males-malesan doang. Udah gitu kepala gue agak pusing.

"Naya!" panggil mama dari lantai bawah setengah berteriak.

"Iya, Ma?!"

"Turun gih!" Dengan malas gue bangun dari tempat tidur dan membuka pintu kamar lalu turun tangga. Gue kaget pas liat Yangyang udah duduk di sofa ruang tamu sambil ketawa-ketawa sama mama.

"Loh? Kok?!" gumam gue bingung sendiri. Yangyang noleh ke gue. Kayaknya dia baru sadar kalo gue udah turun. Ketawanya makin meledak aja njir.

"Sini sini! Aku bawa oleh-oleh nih." Gue jalan menghampiri mereka dan duduk di samping mama. Jadi posisinya tuh, Yangyang duduk di sofa yang untuk satu orang dan mama untuk yang lebih dari satu.

Yangyang menaruh paper bag yang tadinya di deket kakinya jadi di atas meja.

"Nanti dibuka aja ya sendiri," ucap Yangyang masih dengan senyumnya yang kelewat lebar kalo kata gue. Mama menerima dengan senang hati sambil mengucapkan terimakasih.

"Baru sampai di Jakarta tadi pagi siangnya udah ke sini. Gak cape perjalanan dari Jerman?" tanya gue. Mama pamit ke kamarnya.

"Hehehehe." Dan dia cuma nyengir doang.

"Pulang gih, Yang. Nanti kamu sakit lagi." Yangyang cemberut.

"Kangen. Mau ngajak kamu ke Dufan, untuk bayar janji aku yang belum sempat aku tepatin beberapa hari yang lalu." Yangyang nunduk di akhir kalimatnya.

"Jangan sekarang ih. Kamu pulang aja sana, nanti kecapean lagi. Kasian Tante Lia repot ngurusnya, Yangyang..."

"Yang bilang aku mau ngajak pergi sekarang juga siapa? Besok padahal. Wle." Yangyang memeletkan lidah dengan muka minta diinjak. Gue udah siap dengan tangan terangkat mau mukul.

"Eits eits, jangan dipukul dong calon suami kamu. Nanti mukanya jadi jelek kan kamu juga yang rugi." Gue berdiri dari tempat duduk dan cubit lengannya. Dia meringis sambil ketawa.

"Udah udah aduh sakit, Yang!" Gue melepas cubitan gue sambil memajukan bibir kesal lalu berkacak pinggang.

Beberapa detik gue sama dia sama-sama dilanda keheningan. Sampai Yangyang membuka suara.

"Tunggu, muka kamu kok merah gitu sih? Alergi?" tanya Yangyang.

"Hah?! Merah gimana?" Gue bertanya balik.

Yangyang berdiri dan maju ke arah gue. Gue yang takut di bakal ngapa-ngapain makin ngelangkah mundur. "Mau ngapain sih?" tanya gue risih.

"Mau periksa doang ya ampun. Jangan negatif thinking gitu dong, Mbak Pacar." Gue mendengus geli mendengar panggilan barunya. Akhirnya gue diem dan tangannya mulai menyentuh permukaan kening gue.

"Ngapain coba? Aku gak sakit ih." Gue menepis tangannya.

"Tapi kok jidat kamu agak panas gitu? Beneran gak papa?" Gue mengangguk yakin. Tadi sih agak pusing tapi cuma bentar doang.

"Yaudah deh. Aku pulang dulu ya. Mau istirahat. Kamu juga istirahat, jangan lupa sholatnya." Gue memasang pose hormat—tangan di depan pelipis dan merapatkan kaki gue.

"Salamin ke mama kamu ya, Assalamualaikum. Btw ada parfum loh buat kamu di paper bag tadi."

"Waalaikumsalam, iya deh iya makasih banyak, Mas Boyfriend. Hati-hati," timpal gue membalas panggilannya tadi sambil ketawa. Yangyang masuk ke mobilnya yang seperti biasa diparkir di depan pintu gerbang rumah gue.

"Jangan lupa besok aku jemput jam 10. Kita ke Dufan," kata Yangyang sebelum menjalankan mobilnya.

Sedangkan gue dalam hati menjawab, "kayaknya lebih baik gue siap-siapnya jam 10. Biar gak lama nunggu Yangyang jemputnya."

***

Aduh gimana ini munculin konfliknya? :(((
J

angan lupa vote komennya ya :) 🧚‍♂️

Komen apa aja dah, aku hepi kok 🤺

Childish ; Liu Yangyang [✓]Where stories live. Discover now