13

3K 427 34
                                    

Gue jalan di koridor dengan santai. Yangyang gak tau dah gimana. Nanti aja deh baikannya.

Eh di tengah jalan gue dihadang sama Shuhua dan gengnya. Gue memutar bola mata malas.

"Ada apa?" tanya gue to the point.

"Gak ada, cuma mau liat gimana sih cewek yang berhasil ngebuat Yangyang jatuh cinta lagi setelah putus dari gue." Gue menarik napas. Berusaha untuk gak kemakan emosi denger omongan dia.

"Apa itu penting bagi lo? Lagian lo sama Yangyang udah putus hampir setahun ngapain diungkit-ingkit lagi elah," balas gue.

"Ya jelas penting. Gue sama Yangyang masih sering chatan kok sampai sekarang." Gue masih bodoamat. Gak peduli gue, lagian gue gak pernah ngelarang Yangyang chatan sama siapapun. Karena gue percaya sama dia.

"Ya terus kenapa? Apa muka gue keliatan peduli?" timpal gue santai. Untungnya gue bisa mengendalikan emosi.

"Udah lah. Gue mau balik ke kelas dulu." Gue jalan ke kelas tanpa memedulikan Shuhua dan gengnya yang natap gue kesal.

"Naya!" Yangyang menghampiri gue dengan semangat. Ya ampun, cepet banget berubah kondisi hatinya. Tadi ngambek setengah mati, sekarang udah semangat gitu aja.

"Kenapaa?" tanya gue sambil berjalan.

"Masih ngambek nih? Tadi aku cuma becanda ih. Anggep aja latihan gitu kan? Hehe," jawab Yangyang membuat gue mengerutkan kening. Latihan? Latihan apaan?

"Latihan apa?"

"Ada deh."

"Ish, bego," umpat gue dengan suara kecil.

"Kamu gak diapa-apain Shuhua? Tadi aku ngelewatin dia." Gue menggeleng masih dengan pandangan lurus ke depan.

"Yang," panggil Yangyang.

"Hm?"

"Jangan ngomongin Dejun lagi."

Gue menoleh. "Kenapa?"

"Aku cemburu." Saat itu juga gue langsung ngakak. Apalagi ekspresinya pas bilang kalo dia cemburu. Kiyut banget aduhai. Nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan?

Astagfirullah.

Dia tadi nunduk pas ngomong gitu, terus bibirnya dimonyong-monyongin. Bagian bawahnya doang tapi, khas Yangyang kalo lagi serius.

"Kok ketawa sih?" Sampai di kelas gue masih gak bisa menghentikan ketawa gue karena overgemes sama Yangyang :)

"Ya lucu aja. Aku sama Kak Dejun kan putusnya udah lama banget. Pas kelas sepuluh. Lagian dia juga katanya udah tunangan sama Kak Yuqi," jawab gue. Gue sama Yangyang duduk di kursi depan kelas. Bel masuk juga belum bunyi.

"Acie kamu plesbek." Gue mencubit tangannya. Heran gue, tadi marah kalo gue ngomongin Kak Dejun, sekarang malah di cie-ciein.

"Aduh aduh sakit ih!" ringis Yangyang. Gue cemberut.

"Bodoamat wle," ejek gue sambil memeletkan lidah terus masuk ke kelas. Dan berakhir gue kejar-kejaran sama Yangyang di kelas. Hehe.

***










Ting nong ting nong :%

Childish ; Liu Yangyang [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang