14

3.1K 407 11
                                    

Gue sedang fokus mengerjakan latihan soal bahasa Inggris. Sekitar 2 bulan kurang gue bakal ujian nasional. Jadi harus dipersiapin dari sekarang.

"Yang, ini jawabannya apa?" tanya gue. Yangyang kan lancar bahasa Inggris, soalnya SD-nya di sekolah internasional di Jerman. Jadi gue belajarnya sama Yangyang, di rumah Yangyang juga. Kebetulan ada orangtuanya yang lagi free gak ada kesibukan.

"Yang ini tuh tinggal dicocok-cocokin aja sama teksnya. Cari mana yang cocok. Terus inget aja kalo verb-nya pake -ing pasti ada to be-nya." Gue mengangguk-angguk paham saat Yangyang menjelaskan dengan rinci. Ululu, beruntungnya punya pacar pinter.

"Berarti ini jawabannya d?" tanya gue lagi memastikan. Dia yang tadinya menghitung soal matematika noleh lagi dan mencermati soal yang gue tunjuk.

"Iya." Gue menyilang opsi d di buku gue dan berlanjut mengerjakan soal yang lain.

Tiba-tiba aja hp gue bunyi. Yangyang ngelirik ke layar hp gue yang ada di dekat buku. Gue mengambil hp gue dan men-slide tombol hijau untuk mengangkat panggilan tanpa melihat siapa peneleponnya.

"Iya, halo?" Yangyang seolah menunggu jawaban dari si penelepon karena dia natap gue terus.

"Ya ampun, Dek... Kalo lagi video call tuh yang ditunjukin mukanya dong, jangan telinganya."

Gue langsung menjauhkan hp dari telinga dan ternyata itu video call. Gue kirain voice call biasa anjir. Untungnya dari Bang Dery. Kalo dari orang lain udah malu gue.

Jadi Bang Dery ini-atau lebih tepatnya Bang Hendery adalah kakak cowok gue

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jadi Bang Dery ini-atau lebih tepatnya Bang Hendery adalah kakak cowok gue. Saudara gue satu-satunya. Peduli sama gue, pokoknya abang material banget dah. Dia kuliah di Bandung, dan pulang ke Jakarta setiap akhir semester. Padahal deket sih dari Bandung ke Jakarta, tapi katanya dia sibuk aja, jadi mutusin cuma pulang kalo akhir semester doang.

Yangyang tertawa kencang dan refleks gue bales pukulan di pahanya. "Pertama kali kita vc-an juga dulu kamu gitu," kata Yangyang sambil ketawa puas. Hiks, mama anakmu ini ternistaqan 

(¡-¡).

"Loh? Lagi sama Yangyang?"

Gue mengarahkan kamera depan ke wajah gue dan Yangyang. Yangyang senyum lebar sambil lambai-lambai tangan ke Bang Dery. Mereka itu emang lumayan deket. Bahkan bisa dibilang Bang Dery adalah salah satu jalur gue bisa deket sama Yangyang.

"Yoi, lagi belajar. Btw ada apa tumben-tumbenan nelpon princess?" tanya gue. Soalnya dia itu tipe yang jarang nelpon, nelpon aja mungkin sebulan sekali.

"Mau nawarin oleh-oleh. Kurang baik apa lagi sih abang kamu ini?"

Gue berpose meremehkan setelah denger ucapan Bang Dery. Rada heran juga sih, soalnya setau gue dia pulang masih lama, tapi udah nanyain dari sekarang.

"Gue juga dong, Bang! Calon adek ipar jangan dilupakan!" seru Yangyang minta oleh-oleh juga.

"Khusus lo mah oleh-olehnya bayar. Soalnya belum resmi jadi keluarga jadi gak gue beliin oleh-oleh."

"Lo mah tega, Bang. Jadi makin sayang diriku padamu." Gue ngakak parah. Oke, ini salah satu sisi Yangyang yang gak pernah gue ceritain. Dia itu sering nge-drama orangnya. Tapi lebih sering ke sesama jenis, kan goblok haduh. Untung sayang.

"Najes!"

***

Hellaw epribadeh~
Diriku kembali dengan chapter yang tidak jelas.

/cry sekebon pas SM tegasin member nct sekarang 21 (¡_¡)

Terhura aqutuh.y


Childish ; Liu Yangyang [✓]Where stories live. Discover now