3

10K 1K 22
                                    

Gue udah siap dengan baju lengan panjang ditemani celana jeans se-mata kaki. Gue emang gak suka pake celana pendek ataupun rok yang pendek-pendek. Selain gak sopan, menurut gue ya percuma aja udah bayar mahal-mahal dapet baju yang kurang bahan.

Gue noleh ke jam dinding, jam 5 kurang 15 menit. Gue memoleskan sedikit bedak di muka gue dan liptint di bibir biar gak keliatan terlalu dekil. Hehe.

Gue izin ke Mama bilang mau pergi sama Yangyang. Gue masih nunggu di ruang tengah sampai jam di lockscreen hp gue menunjukkan pukul 17.23. Gue berdecak kesal. Salah satu kebiasaan Yangyang yang gue gak suka. Susah ya kalian bacanya? Kebanyakan 'yang' nya.

Pokoknya dia tuh, kalo udah janjian sama gue, pasti datengnya telat. Udah gitu, gue telpon gak diangkat.

"Loh, belum pergi, Nay?" tanya Mama yang kebetulan lewat setelah tadi ke dapur. Gue mencebikkan bibir sambil menggeleng ke Mama.

"Kebiasan dia, Ma. Selalu aja telat," jawab gue yang dibalas gelengan dan kekehan sama Mama sebelum dia pergi ke kamarnya. Sampai suara klakson mobil membuat gue mendengus dan berdiri dari posisi duduk.

"Mama! Naya pergi dulu ya!" pamit gue sebelum keluar dari pintu rumah. "Iya, hati-hati!" sahut Mama yang masih dapat gue dengar.

Gue menatap Yangyang kesal. Dia berdiri di depan pagar rumah gue di samping mobilnya. Tentunya dengan senyum tanpa bersalah andalannya, yang berhasil membuat gue semakin kesal.

Childish ; Liu Yangyang [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang