(G)tigapuluhsatu

131 24 35
                                    

Vote dulu dong😌😏

Cinta yang menerima kekurangan dan merubah pandangku memandang dunia.

"Pulang gue tunggu di parkiran!" ucap Gara lalu pergi keluar, di saat PBM fisika berlangsung.

Wajar aja nggak sih? Gara udah hebat banget fisika, jadi udah nggak perlu belajar ya kan?:v

"Huft, kalau duduk sendiri kayak gini Junia males banget dibilang jomblo. Padahal, Junia kan ada pacar. Gatara Cakra Aswatama, tapi lagi bolos. Apa Junia ikutan bolos juga yak?" gumam Junia sambil mencoret-coret kertas belakang bukunya.

"Hai pacarnya bos!" Bima pindah duduk di sebelah Junia.

"Eh, hai Bim. Nggak ikut keluar juga bareng Gara sama...Revan?" tanya Junia setelah melirik sesaat ke bangku Revan.

"Nggak ah, gue udah bodoh banget masalah fisika mau bolos juga? Ditendang gue yang ada sama emak, kalau nilai gue anjlok." cemberut Bima lalu mulai menatap ke depan.

"Hahaha iya juga yak, minta ajarin aja sama Gara emang gak bisa?"

"He? Gak ngerti yang ada kalau Gara ajarin gue."

"Lho? Kenapa?"

"Ngomong dia aja kan udah masa tenggang, cuma sesekali ngomong terus diam."

"Ya sama Junia nggak banget tuh!"

"Lo kan beda, lo mah pacarnya. Mana mau dia jutek ama lo."

"Hm, tau ah." setelahnya, mereka melanjutkan fokus ke pelajaran.

Fisika tuh sebenernya mudah banget, walaupun kadang agak gak teliti. Bagi Gara sih, kalian gimana?

-Glory-

"Apa yang kamu lakukan? Kemana sehingga tidak ikut olimpiade?" Junia menunduk saat pak kepsek di hadapannya berbicara.

"Ma-maaf pak, Junia ada urusan." jawab Junia dengan nada kecil.

"Setidaknya kamu bisa izin ke bu Seina, bukan malah menghilang sampai nama mu harus dipanggil dengan pengeras suara. Kamu tau? Nama sekolah kita disebut-sebut karena itu."

"Ma-maaf pak." Junia menunduk. Menahan tangis.

"Keluar saja kamu, sudah terlanjur." Junia membungkuk sekilas lalu membalikkan badannya, namun ia mampu mendengar...

"Buat malu nama sekolah saja."

Ia putuskan saja berjalan ke toilet. Namun di tengah jalan, tampak bu Seina menatapnya kecewa dari kejauhan sebelum berjalan pergi.

"Eits, hai adek kelas sok canteeekkkk!!!" Junia berhenti mendadak karena kakak kelas bername tag 'Dwika Syaoni' memblokir jalannya menuju toilet.

Klise banget nggak sih kalau bullyan tuh terjadi di dekat-dekat toilet? Apalagi pas jam istirahat. Ya iyalah, istirahat mah orang-orang ke kantin bukan ke toilet kan?

"Kenapa kak?"

"Kenapa sih lo malu-maluin sekolah kita kemarin? Kalau nggak mau bilang, gue bisa ikut. Bahkan, gue lebih baik dari lo."

"Iya kak."

"Nggak nyambung lo, malu-malu in sekolah banget." setelahnya, Dwi pergi begitu saja sambil mengibaskan rambutnya.

Galore (Complete)Where stories live. Discover now