(G)tigapuluh

127 21 17
                                    

Vote dulu dong😌😏

Karena butuh tidak tau sebagai bagian proses menuju tau.

Sekarang sudah lewat dari jadwal yang sudah ditentukan, Junia mulai gelisah. Sudah lewat sejam sejak jadwal seharusnya. Dia harus menonton Gara tanding juga. Bagaimana ini? Dia juga harus olim.

"Buk, kapan bio mulai buk?" Junia bertanya pada buk Seina.

"Katanya, setengah jam lagi. Soalnya, diundurkan karena soal bio belum datang."

"Oh gitu, makasih ya buk..." Junia menjauh dari buk Seina lalu berjalan menelusuri koridor, tangannya tak lupa saling mengait gelisah.

Ia harus menonton Gara tanding!

"Woi!" tepukan di bahunya dari seseorang mambuat Junia reflek menoleh ke belakang.

"Vernon dih ngagetin aja! Dasar nggak ada akhlak!!!" Junia memukul lengan Vernon bertubi-tubi.

"Gedean tenaga semut dari pada lo, hahaha. Lemah banget lo!" Vernon menyentil dahi Junia sambil terkekeh geli.

"Ish sakit, kok lo ada di sini Ver?" Junia bertanya sambil berjalan beriringan dengan Vernon di koridor tersebut.

"Lo gak tau apa-apa ya? Ini sekolah gue, lo olimpiade di sekolah gue lebih tepatnya."

"Lo ikut nggak?"

"Ikutlah."

"Jurusan apa?"

"Fisika dong! Lo ikut apaan?" Vernon menyombong di awal kalimatnya.

"Biologi."

"Oh bentar lagi noh lo masuk ruangan, sana ke ruangan lo. Jangan keliaran kek gini, ntar lo telat oon!" Vernon lagi-lagi mendorong pelan dahi Junia.

"Masih lama, Ver gue mau minta bantuan lo please! Mau ya?" Junia memohon sambil menatap Vernon dengan pandangan memelas.

"Mau kemana lagi lo?" sahut Vernon malas sambil memasukkan tangannya ke saku.

"Kok tau aja gue mau minta tolong dianterin?"

"Gue kan udah berubah profesi sejak ketemu lo, jadi ojek offline gratis lo. Lupa lo?" Vernon menatap malas ke arah Junia.

"Yaudah iyain, ayok anterin gue!"

"Tapi lo mau olim June, pentingin olim lo dulu dari pada Gara! Sekali aja gak oon bisa? Sekolah butuhin lo dari pada Gara June..." gemas sendiri Vernon:v

"Gue maunya gitu, tapi gue nggak mau ngecewain Gara. Tolong bantu gue Ver..."

"Olim lo gimana bodoh?! Lo kesini tuh mau olim, jadi lupain sementara Gara. Apa nggak bisa sesaat aja lo pentingin diri lo? Lo juga lagi sakit sekarang, apa lo nggak nyadar? Badan lo panas, pasti karena kemarin malam kena hujan."

"Ver, please. Gue ga butuh bacotan lo, nanti buk Seina tau gue ga bisa pergi. Tolongin gue Ver..." mohon Junia dengan mata berkaca-kaca.

Lemah Vernon seketika, kenapa cewek selalu gunain air mata buat lemahin cowok sih?:(

"Yaudah oke, ayo kita lewat belakang aja. Soalnya kalau lewat depan, harus lewatin guru lo dulu."

"Makasih Ver..." Junia tersenyum.

"Lo terlalu bodoh buat sadar June, gue cuma mau bilang... penyesalan selalu datang diakhir dan jurang terdalam selalu siap di tempatnya." sahut Vernon dengan teka-teki andalannya.

"Karena terkadang, butuh tidak tau sebagai proses menjadi tau." Junia tersenyum menjawab saat Vernon menatap balik dirinya.

"Udah pandai main kata ya sekarang lo bocah!" Vernon mengacak rambut Junia.

Galore (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang