Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ya, jadi sekarang aku mau nepatin janji aku. so, enjoy! 💕
🌼
hongjoong kaget bukan main begitu tahu orang yang akan dijodohkan dengannya.
pria tinggi itu. yang menjadi kekasihnya beberapa minggu lalu.
song mingi dengan balutan kaos merah dan luaran jas hitam. serta rambut yang tertata rapi namun masih nampak kesan berantakan yang seksi sedang menyengir dengan cengiran khasnya melihat kearah hongjoong yang masih terpaku ditempatnya.
semua orang yang ada diruang tamu rumah tuan kim itu jadi otomatis terdiam karena hongjoong. serta semua tatapan yang tak bisa ditebak oleh kedua belah pihak keluarga.
"elo... "
mingi hanya berdehem dengan senyumannya, kemudian menghampiri hongjoong dan mencoba untuk meraih tangan pria mungil itu. namun hongjoong menarik tangannya sebelum dipegang oleh mingi.
"gak nyangka gue" raut wajah hongjoong berubah jadi datar dari yang terkejut, kemudian meninggalkan tempat itu dan masuk ke dalam kamarnya.
spontan, kedua orang tua mingi dan hongjoong menatap heran pada mingi. merasa bingung dengan apa yang sedang terjadi.
mingi juga tak menyangka akan mendapat respon seperti itu dari hongjoong.
Ia berpikir, mungkin dengan merahasiakan soal perjodohan mereka, hongjoong akan senang. tapi ternyata, diluar ekspektasinya yang terlalu tinggi.
"hongjoong kenapa ming?" tanya ibunya dengan raut wajah khawatir.
mingi menggeleng pelan dan masih berdiri ditempat hongjoong tadi.
"mungkin karena aku belum bilang kalo dijodohin sama dia" jawab mingi polos.
"astaga, sudah ayo cepat kamu susul kekamarnya" mamanya hongjoong menyuruh mingi kekamar putranya dengan gestur tangan yang dikibas kibaskan.
tanpa babibu lagi, si tinggi mingi berlari menyusul calonnya itu dikamar lantai dua. segera mengetuk pintu bercat coklat itu sambil memanggil nama hongjoong.
"kak hongjoong" tak ada tanda tanda suara dari si mungil.
"buka pintunya, ini mingi" mingi terus mengetuk pintu kamar hongjoong dengan memanggil nama calonnya.
"hongjoong sayang, ayo dong bukain pintunya" jurus terakhir, ia memanggil hongjoong dengan panggilan sayang. siap menerima resiko jika akan digebukin si kecil dengan panggilan itu dirumahnya.
berhasil, bujukan mingi berhasil. hongjoong membukakan pintu untuknya. namun mata hongjoong terlihat memerah seperti habis menangis.
mingi panik, spontan menangkup wajah hongjoong namun ditepisnya dan sedikit menepi. memberi isyarat agar mingi masuk kedalam kamarnya.
