Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . ──────────────────────── Gue udah suka deh kayaknya? - w o o y o u n g - ──────────────────────── . . .
.
.
.
.
Woooyoung gak habis pikir sama jalan pikirannya San. Kenapa dia bisa bisanya ngomong kayak gitu ke Woooyoung dengan situasi seperti itu. Heran.
"Woy! Ngelamun bae beb!" Yeosang menepuk pundak Woooyoung, membuat sahabatnya itu kaget lalu menjitak kepala Yeosang.
"Duh sakit!-- lagian lo sih, pagi pagi dah ngelamun aja. Demen gitu ya wkwk" Yeosang yang baru dateng segera duduk dibangkunya samping Woooyoung.
Hari ini Woooyoung datang lebih pagi dari biasanya. Dia minta dianterin sama bundanya dan gak mau pergi atau pulang bareng San(?)
"Mana si San?" Yeosang melihat isi kelas. Dia sama sekali belum melihat San. Hanya ada dia, Woooyoung, Mingi dan 4 murid lainnya.
"Woo, mana San?" Mingi balik badan menghadap ke arah Woooyoung dan Yeosang yang duduk tepat dibelakangnya.
Woooyoung yang ditanya kedua sahabatnya itu hanya mengedikan bahunya. Bukannya acuh atau apa. Tapi dia benar benar gak tau San ada dimana. Ntah sudah berangkat atau masih dirumah.
"Yeee biasanya juga barengan ke sekolah, ini tumbenan sendiri sendiri" Mingi memutar bangkunya. Badannya sakit kalau harus menoleh, jadi lebih baik bangkunya ikutan diputar kebelakang.
"Lo, tumbenan juga mau ngobrol ama kita" celetuk Yeosang. Biasanya Mingi itu cuma akan ngobrol sama mereka berdua kalau lagi ada San sama Jongho. Selebihnya, jika Mingi minta bantuan baru dia mau ngomong sama mereka.
"Emang gue sesombong itu apa?"
"Ya ngga sih, biasanya lo kalo omong pas ada San atau Jongho aja" samber Woooyoung yang ikutan penasaran sama sikap Mingi hari ini.
"Nah betul itu, tumbenan lo bawel hari ni" lanjut Yeosang.
"Ehehe iya nih, gue lagi bahagia aja gitu" nyengir Mingi.
