21. 🌙 g a s e n g a j a

1.3K 163 118
                                    

   

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.    .    .
────────────────────────
maaf
- s a n -
────────────────────────
.    .    .




.









.










.










Selesai pensi sekolah Wooyoung langsung pulang bareng Somi naik taxi online. Seharusnya San yang nganterin Wooyoung pulang, tapi gak jadi karena San harus nganter Yuri ke rs karena kecelakaan kecil tadi.

Sebenarnya itu memang salahnya San, dia yang nyuruh Yuri buat bawa banyak mangkok kaca sambil jalan cepat. Dan ya akhirnya Yuri kepeleset terus mangkok kaca yang dibawanya tadi pecah semua sampai buat kakinya Yuri tergores cukup lebar dan mengharuskan untuk dijahit.

Wooyoung ngerasa sedikit kesel juga sih, tapi yaudahlah.

"Woy! ngelamun aja" Wooyoung tersentak saat pundaknya dipukul Somi cukup kuat dan dibalas gelengan pelan dari Wooyoung.

Mereka pun akhirnya sampai juga dirumah. Bisa dilihat sudah ada mobil yang sama sekali Wooyoung ga kenal terparkir dihalaman rumahnya terus juga ada motor yang Wooyoung kenal. Iya motornya Jongho.

Wooyoung sama Somi masuk kedalam rumahnya setelah turun dari taxi bersamaan dengan Somi menggandeng tangannya.

"Saudaranya?" itu suara Yeosang, terburu buru Wooyoung masuk kerumahnya dengan keadaan pintu yang terbuka.

"Apa?" Otomatis semua mata mengarah ke arah Wooyoung.

Wooyoung kaget saat tau siapa yang bertamu kerumah, Ia tau betul tamu bundanya itu. Bukan, bukan Jongho atau Yeosang.

"Wooyoung, Somi" Bunda menghampiri mereka berdua dengan jalan terburu buru.

"Saudara siapa?" tanya Wooyoung ke bunda.

"Hah"

"Siapa bun? saudara apa ni?" tanyanya lagi penasaran.

Mungkin kalau Wooyoung gak denger apa yang Yeosang bilang barusan, mungkin Wooyoung gak akan sepenasaran ini.

"Om Daniel tante Sara- ngapain disini? kalian udah kenal?" Wooyoung berjalan mendekati kedua orang tuanya Yunho.

Mereka berdua tak berniat untuk menjawab. Bukannya tak mau menjawab, hanya saja terlalu riweuh untuk menjawabnya.

"Kenapa nii? kok pada diem sih?" ia menatap satu persatu orang yang ada disitu. Bingung dia, berasa ngomong sama gunung.

"Bunda" panggilnya berbalik arah. Namun si bunda cuma diem ditempat tak berkutik.

𝐓𝐇𝐈𝐑𝐃 | 𝐰𝐨𝐨𝐬𝐚𝐧 𝐟𝐭 𝐲𝐮𝐧𝐡𝐨 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang