41. 🌙 j u m p a

958 136 28
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. . .
────────────────────────
be patient

- s a n -

────────────────────────
. . .

.












.











.













Saat ini San sedang menatap dirinya dari pantulan cermin disamping lemari kamarnya. Ia sudah bersiap siap untuk menemani ibunya pergi. Tampak jelas pantulan dirinya yang terlihat sedikit lebih kurus dari biasanya. Ditambah lagi kantong mata yang menghitam dikarenakan kurangnya jam tidur pemuda Choi ini karena terlalu mengkhawatirkan Wooyoung.

"San.. yuk berangkat" San melihat ibunya sedang menatapnya didepan pintu entah kapan, kemudian mereka langsung berangkat.

Didalam mobil terasa sekali suasana yang tidak seperti biasanya. San yang berubah lebih pendiam sekarang semakin membuat khawatir ibunya. Sorot matanya juga berubah menjadi lebih dingin dan kosong.

Jika dipikir lagi. Mana bisa San berdiam diri begini ketika dirinya menyadari bahwa bayi yang ada dikandungannya Wooyoung itu adalah anaknya. Ia harus bertanggung jawab dan meluruskan semua kesalahannya.

"San, kamu baik baik aja?" San yang lagi menyetir menoleh kearah ibunya.

San mengangguk lantas tersenyum "Iya ma aku baik baik aja" lalu Ia kembali mengahadap depan. Tak ingin membuat ibunya ikut khawatir melihat kondisinya.

Helaan nafas kasar terdengar dari mulut sang ibu "San San, Mama ini yang ngelahirin kamu lohh.. jangan dikira mama gatau kamu lagi gak baik baik aja—mikirin apa sih?"

San tak langsung menjawab. Beberapa kali dirinya menghela nafas sebelum mengatakan pada ibunya.

"San mikirin Wooyoung Ma" jujurnya. Sorot mata itu tampak sangat jujur dimata sang ibu. Wanita paruh baya itu hanya bisa mengelus bahu putra sulungnya.

"Kamu harus ikhlas.. sebentar lagi Wooyoung nikah"

"Nggak! Wooyoung ga boleh nikah!" sang ibu membelalakan matanya menatap putra sulungnya. Dirinya sama sekali tidak mengerti apa yang baru saja diucapkan sang anak.

Sedangkan San. Ia sendiri juga tidak paham apa yang Ia katakan barusan. Melarang Wooyoung menikah? Tentu saja! tapi sayangnya masalah ini masih belum diketahui siapa pun. Hanya dirinya.

Sesampainya di supermarket San mengambil troli yang diparkikan kemudian didorongnya mengikuti ibunya yang berjalan duluan didepannya.Sesekali matanya melirik kanan kiri mencari mencari objek yang menurutnya menarik untuk dilihat ataupun yang diperlukannya. Sampai mata itu menangkap sosok yang sangat amat dikenalnya sedang berbelanja tak jauh tepat didepannya.

𝐓𝐇𝐈𝐑𝐃 | 𝐰𝐨𝐨𝐬𝐚𝐧 𝐟𝐭 𝐲𝐮𝐧𝐡𝐨 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang