Nizar Deandre Kusuma [01] | Hubungan terpaksa?

614 31 0
                                    

SIAP BAPER?
SIAP GIGIT BANTAL?
SIAP SENYUM SENDIRI?
TARIK NAPAS..... BUANG!
SIAPKAN HATI YANG KUAT WAHAI PARA JOMLO:(

[ps: Jadi cerita ini dibuat dimana pembaca yang akan menjadi tokoh utama. Ketika menemui kata (Namakamu) maka disitu nama kamulah yang disebut.
Begitupula dengan kata (Nam) maka nama kamu dipanggil setengah.
Ex: (Namakamu) > Soya
(Nam) > Soy

HAPPY READING!

✨❇✨

Aku sudah menjalin cinta bersama Kak Nizar hampir satu tahun. Pertemuanku dengannya pun terbilang aneh dan singkat.
Aku mengenal Kak Nizar melalui media sosial, facebook lebih tepatnya.
Kesan dan penilaianku saat pertama kali bertemu secara langsung dengannya adalah; Kak Nizar tampan, sangat tampan. Pria itu mempunyai sisi dewasa dan terlihat fashionable, terlihat dari pakaian yang ia kenakan waktu itu. Dan... sedikit dingin.
Iya, dibalik keramahannya di sosial media saat bertukar pesan denganku ternyata cowok itu mempunyai sifat yang lumayan susah tersentuh secara langsung.
Namun hal tersebut tak berlangsung lama. Saat pertemuan awal dengannya memang terasa canggung, tetapi setelah seringnya mengobrol dan menghabiskan waktu berdua, kami jadi saling terbuka dan sifat hangat Kak Nizar muncul di dunia nyata. Bukan hanya di chat saja.

Kedatanganku di kota Bandung bukan hanya sekedar bertemu dengan Kak Nizar, tetapi juga bekerja untuk membantu perekonomian keluargaku di desa. Ya, aku bukanlah anak dari orang yang mampu. Setidaknya keduaorangtuaku mampu menyekolahkanku hingga lulus. Hanya saja aku tidak bisa melanjutkan ke jenjang bangku perkuliahan karena kendala biaya.
Tapi itu tidak masalah, aku pun tidak apa-apa. Asal kedua orang tuaku dan kedua adikku yang masih duduk dibangku sekolah dasar bisa hidup bahagia.

Bicara soal pekerjaan, aku pun bekerja disalah satu cafe milik Kak Nizar. Iya, ternyata Kak Nizar mempunyai tiga cafe yang dijalankannya. Kaget? tentu saja aku kaget. Aku tidak menyangka Kak Nizar bisa mempunyai tiga cafe sekaligus di usia yang masih muda;25 tahun lebih tepatnya. Sedangkan aku berumur 19 tahun.

Tak jarang pun aku berangkat ke cafe bersama dengan Kak Nizar.
Lelaki itu sendiri yang menjemputku tentunya, menggunakan motor sport miliknya.

"Sampe sini aja ya. Kakak nggak bisa ikut masuk."

Aku mengernyit saat setelah turun dari motornya, tumben sekali Kak Nizar tidak ikut masuk ke dalam cafe miliknya, "kenapa?"

"Ada janji sama temen. Nanti bisa pulang naik ojek online kan?"

Aku mengangguk memakluminya, "iya bisa, hati-hati ya kak."

Kak Nizar hanya mengangguk sembari tersenyum lalu menyalakan mesin motornya dan melaju pergi dari hadapanku.
Setelahnya aku berjalan masuk ke dalam cafe yang selalu ramai setiap harinya. Apalagi weekend seperti ini, akan banyak sekali para pasangan yang mengajak kencan kekasihnya. Suasana sore ini ini pun lumayan bagus. Lampu jalanan dan beberapa toko pun menyala ikut menyoroti padatnya jalanan, hal tersebut menambah kesan romantis. Alunan musik lembut di cafe pun begitu mendomilemb di dalam cafe ini. Meski yang berputar adalah lagu korea namun itu tidak dipermasalahlan oleh para pengunjung cafe. Lagu berjudul What If Love dari penyanyi bernama Wendy;salah satu member dari girlgroup bernama red velvet mengalun indah di indera pendengar. Begitu... romantis. Ah, andai saja Kak Nizar ada disini, mungkin aku tidak hanya melihat keromantisan para pelanggan yang sedang berbincang mesra bersama pasanganannya masing-masing.

"Loh, (Nam), kok tumben sendirian. Biasanya bareng sama Nizar," tanya Mbak Yura;salah satu pelayan cafe disini. Aku mengenalnya saat pertama kali bekerja disini. Mbak Yura itu mempunyai jiwa keibuan yang luar biasa, maka dari itu aku senang saat mengobrol atapun curhat kepadanya.
fyi Mbak Yura ini adalah salah satu dari saudara Kak Nizar yang juga bekerja di cafenya. Entahlah, padahal Mbak Yura ini juga berasal dari keluarga yang berada seperti Kak Nizar. Tapi, perempuan ini lebih memilih bekerja di cafe Kak Nizar.
Pernah aku bertanya mengenai Mbak Yura yang mau bekerja di cafe ini, dan jawabannya adalah;"Mbak disuruh kerja di cafe Nizar itu karena Papinya. Ya...kayak disuruh buat merhatiin cara mimpin si Nizar gitu."
Jadi, adanya Mbak Yura di cafe ini karena permintaan Papi dari Kak Nizar.

IMAGINE BOYFRIENDWhere stories live. Discover now