Part 34 : Penyerangan

249 29 4
                                    

Drrrttt

Jelmaan triplex
Jagain Aris tar. Jangan buat dia keluar dari ruangannya, jangan bilang klok gue yg ngechat.

Tari mengerutkan keningnya saat pesan dari Tovan tertera di ponselnya. Maksud kak Tovan apa ya batinya.

"Kenapa tar?"

Tari menggelengkan kepalanya lalu menatap Aris dnegan tersenyum. "Gak papa, mungkin gue akan nungguin lo lebih lama" balasnya membuat Aris berbinar.

***

00:00

Segerombolan remaja cowok langsung menendang dua penjaga gerbang. Penjaga yang ingin melawan itu tidak mampu saat secara bersamaan di pukul oleh beberapa pria.

Seorang remaja mengangkat tangannya membuat semua yang tadi nya memukul itu terhenti. Cowok yang kini mengikat kepalanya dengan sebuah kain itu mendekati gerbang.

Gerbang itu langsung ia tendang membuat gedung yang di penuhi dengan orang itu terbuka. Tampak para laki laki yang tengah bercanda ria seketika merubah raut wajahnya.

Revan sang wakil ketua Dzero menyeringai, lalu ia angkat tangannya.

"Serangggggg" teriaknya membuat seketika para anggota Dzero memasuki markas Wemonster.

Bugh
Bughtt
Bught

Suara pertikaian seketika terdengar nyaring disana. Jumlah Dzero yang lebih banyak membuat itu semangkin mudah mengalahkan Wemonster.

Revan dan para panglima tempur memasuki gedung itu, gedung yang semula ramai tampak kosong. Semua penghuni pada keluar untuk membantu melawan Dzero. Atau menyerahkan diri secara cuma cuma, apalagi kekuatan mereka tak sebanding.

Manik cokelat hitam itu menatap setiap inci gedung Wemonster, Revan dengan perlahan memimpin kemana mereka akan pergi.

Seringai tercetak saat apa yang ia cari berada tepat dihadapannya. Cowok itu mengambil andang ancang, lalu mendobrak pintu yang di yakini didalamnya ada sosok Darma.

Braakkk

Dan benar, di dalam terdapat Darma dan kedua temannya sedang bermain kartu. Ketiga orang yang tadinya tengah bermain itu , terkejut menatap pintu yang sudah terbuka lebar.

"Dzero" desis cowok itu. Sekilas ia melihat jam yang terletak di dinding. "Ck, pantesan" decaknya saat melihat pukul berapa sekarang.

Darma berpikir seharusnya ia lebih waspada. Apalagi ia sudah melukai orang yang sangat amat berpengaruh di Dzero.

Revan melirik teman temannya dengan seringai lalu mengedipkan matanya. Oji dan Angga segera menerjang salah satu teman yang ada di samping kiri Darma.

Saat temannya diserang, satunya yang berambut cepak bersiap ingin membantu. Namun, dengan gesit Gio dan Nanda menghalanginya dengan bogeman .

Tovan, Iqbal dan Revan menghampiri Darma. "Kalian kroyokan!" Bentak Darma.

"Gak sadar, lo sendiri main kroyokan" katanya. Revan berlari menendang Darma, tapi dengan gesit Darma menghindarinya.

Tovan kini yang akan menojok rahang Darma, cowok itu dengan cepat menghindarinya. Namun Iqbal segera menendang pinggang samping kirinya membuatnya sedikit mundur kebelakang.

Revan yang ada di belakang Darma segera melompat dan menendang cowok itu hingga tersungkur kebawah. Tovan memukul Darma dengan siku nya secara keras tepat di belakang kepala .

Kisah MentariWhere stories live. Discover now