Part 17 : Panglima Tempur

388 35 4
                                    

Dengan cepat Tari mengambil kertas itu, tidak hanya selembar tapi lima lembar kertas yang di jepit.

Tari menatap halaman pertama yang berisikan simbol sama seperti jaket abangnya. Kemudian lembar berikutnya sebuah motor, persis seperti motor merah milik abangnya.

Lembaran ketiga, Tari melebarkan matanya, sebuah kata yang membuat hati Tari bergemuruh.

"Panglima tempur"

sebuah grafik yang bertulisakan itu. Dibawah grafik itu tertulis nama abangnya, Billy.

Brmmm

Seketika Tari terkejut mendengar suara itu, suara motor abangnya. Dengan panik Tari segera memasukan kembali kertas itu kedalam laci. Setelah itu ia keluar dari kamar itu, dan langsung menemui abangnya.

"Bang Billy udah pulang" dengan bodohnya Tari bertanya itu.

Billy menarik sudut bibirnya keatas, "kalok gak pulang, turus ini apa" tunjuknya pada diri sendiri.

Tari menyengir sambil menggaruk tengkunya yang tak gatal, Billy mengacak rambut adiknya dengan gemas.

"Ni oleh oleh dari bos abang, anaknya baru pulang dari malaysia" Billy menyerahkan bingkisan itu pada Tari.

Pemilik tempat kerja abangnya itu memang baiknya luar biasa, bahkan menganggap Billy dan Tari sebagai anaknya. Billy saja yang cuman lulusan smk bisa kerja, memang sih abangnya itu kerja dibengkel motor seperti jurusan yang ia ambil.

Saat bingkisan itu di terima Tari, Billy bergegas pergi lagi. "Abang harus kerja lagi, mau ngasi itu doang sih. Jangan lupa makan" pesannya lalu mengucapkan salam dan pergi dari sana.

Melihat Billy sudah pergi, Tari segera menutup pintu rumahnya. "Kenapa gak nanti aja ngasihnya, bikin orang panik aja" bukan berarti Tari berharap Billy itu tidak pulang, tapi dia kan jadi panik tadi.

Tari meletakan itu di atas meja, cewek itu kemudian mengambil ponsel yang ada di sakunya. Dia ingin mencari tau sesuatu, baru saja ponselnya ia hidupkan sebuah pesan langsung masuk.

Misterius
Ada yang sombong hmm...

Tari mengerutkan keningnya, memang Tari akhir akhir ini jarang buka ponsel apalagi sejak kejadian dua hari lalu. Tapi pesan ini mengapa...

Anda
Gak tuh

Cewek berambut hitam sepunggung itu meletakan ponselnya di meja, lalu mengambil minum terlebih dulu.

Drrrrttt

Selesai dengan urusan dahaganya, Tari segera merahi ponsel itu kembali.

Misterius
Kenapa baru bales sekarang

Anda
Sibuk

Dengan malas Tari membalasnya, bagai angin pesan misterius itu tiba.

Misterius
Sibuk apa sih?

Tari menimbang nimbang, apakah ia harus menberitahu pada pesan misterius ini atau tidak.

Anda
Ada lah.
Aku mau tanya boleh?

Setelah memikirkan lama akhirnya Tari mengambil keputusan, toh dia gak bakal tau apa yang mau gue cari batinya berbicara.

Drrttt

Misterius
Apa

Anda
Kamu tau itu Panglima tempur?

Kisah MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang