42. Ujian senjata dan elemen 2 Hida.

Start from the beginning
                                    

"The fire bost" ucap Lord, rupa-rupanya lawan Hida bukan main-main, Lord juga keturunan darah penyihir elemen yang bisa memodifikasi elemennya, senyum sinis nampak dibibir Lord.

Hop, Hida menyilangkan tangannya, membentuk setengah perisai petir, menolak bola api yang dikeluarkan Lord.

Tak main-main lord tetap mengeluarkan fire bostnya, "ini orang buat kesel aja" ucap Rais di podium,

"Kok kamu yang getet sih!"

Rais menatap Navy, "ya iya lah, kamu aja ikut getet, huh," Navy meringis.

Hida bolak balik mengeluarkan perisai itu juga kesal bukan main, ia mengeluarkan pedangnya lagi, mulai berlari menyerang Lord, Lord masih dengan tampang senyum sinis, mengeluarkan pedangnya juga.

"Ya Hida!, Lo ngalah aja deh, gue tau Lo peringkat pertama, fiuhhh" Hida tak mempedulikan lord, bahkan ia hanya memutar bola matanya malas,
"gila aja aku ngalah," batinnya.

"Serang dia dari belakang da," wah wah wah, Diggy mengalihkan mata kanan Hida, tetap saja, seperti tak terlihat oleh orang lain, mata Hida tetap berwarna Oren, sama seperti mata Diggy.

Hida mengangguk, menteleportkan dirinya kebelakang.

Duar.

Pukulan petirnya membuat Lord terpental, Lord mulai mengaktifkan api golem disekitar tubuhnya. Mulai melanjutkan pertandingannya kembali, mengeluarkan pedang api batunya.

"Nav nav, gila ya, aku aja elemennya cuman api murni eh itu ada api golem, keren gak?" Navy yang mendengar penuturan itu memukul pelipisnya, sekali lagi Rais berbohong.:(

"Ada ada aja deh, elemen ya elemen, keren keren gimana maksudnya?"
Rais menghendikkan bahunya "lagi gaje efek tadi kayaknya."

"Efek apa!" Navy merangkul Rais, "gapapa.", "Hey, kamu disini ngapain?" Tanya Navy.

"Aku? Nonton!" Eh???

"Katanya jadi guard! Gimana sih" Rais menggerakkan matanya kekanan dan kekiri, "tahu dari siapa?" Tanya Rais.

"Tahu sendiri dong," Navy menaikkan alisnya. Sok gaya atuh.

"Sst, diem, toh disana juga pada njagain ko" Rais mengedipkan sebelah matanya membuat Navy yang merangkulnya menarik lagi tangannya, "ayolah," ucap Rais, giliran ia yang meletakkan tangannya di bahu Navy.

Bukannya jaga! Palah ngomong Mulu! Tu mulut dilakban harusnya! Nggak nggak! Bercanda.

Lanjut ke area pertandingan, sudah lima belas menit, posisi masih saja sama, namun sudah ada korban di pihak kedua, Eleanor yang sudah babak belur diwajahnya berhasil Jiacheng kunci pergerakannya, syukurlah, padahal tadi ia yang kekunci.

Lord kebingungan, saat ini dua lawan satu, belum lagi rekannya yang benar-benar darurat, Lord yang terlihat sangat menyebalkan, namun sisi kepedulian ada dan bahkan sangat tinggi.

Lord yang dikepung itu tetap fokus, Biarkan Eleanor keluar dengan sendirinya, mending Jiacheng dan Hida menjadi lawannya.

Syut, prang, hiya, wush...

Tembakan busur dari Jiacheng membuat lord harus pandai-pandai memainkan tariannya, Hida tetap dengan, pedangnya, menorehkan bekas luka diwajah Lord.

Lord meringis, belum lagi Eleanor benar-benar tidak bisa diandalkan, "wush"

bruak, crak.

Eleanor berhasil keluar, namun setelahnya. Pingsan, membuat tim Lord dan Eleanor kalah telak. Apapun hasilnya Lord terima.

"Ashiap, baiklah tim yang menuju babak selanjutnya ialah, Hida dan Jiacheng"

Wush, wush, wush...

Keempatnya yang tadinya berada di dalam Podium pertandingan itu,dibawa ke UKA semua, sebenarnya Hida tidak terluka, dikatakan hanya menguras energi palah.

"Masuk babak selanjutnya," gumam Rais, ya akhirnya Rais bisa fokus kembali ke asal tujuannya, mengamati Podium, yang sebelumnya ia gunakan untuk main-main.

"is, tau ngga? Ternyata Hida yg dapet peringkat satu."

"Tau lah."

"Loh ko nggak kasih tahu aku sama Zacky sih," empunya kesal.

Rais menghirup nafas dalam "aku aja baru tahu tadi, barusan kayaknya,"
Lagi-lagi Navy dibuat kesal oleh temannya ini, apa bole buat.

"Pertandingan si Zacky masih lama ya?" Tanya Navy, Rais?

"is?"

"Is!"

Pluk, "ya Ela ngalamun lagi!, Ngalamunin apa sih!" Navy melihat Rais menatap ke depan, dimana orang itu berada dari jarak jauh, berdiri dengan keringat yang belum bercucuran, "eh"

"Oooo, ngalamun lagi aja is, ngalamun." Navy tersenyum memahami temannya yang kini sedang terpesona,

"Eh apa sih..."

Cek Cok satu sama lain pun terjadi,.... Mau ada yang ngalah aja, kalo ada bahan perbincangan, tetep aja berujung cekcok. Ini nih kalo berdua lagi akur banget, bikin orang-orang yang lihat bakal ngeh.

✨✨✨

"Apapun hasilnya, meski menang ataupun kalah, karena itu usaha sendiri, maupun usaha satu tim, itu bukan masalah besar jika keduanya saling membantu, membentuk kesolidaritasan yang kuat, merangkai kekuatan sejati dari seorang petarung."

✨✨✨

Hay, ketemu lagi sama Author,

Vote sama komen yak'.
Tunggu Chap selanjutnya,
Semangat membaca, terimakasih yang masih setia sama cerita ini, terimakasih juga yang udh membaca, komen sama vote.
Sebelumnya yg minta 2 part, maafin Author ya baru bikin satu part, maaf banget.

Besok Author mau UKK, Doain lancar ya, author doain kalian yg UKK lancar jaya, aamiin.
Sayang kalian🧡.

Salam Author.

ELEMENTER CLUSTERSWhere stories live. Discover now