38. lanjutan chap 37

633 59 46
                                    

"shut ctar! " ....

Suara petir itu mengagetkan semua orang yang antusias melihat Mading dimana daftar 60 anak yang akan mengikuti seleksi elemen dan senjata tahap dua, "kalian semua! Tertiblah! Urutan saja satu persatu tidak usah saling desak desakan gini! "

Suara dingin, datar dan penuh penekanan, yang tiba-tiba datang entah darimana asalnya, membuat murid-murid yang ditempat kejadian terdiam, ditambah lagi dengan suara petir yang membuat mereka kaget bukan main, mereka serempak mencari-cari dimana asal suara mendadak itu.

Orang yang dicari saja sedang terbang, berdiri gagah diatas langit, bak pangeran.... eh- seketika juga beberapa pasang mata menangkap tubuhnya yang sangat jelas berdiri mengambang, wajahnya yang gantengnya ga ketulungan disertai wajah yang dingin. Sedingin sikapnya. Membuat kaum hawa ikut menyorakinya. Menyoraki dalam artian "cogan".

" Urutan saja! Cepat! " Titahnya.

Para murid-murid yang tadinya saling berdesak-desakkan mulai mengantri Dengan Hidmat.

''fiuh."

segera juga Hida turun dari terbangnya itu, mengantri diurutan paling belakang. Menunggu bagiannya dengan kesabaran. Dimana tadinya ditengah mendadak diurutan terakhirnya. "Puh..." desisnya.

Tapi tak mengapa, ada untungnya juga yakni menyembuhkan sendiri beberapa luka-lukanya yang lumayan tidak parah.

Langkah demi langkah, akhirnya Hida mendapatkan giliran untuk melihat daftar namanya, lebih tepatnya namanya dan nama Zacky dimading ajaib itu, mulai dari yang terakhir Hida cek, sambil berkomat-kamit mengucapkan "bukan, bukan ,bukan ,bukan........." hingga akhirnya dia merasa syok sendiri, tertegun pula. Namanya berada diurutan paling atas sendiri, tercetak jelas dengan spidol warna hitam.

Satu hal yang dia pikirkan, kenapa tidak dari atas aku mencarinya!

Hida yang sempat syok itu, menetralkan kekagetannya, mencari dimana tadi dia pernah melihat nama Zacky tadi, terlalu fokus pada namanya sendiri ia menduakan nama Zacky, oh kasian...

Dan alhasil Zacky berada diurutan ke sepuluh, lumayan. Pikirnya.

Setelah melihat namanya dan nama temannya itu Hida dengan senang hati kembali ke asramanya tanpa teleport, melainkan berjalan kaki.

✨✨✨

"Cklek " baru saja pintunya Hida buka, suara teriakan seseorang yang cerewetnya mirip anak perempuan menginterupsi Hida "untung temen".

"Wooy gimana hasilnya?! " Teriak Zacky seraya menarik turunkan alis hitam tebalnya.

Lagi lagi dan lagi terjadi lagi. Belum sempat Hida mengucapkan satu kata sudah terpotong oleh Teriakan Navy yang kadang menggelora, seperti saat ini " Woii gimana itu hasilnya da, memuaskankah , atau sebaliknya kah? Terus bagaimana dengan Zacky?"

"Kamvret" batinnya.

Hida pun menunggu kedatangan Rais sebelum Rais berteriak. " Mana Rais? " Tanyanya.

"Hidaaa, gimana hasilnya gimana! " Hm instingnya memang bekerja dengan benar. Sangat benar!!!

"Kalian pengen tau hasilnya?....(menjeda sejenak).... Zacky menduduki peringkat sepuluh."

Sorak sorakan diasrama nomor 120 menggema, Zacky pun merasa senang, "terus kamu sih? " Hida yang ditanya Zacky hanya menghendikkan bahunya tak peduli. Bukannya tak peduli, tapi memang sengaja tak mau memberitahu mereka.

" Wlahwlaha... gimana toh bocah ini, ditanya palah tak peduli, haish manusia es ituu muncul kembali! " Hida pun tak menghiraukan ucapan temannya itu, ia langsung bergegas ke kamar, seraya menyembuhkan lukanya sendiri.

ELEMENTER CLUSTERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang