42. Ujian senjata dan elemen 2 Hida.

556 52 22
                                    

Disuatu tempat..

Wush,

Brak, "haish," gumam seseorang.

Rais, yang baru saja dari toilet tak sengaja menabrak seseorang yang mungkin sedang membenarkan sepatunya, "aduh, dodol banget si aku."

Kedua orang itu terjatuh bersama, Rais berada diatasnya, ia menarik tangan itu, sekejap mata tak sengaja juga, ia memandang simbol dari tangan itu, dimana ada sebuah simbol bulan sabit, salju dan juga kristal terhimpun, orang itu segera menutup tangannya.

Seseorang dengan tinggi yang sangat tinggi, wajah tegas, dingin, terlihat sadis, tidak tersenyum, namun ketampanannya sangat-sangat tampan, "maaf, kak," ujar Rais.

Tanpa menatap wajah Rais, mengangguk pun tidak, wajah itu langsung menghadap ke depan, pergi begitu saja, wush, bahkan menghilang saja tak meninggalkan jejak warna apapun "siapa dia?" Batin Rais.

Selama itu juga di perjalanan teleportnya ke podium ia masih memikirkan orang yang tadi ditabraknya, simbol aneh namun ia seperti pernah melihatnya, tatapannya kosong, namun tak menghindarkan dari manik matanya yang biru tua keabu-abuan, Bahkan rambutnya yang pernah disebutkan seseorang.

Biru... Perak... Hitam... Putih...
Diakhir pikirannya Rais hanya menggumamkan, "Warnanya bernominasi."

✨✨✨

Riuh tepuk tangan selalu menghiasi tempat itu, beberapa menit kemudian, semua anggota OSIAW yang sebagai penjaga, mulai bermunculan sesuai tempatnya, tak terkecuali Rais.

Pluk.

"E- moyong!" Seru Navy seraya berdiri, beberapa pasang mata langsung menghadapnya.

"Ini aku Nav," seseorang yang menepuknya meringis, tersenyum, membuat Navy menghembuskan nafas kesalnya, Ya, Rais Sekarang berada di lantai bangian kiri, tepat disamping Navy. Sebelumnya Rais juga agak kaget, melihat kepala si coklat yang sering ia lihat, jadi mau ketemu kepala si coklat versi apapun, Jika soal Navy ia pasti tahu betul, apalagi versi duduknya agak membungkuk.

"Ngagetin tau."

"Hehehe, maapin Rais yang comel atuh, aku juga kaget, kebagian disini."

Navy pun terduduk, Rais juga ikut duduk pakaiannya memang berbeda dari yang lain, seragam olahraga khusus anggota OSIAW, sebelumnya tempat itu sengaja dikosongkan dan Navy juga ikut terbingung mengapa dikosongkan, tapi? Mendadak si partner datang.

Syukurlah ada temene.

"Okey, untuk selanjutnya anggota elemen dan senjata generasi sebelumnya, dengan pemimpinya,"

Wush, wush, wush, wush,

Riuh suara teriakan tentunya menggema, keenampuluh yang baru saja menghilang dari Academy itu, muncul dua Per dua, secara bersamaan.

"Wow,"

"Kyaaaaaaaa,"

"Wahhhhhhh,huuuuuuuu,"

"Yuhuuuuuuu,"

"Kyaaaaa"

Itulah yang bermunculan, wush wush wush, Rais dan Navy pun ikut seperti yang lain, berteriak karena saking wownya, ditambah dengan baju yang super keren, ada pin elemen disebelah kanan bajunya, ada pin Academy disebelah kirinya, tak lupa juga papan namanya.

Untuk yang terakhir, lima datang sekaligus, wushh, suara telekinisi munculnya seseorang. Berlima, dengan seorang pemimpin ditengah dan di kedua sampingnya ada wakilnya, oh tidak bayangkan saja seperti di amankan oleh guard yang setia dibelakangnya.

ELEMENTER CLUSTERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang