74. berteman? saksi pembullyan?

155 35 38
                                    

Minggu kedua di academy.

Zita melangkah santai menuju kelas I-Z, kelas murid baru yang elemennya masih tersegel. Sekarang hari Selasa, Zita memakai seragam cream, seperti murid yang lainnya.

Kaki Zita melangkah masuk ke ruang kelas barunya, hanya ada beberapa siswa diruang itu, kurang-lebih hanya sepuluh siswa, mereka lebih suka menutupi wajahnya menggunakan jubah, Zita tidak tahu mengapa, jadi dia mundur beberapa langkah dari pintu dan memakai jubah cokelatnya hingga menutupi rambut hitamnya. Ia duduk dibarisan belakang. Suasananya lebih mencekam.

Zita menghela napas, ia hanya perlu menunggu Mister atau Miss datang untuk mengajar. Zita meletakkan kedua tangan dan kepalanya diatas meja.

Wush.

Seorang Miss datang.

"Selamat pagi anak-anak." Nampaknya Miss itu ramah.

Zita menegakkan tubuhnya, membenarkan posisi duduknya, "Pagi Miss."

"untuk pelajaran sekarang, melanjutkan materi minggu lalu, masih tentang segel ya..." Miss Felicia menjelaskan mengenai segel lagi. Dimana dimulai dari bagaimana ciri-ciri orang yang tersegel.

tok tok tok

Sebelum memulainya, seorang perempuan yang wajahnya tertutup jubah memasuki kelas zita, penghuni kelas Z memandang murid baru itu dalam diam. Tak terkecuali Zita.

"Murid baru?" perempuan dibalik tudung jubah hitam itu mengangguk. "Kenapa terlambat?"

"Kesiangan Miss." masih dengan menunduk.

"Siapa namamu?"

"Xicto."

"Okelah, lain kali jangan terlambat. Duduklah dibelakang sana." Xicto berjalan tegap menuju kursi kosong yang ditunjuk Miss Felicia, tepatnya dibelakang Zita.

Zita memandang murid yang sama-sama murid baru dengan dirinya. "Bukankah dia mirip orang yang berpapasan kemarin denganku?"

Xicto sudah duduk di kursinya. Zita memutar tubuhnya, menghadap Xicto. Tidak seperti murid lain yang tidak peduli tentang keberadaan murid baru atau apalah itu.

"Hai Xicto. Senang bertemu denganmu, kau bisa memanggilku Zita." Zita mengulurkan tangannya. Xicto hanya memandang kosong tangan itu. Zita tersenyum, menarik tangan putih Xicto. Sempat Xicto menepis, namun salah satu tangan Zita sudah memegang erat terlebih dahulu.

"Kita berteman." Ucap Zita tersenyum, kemudian menghadap kearah penjelasan Miss Felicia. Xicto memandang enggan baik Zita maupun penjelasan Miss Felicia itu. Ia memilih meletakkan kepalanya di atas meja.

Hari pertama Zita di academy sangat canggung. Begitu juga hari pertama Xicto di academy benar-benar sangat membosankan baginya.

✨✨ ✨


Waktunya jam istirahat pertama.

Jam Istirahat berbunyi, semua siswa maupun siswi menuju cafetaria untuk mengisi perut mereka yang kosong.

Zita memilih menidurkan wajahnya, Xicto berjalan santai melewati Zita, membuat Zita berdiri dan ingin mengikutinya. tak disangka, ketika berada di dekat Xicto, Zita merasakan bau harum parfum Xicto.

"Ku pikir Xicto tak tampak feminim." Batin Zita, dilanjutkan dengan hendikkan bahu. Dia saja baru kenal,dan belum mengenal lebih dalam.

Zita mencekal tangan Xicto, membuat langkah Xicto mendadak berhenti.

"Xicto... ke cafetaria kah? ayo bareng," ajak Zita, wajahnya tersenyum manis, sedangkan wajah Xicto masih tertutupi.

ELEMENTER CLUSTERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang