18. Memulai

7.3K 397 59
                                    

*Typo Bertebaran




Dilla dan Affan makan malam bersama dengan masakan yang telah Dilla siapkan sedari tadi bahkan makanannya sudah hampir dingin karena Affan yang sedari tadi tak melepas peluknya pada Dilla.

Affan benar-benar senang akan kehadiran Dilla. Sangat.

Sampai dering ponsel Affan menggangu mereka.

Zahra

Affan tak berniat mengangkatnya ia sedang tak ingin diganggu bersama Dilla.

"Angkat saja mas, siapa tau penting" ucap Dilla yang juga melihat siapa yang menelefon Affan

"Ganggu banget" ucap Affan lalu mengangkatnya.

"Assalamualaikum"

"Mas kamu kemana sih kok gak nemenin aku disini? Tega ya kamu sama aku padahal kan aku baru lahirin anak kamu" ucap Zahra langsung

Affan menghela nafas mendengar Zahra

"Pokoknya kamu harus kesini mas, aku gak mau tau" lanjut Zahra lalu mematikan sambungan telfon

"Ada apa mas?"

Affan diam

"Mas?"

"Zahra nyuruh aku nemenin dia disana" jawab Affan

Dilla tersenyum

"Ya sudah sana temenin Zahra, kasian dia sendirian"

"Enggak ah aku males"

"Mas.."

"Enggak mau sayang, aku gak mau ninggalin kamu sendirian"

"Tak apa pergilah, dia lebih membutuhkan mu, percayalah aku akan baik-baik saja mas" ucap Dilla

"Kamu bisa enggak sih egois sedikit aja Dil?"

Dilla hanya tersenyum mendengar ucapan Affan

"Aku semakin merasa bersalah sama kamu kalau gini" lanjut Affan

"Sekarang Zahra sedang membutuhkan mu mas, aku gak bisa egois"

Affan hanya diam mendengar ucapan Dilla.

"Pergi sana" ucap Dilla lagi

"Kamu gapapa sendiri?"

"Enggak, aku gapapa mas"

Dilla benar-benar meyakinkan Affan, walaupun sebenarnya ia sendiri juga belum bisa menerima sepenuhnya.

Affan pergi kerumah sakit atas paksaan Dilla. Jika tidak, malas sekali ia harus menemani Zahra.

~•~


3 hari sudah Zahra dirawat, dan hari ini ia dan bayinya diperbolehkan pulang.

Zahra telah menghubungi Devi untuk menjemputnya. Karena Affan tidak bisa, katanya ia sibuk, jadi mau tidak mau Zahra minta bantuan Devi.

"Kita jalan sekarang?"

Zahra hanya mengangguk menanggapi ucapan Devi

"Dev, aku pulang kerumah Affan"

"Hah?"

"Anterin aku pulang kerumah Affan"

"Ngapai kesana?"

"Kok loh malah nanya, ya gue mau pulang lah. Itukan sekarang rumah gue"

Devi hanya diam dan menuruti Zahra, mengantarnya kerumah Affan.

Sementara disisi lain, Affan, Dilla, dan Sana sedang berbelanja. Lebih tepatnya Affan menemani Dilla dan Sana.

De FactoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang